RI-IDB Kerja Sama Selaraskan Strategi Pembangunan
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasiobal/Badan Perencanaan Pembangunan Nasiobal (PPN/Bappenas) bekerja sama dengan Tim Misi/Delegasi Islamic Development Bank (IDB) untuk menyusun IDB Member Country Partnership Strategy (MCPS) 2015-2019.
Kerja sama ini untuk menyelaraskan rencana strategi antara IDB Group di Indonesia dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Kepala Biro Humas dan Tata Usaha Pimpinan Kementerian PPN/Bappenas Thohir Afandi mengatakan, fokus kerja sama dengan IDB Group yang pertama adalah Islamic Finance, dengan pemberian dukungan oleh IDG Group terhadap pengembangan keuangan syariah di Indonesia, baik pengembangan dalam kapasitas, regulasi, maupun keterlibatan sektor swasta.
"Kedua, peningkatan mobilisasi dan penggunaan atau penyaluran zakat dan wakaf. IDB akan memberikan dukungan peningkatan sistem pengelolaan dan pengumpulan zakat dan wakaf," kata dia di Gedung Bappenas, Jakarta, Jumat (26/6/2015).
Thohir menjelaskan, fokus ketiga adalah reverse linkage/south-south and triangular coorperation dengan peningkatan status Indonesia sebagai middle income country. Melalui kerja sama selatan-selatan dan triangular/reverse linkage guna membantu pembangunan ekonomi negara anggota IDB lain.
"Keempat, sektor swasta dan public private partnership (PPP) dalam mengembangkan ekspor dan investasi (FDI) ke-55 negara anggota IDB, maupun membantu negara anggota IDB berinvestasi di Indonesia," jelasnya.
Sementara fokus kelima melalui infrastruktur dan pendidikan tinggi, bantuan akan diberikan berupa dukungan pembangunan infrastruktur, baik energi, jalan, pelabuhan dan perumahan rakyat serta pendidikan tinggi Islam, pendidikan tinggi teknik dan kejuruan serta science techno park.
Sementara itu, Direktur Country Programs Departement IDB HQ Jeddah Mohammad Jamal Alsaati mengungkapkan, Indonesia yang termasuk pendiri IDB merupakan negara strategis untuk bekerja sama dengan IDB Group, di samping berperan dalam meningkatkan kerjasama dengan negara anggota lain.
"Untuk itu, IDB Group menawarkan dukungan pendanaan senilai USD5 miliar kepada pemerintah Indonesia, yang dapat bermanfaat bagi sektor pemerintah dan swasta," ujar Mohammad.
Kepala Kantor Perwakilan IDB Group/IDB Country Gateway Office (CGO) di Jakarta Ibrahim Ali Shoukry mengungkapkan hal senada. Dia meyakini, kehadiran IDB CGO di Indonesia yang beroperasi pada akhir 2014 bakal memfasilitasi dan meningkatkan kerja sama ke depan dengan semua stakeholders di Indonesia.
"Tujuan utama lebih meningkatkan dan mempercepat pelaksanaan program MCPS ini agar manfaatnya dapat cepat dirasakan oleh masyarakat Indonesia," tutupnya.
Kerja sama ini untuk menyelaraskan rencana strategi antara IDB Group di Indonesia dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Kepala Biro Humas dan Tata Usaha Pimpinan Kementerian PPN/Bappenas Thohir Afandi mengatakan, fokus kerja sama dengan IDB Group yang pertama adalah Islamic Finance, dengan pemberian dukungan oleh IDG Group terhadap pengembangan keuangan syariah di Indonesia, baik pengembangan dalam kapasitas, regulasi, maupun keterlibatan sektor swasta.
"Kedua, peningkatan mobilisasi dan penggunaan atau penyaluran zakat dan wakaf. IDB akan memberikan dukungan peningkatan sistem pengelolaan dan pengumpulan zakat dan wakaf," kata dia di Gedung Bappenas, Jakarta, Jumat (26/6/2015).
Thohir menjelaskan, fokus ketiga adalah reverse linkage/south-south and triangular coorperation dengan peningkatan status Indonesia sebagai middle income country. Melalui kerja sama selatan-selatan dan triangular/reverse linkage guna membantu pembangunan ekonomi negara anggota IDB lain.
"Keempat, sektor swasta dan public private partnership (PPP) dalam mengembangkan ekspor dan investasi (FDI) ke-55 negara anggota IDB, maupun membantu negara anggota IDB berinvestasi di Indonesia," jelasnya.
Sementara fokus kelima melalui infrastruktur dan pendidikan tinggi, bantuan akan diberikan berupa dukungan pembangunan infrastruktur, baik energi, jalan, pelabuhan dan perumahan rakyat serta pendidikan tinggi Islam, pendidikan tinggi teknik dan kejuruan serta science techno park.
Sementara itu, Direktur Country Programs Departement IDB HQ Jeddah Mohammad Jamal Alsaati mengungkapkan, Indonesia yang termasuk pendiri IDB merupakan negara strategis untuk bekerja sama dengan IDB Group, di samping berperan dalam meningkatkan kerjasama dengan negara anggota lain.
"Untuk itu, IDB Group menawarkan dukungan pendanaan senilai USD5 miliar kepada pemerintah Indonesia, yang dapat bermanfaat bagi sektor pemerintah dan swasta," ujar Mohammad.
Kepala Kantor Perwakilan IDB Group/IDB Country Gateway Office (CGO) di Jakarta Ibrahim Ali Shoukry mengungkapkan hal senada. Dia meyakini, kehadiran IDB CGO di Indonesia yang beroperasi pada akhir 2014 bakal memfasilitasi dan meningkatkan kerja sama ke depan dengan semua stakeholders di Indonesia.
"Tujuan utama lebih meningkatkan dan mempercepat pelaksanaan program MCPS ini agar manfaatnya dapat cepat dirasakan oleh masyarakat Indonesia," tutupnya.
(rna)