Harga Emas Antam Susut di Tengah Naiknya Emas Global

Selasa, 30 Juni 2015 - 09:38 WIB
Harga Emas Antam Susut...
Harga Emas Antam Susut di Tengah Naiknya Emas Global
A A A
JAKARTA - Harga jual dan beli kembali (buyback) emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan hari ini susut Rp1.000/gram. Susutnya harga emas Antam di tengah naiknya emas global.

Dilansir dari situs resmi Logam Mulia, Selasa (30/6/2015), harga jual emas dari Rp555.000/gram menjadi RP554.000/gram. Sementara buyback emas dari Rp497.000/gram menjadi 496.000/gram.

Adapun, emas ukuran 2 gram dihargai Rp1.068.000, dengan harga per gram Rp534.000. Harga emas 3 gram dipatok Rp1.584.000 dengan harga Rp528.000/gram. Harga emas 4 gram senilai Rp2.100.000 dengan harga per gram Rp525.000.

Selain itu, harga jual emas 5 gram ditetapkan Rp2.625.000 dengan harga per gram Rp525.000. Harga emas 10 gram dijual Rp5.200.000, dengan harga per gram Rp520.000.

Harga emas 25 gram Rp12.925.000 dengan harga per gram Rp517.000. Harga emas 50 gram sebesar Rp25.800.000, dengan harga per gram Rp516.000.

Kemudian, harga emas 100 gram sebesar Rp51.550.000, dengan harga per gram Rp515.500. Harga emas 250 gram mencapai Rp129.000.000, dengan harga per gram Rp515.000.

Emas ukuran 500 gram dihargai Rp257.300.000, dengan harga per gram Rp514.600. Namun emas ukuran ini sudah habis terjual.

Sementara harga emas global melanjutkan kenaikan dua hari pada Selasa didorong Yunani yang mendekati gagal bayar (default) utang, memunculkan pertanyaan atas masa depan Yunani di zona Eropa.

Dikutip dari Reuters, emas di pasar spot sedikit berubah menjadi USD1.179,86/ons pada pukul 00.55 GMT atau 08.55 WIB, setelah naik 0,6% dalam dua sesi terakhir.

Yunani hanya beberapa jam lagi menderita default utang 1,6 miliar euro kepada Dana Moneter Internasional (IMF). Lembaga pemeringkat Standard and Poor memangkas peringkat utang Yunani satu tingkat ke level sampah menjadi CCC-.

Pada perdagangan semalam di Wall Street, ketiga indeks saham utama anjlok. Euro awalnya jatuh tapi kemudian pulih.

Akibatnya, permintaan emas meningkat, yang biasanya terlihat sebagai alternatif investasi selama masa ketidakpastian ekonomi dan keuangan. Namun keuntungan cenderung berumur pendek dan masih terlihat bearish di tengah prospek kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada akhir tahun ini.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5610 seconds (0.1#10.140)