Dari Menteri Susi-Panglima TNI Beli Batik di Sini
A
A
A
JAKARTA - Bisnis penjualan batik dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri atau lebaran semakin menggeliat. Pedagang meraup keuntungan dua kali lipat dari periode biasanya.
Hal ini diakui Tikno, salah seorang pedagang batik di Send Boutique di Thamrin City, Jakarta. Menurutnya, omzet penjualan sepanjang Ramadan dan lebaran dapat menembus Rp1 miliar.
Kendati demikian, dia mengungkapkan, penjual tahun ini tak sebesar dari tahun sebelumnya. Pasalnya, daya beli masyarakat menurun, terdampak melambatnya perekonomian Indonesia.
"Tahun ini juga bareng dengan masuk anak sekolah, pengeluaran masyarakat double, jadi tertahan untuk membeli," ujarnya kepada Sindonews.
Sementara pada bulan biasa, di luar Ramadan, omzet penjualan hanya Rp500 juta/bulan. Dia mengakui, konsumen yang menjadi pelanggannya beberapa tokoh nasional, mulai dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hingga Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
"Ada juga Bu Retno (Menteri Luar Negeri), artis juga ada, Ayu Ting Ting," jelas pria yang akrab disapa Pakde Tikno ini.
Harga baju batik yang dijual mulai dari Rp300.000 hingga Rp1 juta. Sementara untuk kain batik tulis dijual bisa mencapai Rp15 juta/empat helai.
Meskipun memiliki omzet yang fantastis, Tikno mengeluhkan harga sewa tempat yang selalu naik. Dia menuturkan, awalnya Rp35 juta/tahun, namun kini menjadi Rp75 juta/tahun.
"Ya kalau bisa diperhatikan, itu harga sewa terus naik bahkan tiap bulan. Kita efisiensi karena kita punya garmen sendiri di Solo dan Ciledug," pungkasnya.
Sementara, dia menambahkan, meski kondisi ekonomi sedang kurang baik, pihaknya tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Selain itu, harga batik juga tak dinaikkan.
Hal ini diakui Tikno, salah seorang pedagang batik di Send Boutique di Thamrin City, Jakarta. Menurutnya, omzet penjualan sepanjang Ramadan dan lebaran dapat menembus Rp1 miliar.
Kendati demikian, dia mengungkapkan, penjual tahun ini tak sebesar dari tahun sebelumnya. Pasalnya, daya beli masyarakat menurun, terdampak melambatnya perekonomian Indonesia.
"Tahun ini juga bareng dengan masuk anak sekolah, pengeluaran masyarakat double, jadi tertahan untuk membeli," ujarnya kepada Sindonews.
Sementara pada bulan biasa, di luar Ramadan, omzet penjualan hanya Rp500 juta/bulan. Dia mengakui, konsumen yang menjadi pelanggannya beberapa tokoh nasional, mulai dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hingga Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
"Ada juga Bu Retno (Menteri Luar Negeri), artis juga ada, Ayu Ting Ting," jelas pria yang akrab disapa Pakde Tikno ini.
Harga baju batik yang dijual mulai dari Rp300.000 hingga Rp1 juta. Sementara untuk kain batik tulis dijual bisa mencapai Rp15 juta/empat helai.
Meskipun memiliki omzet yang fantastis, Tikno mengeluhkan harga sewa tempat yang selalu naik. Dia menuturkan, awalnya Rp35 juta/tahun, namun kini menjadi Rp75 juta/tahun.
"Ya kalau bisa diperhatikan, itu harga sewa terus naik bahkan tiap bulan. Kita efisiensi karena kita punya garmen sendiri di Solo dan Ciledug," pungkasnya.
Sementara, dia menambahkan, meski kondisi ekonomi sedang kurang baik, pihaknya tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Selain itu, harga batik juga tak dinaikkan.
(rna)