Bank Muamalat Revisi Target Pertumbuhan Bisnis

Kamis, 02 Juli 2015 - 11:07 WIB
Bank Muamalat Revisi Target Pertumbuhan Bisnis
Bank Muamalat Revisi Target Pertumbuhan Bisnis
A A A
JAKARTA - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk berencana merevisi target pertumbuhan bisnis dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015.

Awalnya Bank Muamalat menargetkan pertumbuhan bisnis hingga 15%. Namun, kondisi ekonomi nasional yang diperkirakan sebagian pihak akan mengalami pelambatan, Muamalat pun merevisi pertumbuhannya menjadi 10%. Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman mengatakan, pelambatan ekonomi nasional tidak hanya dirasakan oleh Bank Muamalat.

Tetapi juga industri secara umum. Kendati begitu, dia optimistis target yang telah direvisi bisa direalisasikan. ”Belajar dari pengalaman sebelumnya. Pertumbuhan harus dilakukan berkesinambungan. Itulah sebabnya Kita akan lebih fokus dan terarah,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (30/6). Tahun ini, lanjut dia, perseroan menargetkan pembiayaan sebesar Rp41 triliun atau sedikit lebih rendah dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp42,5 triliun.

Bank Muamalat sendiri telah melakukan berbagai kerja sama untuk menyalurkan pembiayaan di tahun ini. Di antaranya, kerja sama pembiayaan dengan PT Sarana Multigriya Financial (SMF) dengan plafon senilai Rp1,2 triliun serta fasilitas pembiayaan kepada PT Bentara Sinergies Finance (BESS Finance) sebesar Rp200 miliar kepada BESS Finance untuk pembiayaan konsumen.

Selain itu, dalam lima bulan terakhir, keuntungan yang diraih perseroan telah mencapai sekitar 30% dari tahun lalu. Pada tahun lalu Bank Muamalat membukukan laba komprehensif sebesar Rp712,46 miliar.

Demi mencapai itu, ada beberapa cara yang dilakukan Bank Muamalat. Salah satunya adalah menata ulang biaya, seperti biaya dana pihak ketiga, melepas dana-dana yang tidak dibutuhkan sehingga mengakibatkan cost of fun menjadi turun. ”Jadi, aset turun juga. Karena kita turunkan dana pihak ketiga,” terang dia.

Dia mengatakan, revisi pertumbuhan laba tersebut juga secara otomatis akan mempengaruhi target pertumbuhan lainnya. ”Tidak ada strategi khusus apa yang kami lakukan di situasi ekonomi yang buruk seperti saat ini. Kecuali sikap berhati-hati,” pungkasnya.

Hermansah
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7939 seconds (0.1#10.140)