Yen Terdepresiasi, Rupiah Ditutup Terapresiasi
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup makin terapresiasi di tengah terdepresiasinya yen.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp13.325/USD, dengan kisaran harian Rp13.263-Rp13.370/USD. Posisi ini menguat 45 poin dibanding pentupan Senin (6/7/2015) sebesar Rp13.370/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg di level Rp13.334/USD, positif 12 poin dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp13.356/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.347/USD atau mendatar dengan penutupan kemarin di Rp13.346/USD.
Sementara yen melemah dari kenaikan pekan ini dan dolar Australia melonjak pada Kamis setelah saham China balik menguat.
Dikutip dari Reuters, kenaikan 6% saham Shanghai sudah cukup untuk mendorong optimisme investor setelah sebulan didominasi oleh masalah zona Eropa, dengan krisis Yunani dan penurunan lebih dari 30% bursa utama China.
Euro turun sekitar 0,33% setelah menguat USD1,11 di perdagangan Asia. Perhatian akan terpaku pada proposal baru Athena.
Sementara itu, USD naik 0,5% terhadap yen ke 121,325, setelah jatuh 1,5% pada Rabu, yang merupakan penurunan terbesar sejak Desember.
Indeks USD merosot ke 96,123/yen di perdagangan Asia. Namun pada pukul 15.52 WIB pulih ke 96,371. Dolar Australia menguat 74 sen AS, naik dari koreksi terdalam enam tahun terakhir di 0,7372 dan terakhir naik 0,4% menjadi 0,7463/USD.
(Baca: Euro Stabil, Rupiah Siang Ini Bertahan Positif)
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp13.325/USD, dengan kisaran harian Rp13.263-Rp13.370/USD. Posisi ini menguat 45 poin dibanding pentupan Senin (6/7/2015) sebesar Rp13.370/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg di level Rp13.334/USD, positif 12 poin dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp13.356/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.347/USD atau mendatar dengan penutupan kemarin di Rp13.346/USD.
Sementara yen melemah dari kenaikan pekan ini dan dolar Australia melonjak pada Kamis setelah saham China balik menguat.
Dikutip dari Reuters, kenaikan 6% saham Shanghai sudah cukup untuk mendorong optimisme investor setelah sebulan didominasi oleh masalah zona Eropa, dengan krisis Yunani dan penurunan lebih dari 30% bursa utama China.
Euro turun sekitar 0,33% setelah menguat USD1,11 di perdagangan Asia. Perhatian akan terpaku pada proposal baru Athena.
Sementara itu, USD naik 0,5% terhadap yen ke 121,325, setelah jatuh 1,5% pada Rabu, yang merupakan penurunan terbesar sejak Desember.
Indeks USD merosot ke 96,123/yen di perdagangan Asia. Namun pada pukul 15.52 WIB pulih ke 96,371. Dolar Australia menguat 74 sen AS, naik dari koreksi terdalam enam tahun terakhir di 0,7372 dan terakhir naik 0,4% menjadi 0,7463/USD.
(Baca: Euro Stabil, Rupiah Siang Ini Bertahan Positif)
(rna)