Subang Mulai Kecipratan Berkah Tol Cipali
Subang Mulai Kecipratan Berkah Tol Cipali
A
A
A
JAKARTA - Pembangunan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116 kilometer (km) mulai berdampak ke daerah sekitarnya. Salah satunya adalah Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Hal itu, diungkapkan Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hermanto Dardak usai bertemu dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Subang Abdurakhman.
“Subang sebagai salah satu pusat pelayanan jasa, yang di dalamnya terdapat Kecamatan Kalijati memiliki kawasan industri yang meningkat pesat diharapkan akan semakin efektif melalui infrastruktur PUPR yang ke depannya bisa kita desain dan rancang untuk betul-betul berkembang sesuai dengan peluang yang ada di situ,” tutur Hermanto di Jakarta, Minggu (12/7/2015).
Dia mengungkapkan, pertemuannya bersama pejabat daerah Subang bahwa pusat-pusat industri mengalami perkembangan signifikan. Awalnya, hanya menyediakan 10.000 hektare (ha) untuk zona industri, namun kini sudah hampir terjual semua.
"Ini merupakan dampak positif yang cukup bagus. Selain industri, Subang juga punya sektor pariwisata menarik, hanya perlu dukungan pemerintah," ujar dia.
Hermanto menambahkan, saat ini BPIW mengembangkan 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) di Indonesia, salah satunya WPS Jakarta Cirebon, termasuk Kabupaten Subang sebagai salah satu pusat pengembangan WPS tersebut.
Namun pengembangan tersebut masih membutuhkan koordinasi dan komitmen bersama antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten dan pihak swasta sendiri dalam melaksanakan peranannya masing-masing dalam jangka waktu tertentu.
Dia mencontohkan, di Kabupaten Bekasi, yang sebelumnya terdapat kesepakatan mengenai bentuk dukungan pemerintah Bekasi dan pemerintah pusat serta kewajiban pihak swasta telah mengantarkan Cikarang yang berada di Kabupaten Bekasi menjadi kawasan industri terbesar di Indonesia, yang didukung akses tol.
“Kalau model-model seperti itu bisa kita bina untuk Kabupaten Subang, mungkin bisa terarah bagaimana Subang membangun ke depan dan Kementerian PUPR ini bisa bersinergi karena BPIW juga mengikat diri dengan sektor lain, seperti Kementerian Perindustrian, Perhubungan dan lain-lain,” pungkas Hermanto.
Hal itu, diungkapkan Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hermanto Dardak usai bertemu dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Subang Abdurakhman.
“Subang sebagai salah satu pusat pelayanan jasa, yang di dalamnya terdapat Kecamatan Kalijati memiliki kawasan industri yang meningkat pesat diharapkan akan semakin efektif melalui infrastruktur PUPR yang ke depannya bisa kita desain dan rancang untuk betul-betul berkembang sesuai dengan peluang yang ada di situ,” tutur Hermanto di Jakarta, Minggu (12/7/2015).
Dia mengungkapkan, pertemuannya bersama pejabat daerah Subang bahwa pusat-pusat industri mengalami perkembangan signifikan. Awalnya, hanya menyediakan 10.000 hektare (ha) untuk zona industri, namun kini sudah hampir terjual semua.
"Ini merupakan dampak positif yang cukup bagus. Selain industri, Subang juga punya sektor pariwisata menarik, hanya perlu dukungan pemerintah," ujar dia.
Hermanto menambahkan, saat ini BPIW mengembangkan 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) di Indonesia, salah satunya WPS Jakarta Cirebon, termasuk Kabupaten Subang sebagai salah satu pusat pengembangan WPS tersebut.
Namun pengembangan tersebut masih membutuhkan koordinasi dan komitmen bersama antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten dan pihak swasta sendiri dalam melaksanakan peranannya masing-masing dalam jangka waktu tertentu.
Dia mencontohkan, di Kabupaten Bekasi, yang sebelumnya terdapat kesepakatan mengenai bentuk dukungan pemerintah Bekasi dan pemerintah pusat serta kewajiban pihak swasta telah mengantarkan Cikarang yang berada di Kabupaten Bekasi menjadi kawasan industri terbesar di Indonesia, yang didukung akses tol.
“Kalau model-model seperti itu bisa kita bina untuk Kabupaten Subang, mungkin bisa terarah bagaimana Subang membangun ke depan dan Kementerian PUPR ini bisa bersinergi karena BPIW juga mengikat diri dengan sektor lain, seperti Kementerian Perindustrian, Perhubungan dan lain-lain,” pungkas Hermanto.
(rna)
Explore More