Juni, Kredit Bank Bukopin Tumbuh 13,5%
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk mencatatkan pertumbuhan kredit pada Juni 2015 tumbuh 13,5%. Kredit tersebut 60% dikucurkan untuk kredit ritel dan sisanya korporasi.
”Ritel itu gabung antara usahakecildanmikrodankamiakan memperkuat bisnis pada segmen ritel dengan tetap menjaga trenpertumbuhanpada segmen komersial yang menjadi penyeimbang,” kata Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi di Jakarta Senin (6/7) malam. Dia melanjutkan, tahun ini target pertumbuhan kredit di kisaran 15-15% yang akan ditopang oleh empat pilar utama, yaitu sektor usaha kecil menengah (UKM), mikro, konsumer, dan komersial.
Menurut Glen, untuk segmen komersial, saat ini perseroan sedang menyasar pembiayaan kapal angkut. Bukopin telah mengeluarkan sekitar Rp150 miliar untuk membiayai kapal angkut dari Lampung menuju Surabaya. Hingga akhir 2015, Bukopin menargetkan pembiayaan kelautan mencapai Rp2,67 triliun yang terdiri atas Rp2,5 triliun pembiayaan transportasi laut dan Rp170 miliar pembiayaan perikanan.
”Kami ingin menyalurkan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan Rp481 miliar yang terdiri dari pembiayaan transportasi laut sebesar Rp400 miliar dan pembiayaan perikanan sebesar Rp81 miliar,” papar dia. Di bagian lain Bank Indonesia (BI) mencatatkan posisi kredit pada bulan Mei 2015 sebesar Rp3.792,8 triliun, atau tumbuh 10,3% (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya.
Relatif stabilnya pertumbuhan kredit tersebut didukung oleh penyaluran kredit modal kerja (KMK) yang meningkat, di tengah menurunnya pertumbuhan kredit investasi (KI). Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs menuturkan, posisi KMK tercatat sebesar Rp1.785,4 triliun, tumbuh 10,1% (yoy) lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya (8,9%;yoy).
Secara sektoral, lanjut dia, peningkatan KMK terjadi pada sektor industri pengolahan dan konstruksi, yang masing-masing tumbuh 16,8% (yoy) dan 26,4% (yoy), naik dari 15,4% (yoy) dan 24,2% (yoy) pada April 2015.
Kunthi fahmar sandy
”Ritel itu gabung antara usahakecildanmikrodankamiakan memperkuat bisnis pada segmen ritel dengan tetap menjaga trenpertumbuhanpada segmen komersial yang menjadi penyeimbang,” kata Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi di Jakarta Senin (6/7) malam. Dia melanjutkan, tahun ini target pertumbuhan kredit di kisaran 15-15% yang akan ditopang oleh empat pilar utama, yaitu sektor usaha kecil menengah (UKM), mikro, konsumer, dan komersial.
Menurut Glen, untuk segmen komersial, saat ini perseroan sedang menyasar pembiayaan kapal angkut. Bukopin telah mengeluarkan sekitar Rp150 miliar untuk membiayai kapal angkut dari Lampung menuju Surabaya. Hingga akhir 2015, Bukopin menargetkan pembiayaan kelautan mencapai Rp2,67 triliun yang terdiri atas Rp2,5 triliun pembiayaan transportasi laut dan Rp170 miliar pembiayaan perikanan.
”Kami ingin menyalurkan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan Rp481 miliar yang terdiri dari pembiayaan transportasi laut sebesar Rp400 miliar dan pembiayaan perikanan sebesar Rp81 miliar,” papar dia. Di bagian lain Bank Indonesia (BI) mencatatkan posisi kredit pada bulan Mei 2015 sebesar Rp3.792,8 triliun, atau tumbuh 10,3% (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya.
Relatif stabilnya pertumbuhan kredit tersebut didukung oleh penyaluran kredit modal kerja (KMK) yang meningkat, di tengah menurunnya pertumbuhan kredit investasi (KI). Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs menuturkan, posisi KMK tercatat sebesar Rp1.785,4 triliun, tumbuh 10,1% (yoy) lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya (8,9%;yoy).
Secara sektoral, lanjut dia, peningkatan KMK terjadi pada sektor industri pengolahan dan konstruksi, yang masing-masing tumbuh 16,8% (yoy) dan 26,4% (yoy), naik dari 15,4% (yoy) dan 24,2% (yoy) pada April 2015.
Kunthi fahmar sandy
(bbg)