Pemerintah Cari Solusi Pembangunan Smelter Bauksit
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah akan mencarikan solusi agar industri pertambangan bauksit tetap dapat membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter), tanpa harus melakukan ekspor terlebih dahulu. Pasalnya larangan ekspor telah efektif berlaku 14 Januari 2015.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot Ariyono mengatakan bahwa izin ekspor bukan solusi utama dalam membangun smelter.
Namun begitu, pihaknya akan mencari solusi berupa payung hukum agar investasi tambang bauksit tetap berlanjut tanpa harus memberikan izin ekspor.
"Kami akan mencarikan solusi tapi bukan seperti itu (izin ekspor). Kami akan mencarikan solusi bagaimana investasi tetap berlanjut, bisa saja bank memberikan tambahan pinjaman," katanya di Jakarta, Senin (29/6/2015).
Menurut Gatot, solusi tersebut sebagai bentuk dukungan bagi perusahaan tambang bauksit yang akan membangun smelter alumunia.
Bahkan sebelumnya, Kementerian ESDM juga memberikan dukungan berupa insentif fiskal, baik secara mandiri maupun kerja sama antar perusahaan.
"Itu merupakan dukungan bagaimana investasi tetap berjalan tidak terhambat," pungkasnya.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot Ariyono mengatakan bahwa izin ekspor bukan solusi utama dalam membangun smelter.
Namun begitu, pihaknya akan mencari solusi berupa payung hukum agar investasi tambang bauksit tetap berlanjut tanpa harus memberikan izin ekspor.
"Kami akan mencarikan solusi tapi bukan seperti itu (izin ekspor). Kami akan mencarikan solusi bagaimana investasi tetap berlanjut, bisa saja bank memberikan tambahan pinjaman," katanya di Jakarta, Senin (29/6/2015).
Menurut Gatot, solusi tersebut sebagai bentuk dukungan bagi perusahaan tambang bauksit yang akan membangun smelter alumunia.
Bahkan sebelumnya, Kementerian ESDM juga memberikan dukungan berupa insentif fiskal, baik secara mandiri maupun kerja sama antar perusahaan.
"Itu merupakan dukungan bagaimana investasi tetap berjalan tidak terhambat," pungkasnya.
(izz)