Steel Pipe Industry Targetkan Laba Rp240
A
A
A
JAKARTA - PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) menargetkan laba bersih sebesar Rp240 miliar pada tahun ini.
Angka tersebut tumbuh 11,73% dibandingkan tahun sebelumnya Rp214,8 miliar. Wakil Direktur ISSP Tedja Sukmana Hudianto mengatakan, meski ada peningkatan laba di tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan masih tetap sama jika dibandingkan perolehan di tahun sebelumnya. Hal itu dikarenakan kondisi pasar masih belum cukup baik di tahun ini.
”Kondisi pasar masih belum membaik di tahun ini, karena itu kami tidak menargetkan pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi di tahun ini, jika dibanding perolehan tahun lalu,” ujar Wakil Direktur Utama Steel Pipe Industry Of Indonesia Tedja Sukmana Hudianto, ditemui seusai RUPST perseroan, di Gedung Baja, Jakarta, Selasa (30/6).
Demi memuluskan targetnya, perseroan bakal melakukan pembelian sejumlah mesin untuk operasional bisnis perseroan. Dana pembelian mesin berasal dari dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD41 juta di tahun ini. ”Capex tahun ini sebanyak USD41 juta. Banyak digunakan untuk pembelian mesin,” kata dia.
Selain pembelian mesin, dana capex akan diserap oleh pembangunan pabrik dan pembelian peralatan. Pabrik direncanakan akan dibangun di daerah Gresik, Jawa Timur. ”Pembelian mesin tidak hanya tahun ini saja, tapi ada juga dari dana investasi perseroan di tahun depan,” tuturnya.
Dia menjelaskan, per akhir Mei dana capex tersebut sudah digunakan Rp50 miliar. Dana tersebut bakal terealisasi dengan baik di semester satu sampai akhir tahun ini. Adapun, sumber dana capex akan dapatkan dari kas internal dan pinjaman perbankan. Pinjaman perbankan sendiri, perseroan berharap mendapatkan bunga yang rendah.
Arsy ani s
Angka tersebut tumbuh 11,73% dibandingkan tahun sebelumnya Rp214,8 miliar. Wakil Direktur ISSP Tedja Sukmana Hudianto mengatakan, meski ada peningkatan laba di tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan masih tetap sama jika dibandingkan perolehan di tahun sebelumnya. Hal itu dikarenakan kondisi pasar masih belum cukup baik di tahun ini.
”Kondisi pasar masih belum membaik di tahun ini, karena itu kami tidak menargetkan pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi di tahun ini, jika dibanding perolehan tahun lalu,” ujar Wakil Direktur Utama Steel Pipe Industry Of Indonesia Tedja Sukmana Hudianto, ditemui seusai RUPST perseroan, di Gedung Baja, Jakarta, Selasa (30/6).
Demi memuluskan targetnya, perseroan bakal melakukan pembelian sejumlah mesin untuk operasional bisnis perseroan. Dana pembelian mesin berasal dari dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD41 juta di tahun ini. ”Capex tahun ini sebanyak USD41 juta. Banyak digunakan untuk pembelian mesin,” kata dia.
Selain pembelian mesin, dana capex akan diserap oleh pembangunan pabrik dan pembelian peralatan. Pabrik direncanakan akan dibangun di daerah Gresik, Jawa Timur. ”Pembelian mesin tidak hanya tahun ini saja, tapi ada juga dari dana investasi perseroan di tahun depan,” tuturnya.
Dia menjelaskan, per akhir Mei dana capex tersebut sudah digunakan Rp50 miliar. Dana tersebut bakal terealisasi dengan baik di semester satu sampai akhir tahun ini. Adapun, sumber dana capex akan dapatkan dari kas internal dan pinjaman perbankan. Pinjaman perbankan sendiri, perseroan berharap mendapatkan bunga yang rendah.
Arsy ani s
(ftr)