Aman dan Nyaman Memilih KPR
A
A
A
1.Tentukan jangka waktu KPR.
Saat ini, di Indonesia berlaku jangka waktu maksimal yang ditawarkan selama 15 tahun. Makin lama jangka waktu kredit, makin besar pula total bunga harus dibayar. Meskipun demikian, lebih baik jika Anda mengajukan jangka waktu kredit terpanjang supaya cicilan per bulannya kecil.
2.Bijak tentukan besarnya cicilan.
Setelah memutuskan mengambil KPR, tentu Anda harus menyediakan dana uang muka rumah sebesar 30% dari harga rumah dan pinjaman KPR bank tak boleh melebihi 70% dari harga rumah. Maka, usahakan besarnya KPR yang Anda ambil jangan melewati 30% dari pendapatan Anda per bulannya. Hal tersebut penting agar keuangan Anda tidak tergerus oleh cicilan utang dan bank tidak menolak permohonan kredit Anda karena meragukan kemampuan Anda dalam mengembalikan pinjamannya.
3. Siapkan uang tunai.
Uang tunai dibutuhkan untuk pengurusan KPR di bank, antara lain untuk biaya administrasi booking fee , biaya penilaian jaminan, administrasi kredit dan provisi kredit. Uang tunai juga dibutuhkan untuk mengurus biaya asuransi, antara lain berupa asuransi jiwa untuk menutupi debitur dan asuransi kebakaran untuk membiayai rumah yang dijadikan agunan KPR tersebut serta biaya pengikatan kredit secara hukum yang terdiri dari biaya Akta Pengakuan Utang dan Perjanjian Kredit, Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT), akta jual-beli biaya bea balik nama sertifikat, BPHTB dan jasa notaris.
4.Jangan salah pilih.
Ada baiknya Anda membandingkan dulu bermacam fasilitas KPR yang ditawarkan tiap bank. Anda jangan terlalu cepat mengambil keputusan. Biasakan diri Anda untuk membandingkan paket KPR yang ditawarkan antarbank dan pilihlah yang menurut Anda ringan. Jangan lupa, pilih bank tempat Anda menjadi nasabahnya. Ini untuk mempermudah penyelesaian seandainya terjadi masalah dengan KPR Anda.
5.Track record .
Rekaman transaksi Anda harus dijaga dengan baik di bank manapun. Hal ini penting untuk menghindarkan Anda dari penolakan kredit karena bank bisa saja melakukan crosscheck antarbank melalui Bank Indonesia, melalui fasilitas Daftar Hitam Nasabah (DHN) untuk melacak riwayat transaksi Anda.
6.Siapkan “penampilan”.
Penampilan formal dan informal akan memengaruhi penilaian bank terhadap Anda, terutama “penampilan” keuangan Anda. Anda harus mampu menunjukkan bahwa rekening Anda cukup aktif dalam pergerakan dana keluar-masuk di rekening koran atau tabungan sehingga pemberi kredit yakin akan kemampuan Anda mengembalikan KPR tersebut.
Rendra hanggara
Saat ini, di Indonesia berlaku jangka waktu maksimal yang ditawarkan selama 15 tahun. Makin lama jangka waktu kredit, makin besar pula total bunga harus dibayar. Meskipun demikian, lebih baik jika Anda mengajukan jangka waktu kredit terpanjang supaya cicilan per bulannya kecil.
2.Bijak tentukan besarnya cicilan.
Setelah memutuskan mengambil KPR, tentu Anda harus menyediakan dana uang muka rumah sebesar 30% dari harga rumah dan pinjaman KPR bank tak boleh melebihi 70% dari harga rumah. Maka, usahakan besarnya KPR yang Anda ambil jangan melewati 30% dari pendapatan Anda per bulannya. Hal tersebut penting agar keuangan Anda tidak tergerus oleh cicilan utang dan bank tidak menolak permohonan kredit Anda karena meragukan kemampuan Anda dalam mengembalikan pinjamannya.
3. Siapkan uang tunai.
Uang tunai dibutuhkan untuk pengurusan KPR di bank, antara lain untuk biaya administrasi booking fee , biaya penilaian jaminan, administrasi kredit dan provisi kredit. Uang tunai juga dibutuhkan untuk mengurus biaya asuransi, antara lain berupa asuransi jiwa untuk menutupi debitur dan asuransi kebakaran untuk membiayai rumah yang dijadikan agunan KPR tersebut serta biaya pengikatan kredit secara hukum yang terdiri dari biaya Akta Pengakuan Utang dan Perjanjian Kredit, Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT), akta jual-beli biaya bea balik nama sertifikat, BPHTB dan jasa notaris.
4.Jangan salah pilih.
Ada baiknya Anda membandingkan dulu bermacam fasilitas KPR yang ditawarkan tiap bank. Anda jangan terlalu cepat mengambil keputusan. Biasakan diri Anda untuk membandingkan paket KPR yang ditawarkan antarbank dan pilihlah yang menurut Anda ringan. Jangan lupa, pilih bank tempat Anda menjadi nasabahnya. Ini untuk mempermudah penyelesaian seandainya terjadi masalah dengan KPR Anda.
5.Track record .
Rekaman transaksi Anda harus dijaga dengan baik di bank manapun. Hal ini penting untuk menghindarkan Anda dari penolakan kredit karena bank bisa saja melakukan crosscheck antarbank melalui Bank Indonesia, melalui fasilitas Daftar Hitam Nasabah (DHN) untuk melacak riwayat transaksi Anda.
6.Siapkan “penampilan”.
Penampilan formal dan informal akan memengaruhi penilaian bank terhadap Anda, terutama “penampilan” keuangan Anda. Anda harus mampu menunjukkan bahwa rekening Anda cukup aktif dalam pergerakan dana keluar-masuk di rekening koran atau tabungan sehingga pemberi kredit yakin akan kemampuan Anda mengembalikan KPR tersebut.
Rendra hanggara
(bhr)