Distribusi Premium di Riau Diperkirakan Naik 7%
A
A
A
PEKANBARU - Marketing Operation Region (MOR) I PT Pertamina (Persero) menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi kenaikan pemakaian BBM dan elpiji periode H-15 sampai H+15 Lebaran di Provinsi Riau.
Estimasi distribusi premium pada periode tersebut di SPBU Pertamina dan mitra Pertamina di Riau diperkirakan naik 7% dari rata-rata harian normal 2.424 kl menjadi 2.594 kl. Sementara distribusi Solar diperkirakan turun 16% dari rata-rata harian normal 1.924 kl menjadi 1.613 kl.
Adapun distribusi elpiji 3 kg pada Juli 2015 diestimasi ada penambahan 10%-12% di mana Pertamina dalam kondisi normal menyalurkan sebanyak 110.000-112.000 tabung per hari. Pertamina telah menyiapkan 63 dari 143 SPBU di Riau menjual elpiji 3 kg.
"Di setiap periode menjelang Ramadan dan Lebaran, Pertamina selalu siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan terus menjaga ketahanan stok dan mempersiapkan pengelolaan distribusi BBM dan elpiji dengan baik. Upaya ini kami lakukan untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM dan elpiji," jelas Marketing Branch Manager Sumbar-Riau, Ardyan Adhitia dalam rilisya, Sabtu (11/7/2015).
Pertamina telah membentuk posko satuan tugas (Satgas) untuk pemantauan tersedianya BBM dan elpiji serta kesiapan pelayanan kepada masyarakat konsumen di kantor pusat dan setiap kantor region Pertamina selama H-15 sampai H+15 Lebaran.
Adapun, langkah-langkah lainnya yang disiapkan Pertamina dalam menjamin kelancaran distribusi BBM dan elpiji meliputi monitoring stok BBM di terminal BBM dengan sistem komputerisasi SIM S&D (Sistem Informasi Management Supply & Distribution), pengoperasian terminal BBM dan SPBU sepanjang 24 jam, khususnya di sepanjang jalur lintas.
"Untuk kenyamanan konsumen BBM nonsubsidi, Pertamina menyediakan produk BBM nonsubsidi dalam bentuk curah dan kemasan yaitu Pertamax Plus dan Pertamina Dex di SPBU," ungkap Ardyan.
Penambahan pasokan elpiji subsidi dan nonsubsidi (Bright gas dan elpiji 12 kg) khususnya di daerah-daerah yang diperkirakan terjadi peningkatan konsumsi.
Pertamina juga telah menunjuk agen dan pangkalan siaga elpiji dengan memaksimalkan SPBU dan modern retail outlet, serta berkoordinasi dengan Hiswana Migas dan instansi setempat untuk ketertiban harga jual dan penyediaan kebutuhan elpiji.
Estimasi distribusi premium pada periode tersebut di SPBU Pertamina dan mitra Pertamina di Riau diperkirakan naik 7% dari rata-rata harian normal 2.424 kl menjadi 2.594 kl. Sementara distribusi Solar diperkirakan turun 16% dari rata-rata harian normal 1.924 kl menjadi 1.613 kl.
Adapun distribusi elpiji 3 kg pada Juli 2015 diestimasi ada penambahan 10%-12% di mana Pertamina dalam kondisi normal menyalurkan sebanyak 110.000-112.000 tabung per hari. Pertamina telah menyiapkan 63 dari 143 SPBU di Riau menjual elpiji 3 kg.
"Di setiap periode menjelang Ramadan dan Lebaran, Pertamina selalu siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan terus menjaga ketahanan stok dan mempersiapkan pengelolaan distribusi BBM dan elpiji dengan baik. Upaya ini kami lakukan untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM dan elpiji," jelas Marketing Branch Manager Sumbar-Riau, Ardyan Adhitia dalam rilisya, Sabtu (11/7/2015).
Pertamina telah membentuk posko satuan tugas (Satgas) untuk pemantauan tersedianya BBM dan elpiji serta kesiapan pelayanan kepada masyarakat konsumen di kantor pusat dan setiap kantor region Pertamina selama H-15 sampai H+15 Lebaran.
Adapun, langkah-langkah lainnya yang disiapkan Pertamina dalam menjamin kelancaran distribusi BBM dan elpiji meliputi monitoring stok BBM di terminal BBM dengan sistem komputerisasi SIM S&D (Sistem Informasi Management Supply & Distribution), pengoperasian terminal BBM dan SPBU sepanjang 24 jam, khususnya di sepanjang jalur lintas.
"Untuk kenyamanan konsumen BBM nonsubsidi, Pertamina menyediakan produk BBM nonsubsidi dalam bentuk curah dan kemasan yaitu Pertamax Plus dan Pertamina Dex di SPBU," ungkap Ardyan.
Penambahan pasokan elpiji subsidi dan nonsubsidi (Bright gas dan elpiji 12 kg) khususnya di daerah-daerah yang diperkirakan terjadi peningkatan konsumsi.
Pertamina juga telah menunjuk agen dan pangkalan siaga elpiji dengan memaksimalkan SPBU dan modern retail outlet, serta berkoordinasi dengan Hiswana Migas dan instansi setempat untuk ketertiban harga jual dan penyediaan kebutuhan elpiji.
(izz)