DPP REI Dukung Program Sejuta Rumah
DPP REI Dukung Program Sejuta Rumah
A
A
A
PROGRAM Sejuta Rumah yang dicanangkan oleh pemerintah hingga saat ini telah bergulir beberapa bulan terakhir ini.
Sejak awal program tersebut dimasukkan dalam agenda kerja Presiden Joko Widodo, REI telah menyatakan komitmen untuk menjadi mitra strategis pemerintah untuk mewujudkan satu juta rumah untuk masyarakat Indonesia.
“Program Sejuta Rumah menjadi momentum bagi segenap anggota REI untuk membuktikan bahwa kami sanggup untuk membantu pemerintah dalam menyediakan kebutuhan papan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Golongan ini sebagian besar masih belum mampu memiliki rumah,” kata Ketua DPP REI Eddy Hussy.
Pengembang anggota REI berkomitmen penuh dan berpartisipasi aktif dalam menyukseskan program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah. Pada 2015 komitmen awal REI adalah menyediakan sebanyak 114.000 unit rumah sederhana tapak (RST) yang sudah tersedia lahannya untuk dibangun.
Sementara hingga Juni 2015 pengembang REI dapat merealisasikan pembangunan sebanyak 32.076 unit yang tersebar pada 20 DPD REI. Realisasi tersebut setara 28,1% dari target. Realisasi tersebut belum termasuk dari beberapa anggota, di DPD REI Aceh, Batam, Riau, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, dan DKI Jakarta.
“Khusus untuk DKI Jakarta pengembang REI akan membanguna rumah susun milik (rusunami) sebanyak 54.000 unit untuk MBR oleh pengembang PT Agung Podomoro Group (APG) dan PT Agung Sedayu Group (ASG),” ungkap Eddy Hussy. Agung Podomoro dan Agung Sedayu berkomitmen untuk membangun rusunami masing-masing sebanyak 40.000 unit dan 10.000 unit untuk MBR.
Perhatian REI kepada masyarakat di golongan ini didasarkan pada tingkat backlog perumahan di Indonesia yang masih tinggi, yaitu 13,6 juta unit dari target yang ditetapkan. Menurut Eddy Hussy, jumlah target yang ditetapkan oleh pengembang REI dalam program Sejuta Rumah telah melalui penghitungan yang cermat dan melalui evaluasi yang matang di masing-masing Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI di masing- masing daerah.
REI optimistis komitmen tersebut akan dapat terlaksana sesuai rencana dan tercapai apabila kendalakendala permasalahan berupa regulasi, perizinan, dan eksekusi di lapangan dapat diselesaikan.
Anton c
Sejak awal program tersebut dimasukkan dalam agenda kerja Presiden Joko Widodo, REI telah menyatakan komitmen untuk menjadi mitra strategis pemerintah untuk mewujudkan satu juta rumah untuk masyarakat Indonesia.
“Program Sejuta Rumah menjadi momentum bagi segenap anggota REI untuk membuktikan bahwa kami sanggup untuk membantu pemerintah dalam menyediakan kebutuhan papan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Golongan ini sebagian besar masih belum mampu memiliki rumah,” kata Ketua DPP REI Eddy Hussy.
Pengembang anggota REI berkomitmen penuh dan berpartisipasi aktif dalam menyukseskan program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah. Pada 2015 komitmen awal REI adalah menyediakan sebanyak 114.000 unit rumah sederhana tapak (RST) yang sudah tersedia lahannya untuk dibangun.
Sementara hingga Juni 2015 pengembang REI dapat merealisasikan pembangunan sebanyak 32.076 unit yang tersebar pada 20 DPD REI. Realisasi tersebut setara 28,1% dari target. Realisasi tersebut belum termasuk dari beberapa anggota, di DPD REI Aceh, Batam, Riau, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, dan DKI Jakarta.
“Khusus untuk DKI Jakarta pengembang REI akan membanguna rumah susun milik (rusunami) sebanyak 54.000 unit untuk MBR oleh pengembang PT Agung Podomoro Group (APG) dan PT Agung Sedayu Group (ASG),” ungkap Eddy Hussy. Agung Podomoro dan Agung Sedayu berkomitmen untuk membangun rusunami masing-masing sebanyak 40.000 unit dan 10.000 unit untuk MBR.
Perhatian REI kepada masyarakat di golongan ini didasarkan pada tingkat backlog perumahan di Indonesia yang masih tinggi, yaitu 13,6 juta unit dari target yang ditetapkan. Menurut Eddy Hussy, jumlah target yang ditetapkan oleh pengembang REI dalam program Sejuta Rumah telah melalui penghitungan yang cermat dan melalui evaluasi yang matang di masing-masing Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI di masing- masing daerah.
REI optimistis komitmen tersebut akan dapat terlaksana sesuai rencana dan tercapai apabila kendalakendala permasalahan berupa regulasi, perizinan, dan eksekusi di lapangan dapat diselesaikan.
Anton c
(bhr)
Explore More