Yunani Gadaikan Aset Negara untuk Bayar Utang USD96 M
A
A
A
ATHENA - Pemerintah Yunani telah sepakat menerima bantuan dana talangan (bailout) dari Eropa sebesar USD96 miliar atau setara Rp128,6 triliun (kurs Rp13.350/USD), untuk lepas dari kebangkrutan dan terlempar dari anggota negara mata uang tunggal euro (euro zone) setelah selama 17 jam melakukan pembicaraan darurat.
Namun, untuk mendapatkan dana talangan tersebut, para pejabat Uni Eropa menuntut Yunani untuk menjaminkan aset negaranya senilai 50 miliar euro, termasuk rekapitalisasi perbankan untuk membayar utang.
Lantas aset apa saja yang dijaminkan oleh pemerintah Negeri Para Kaisar tersebut untuk melunasi utangnya tersebut?
Perusahaan telekomunikasi pelat merah Yunani, yaitu OTE, perusahaan listrik, dan operator transmisi listrik ADMEI masuk dalam daftar aset yang akan dijaminkan Yunani.
Bahkan sebelumnya, pemerintahan Yunani juga melirik untuk menjual 35,5% sahamnya di Hellenic Petroleum yang mengoperasikan tiga kilang di Yunani, serta 90% sahamnya di Hellenic Post.
Ide menjual aset Yunani untuk mengumpulkan dana bukanlah hal baru. Serangkaian privatisasi pernah terjadi pada perjanjian bailout Yunani sebelumnya. Sayang, proses tidak pernah berjalan lancar dari yang diharapkan.
"Program privatisasi telah menjadi kekecewaan besar dari dana talangan sebelumnya," ujar Wakil Direktur Lembaga Riset Terbuka Eropa, Raoul Ruparel, seperti dikutip dari CNN Money, Rabu (15/7/2015).
Analis memperingatkan tentang ambisi program ini. Sebab banyak aset Yunani yang telah kehilangan nilai dalam lima tahun terakhir, lantaran krisis yang menggerogoti pertumbuhan ekonomi Yunani hingga 25%.
Sayangnya, pemerintahan Yunani sekarang membutuhkan uang sangat cepat yang memaksanya untuk setuju dengan kondisi yang sulit. Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras pun meyakinkan para kreditur untuk tetap percaya terhadap kondisi Yunani, meskipun tidak bisa menghindari adanya monitor Eropa.
Baca juga:
PM Yunani Diberi Waktu Tiga Hari
ADB Imbau Indonesia Tetap Waspadai Krisis Yunani
Yunani di Ambang Bangkrut Ini Pengaruhnya ke Indonesia
Namun, untuk mendapatkan dana talangan tersebut, para pejabat Uni Eropa menuntut Yunani untuk menjaminkan aset negaranya senilai 50 miliar euro, termasuk rekapitalisasi perbankan untuk membayar utang.
Lantas aset apa saja yang dijaminkan oleh pemerintah Negeri Para Kaisar tersebut untuk melunasi utangnya tersebut?
Perusahaan telekomunikasi pelat merah Yunani, yaitu OTE, perusahaan listrik, dan operator transmisi listrik ADMEI masuk dalam daftar aset yang akan dijaminkan Yunani.
Bahkan sebelumnya, pemerintahan Yunani juga melirik untuk menjual 35,5% sahamnya di Hellenic Petroleum yang mengoperasikan tiga kilang di Yunani, serta 90% sahamnya di Hellenic Post.
Ide menjual aset Yunani untuk mengumpulkan dana bukanlah hal baru. Serangkaian privatisasi pernah terjadi pada perjanjian bailout Yunani sebelumnya. Sayang, proses tidak pernah berjalan lancar dari yang diharapkan.
"Program privatisasi telah menjadi kekecewaan besar dari dana talangan sebelumnya," ujar Wakil Direktur Lembaga Riset Terbuka Eropa, Raoul Ruparel, seperti dikutip dari CNN Money, Rabu (15/7/2015).
Analis memperingatkan tentang ambisi program ini. Sebab banyak aset Yunani yang telah kehilangan nilai dalam lima tahun terakhir, lantaran krisis yang menggerogoti pertumbuhan ekonomi Yunani hingga 25%.
Sayangnya, pemerintahan Yunani sekarang membutuhkan uang sangat cepat yang memaksanya untuk setuju dengan kondisi yang sulit. Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras pun meyakinkan para kreditur untuk tetap percaya terhadap kondisi Yunani, meskipun tidak bisa menghindari adanya monitor Eropa.
Baca juga:
PM Yunani Diberi Waktu Tiga Hari
ADB Imbau Indonesia Tetap Waspadai Krisis Yunani
Yunani di Ambang Bangkrut Ini Pengaruhnya ke Indonesia
(izz)