Target 1 Juta Rumah Optimistis Tercapai

Kamis, 16 Juli 2015 - 13:55 WIB
Target 1 Juta Rumah Optimistis Tercapai
Target 1 Juta Rumah Optimistis Tercapai
A A A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tetap optimis target Program Pembangunan Sejuta Rumah pada semester I/2015 akan tercapai.

Menteri Pekerjaan Umum dan PerumahanRakyat Basuki Hadimuljono menyatakan hingga Juli 2015, setidaknya jumlah pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) hampir mencapai angka separuh lebih. ”Untuk program perumahan tahun ini tetap sejuta rumah.

Kami tetap optimistis target pembangunan sejuta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi tersebut akan tercapai pada tahun 2015 ini,” ujar Basuki kepada sejumlah wartawan di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, kemarin. Dirinya menjelaskan, masalah pembangunan rumah untuk MBR ini harus dilaksanakan sebaik mungkin serta didukung agar jumlah backlog perumahan di Indonesia dapat berkurang.

Apalagi dari data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah backlog perumahan beberapa waktu lalu sudah mencapai angka 13,5 juta unit dan pasti akan terus meningkat setiap tahunnya seiring pertumbuhan jumlah penduduk. Pada tahap I program sejuta rumah yang dicanangkan Presiden di Ungaran, Jawa tengah, setidaknya mewakili pembangunan sekitar 331.000 unit rumah di seluruh Indonesia.

Adapun saat ini berdasarkan laporan yang sudah diterimanya, para pengembang sedang membangun sebanyak 230.000 unit rumah untuk MBR. ”Tahap pertama program sejuta rumah sudah dicanangkan. Hingga bulan Juli ini program tersebut masih jalan terus, dan dari laporan yang ada sedang dibangun lagi sebanyak 230.000 unit rumah lagi oleh pengembang,” imbuhnya.

Lebih jauh dia memaparkan, pasca-Lebaran 2015 ini, pemerintah bersama pengembang berencana membangun sekitar 44.000 unit rumah untuk MBR di daerah Sentul, Jawa Barat. ”Program Sejuta Rumah masih jalan terus. Habislebaranlanjutrencana pembangunan sekitar 44.000 rumahdiSentul,” kata Basuki.

Menurut Basuki, pemerintah akan menggandeng para pengembang baik pengembang kecil maupun besar agar target sejuta rumah tahun 2015 dapat tercapai sesuai waktu yang ada. Dengan demikian, pihaknya akan menggunakan waktu yang tersisa agar para pengembang, pemerintah daerah, serta masyarakat luas dapat berpartisipasi aktif dalam mendukung program sejuta rumah ini.

Pembangunan rumah untuk MBR di Sentul, Jawa Barat, imbuhnya, akan dilaksanakan pengembang PT Agung Podomoro. Saat ini lokasinya sedang dipersiapkan sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik di lapangan. ”Pembangunan sejuta rumah ke depan nantinya tidak hanya rumah tapak saja, tapi juga bisa rumah susun, baik rusunami maupun rusunawa.

Jadi kami harap pengembang bisa membantu program pemerintah ini sehingga bisa mengurangi angka backlog perumahandiIndonesia,” ungkapnya. Sebelumnya, Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Maurin Sitorus menyatakan program pemerintah tersebut telah masuk dalam APBN 2016.

Anggaran pembiayaan perumahan ini terdiri untuk Kredit Kepemilikan Rumah melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) dan Subsidi Selisih Bunga (SSB). ”Pagu indikatif yang kita ajukan ke Kemenkeu adalah sebesar Rp9,3 triliun untuk KPR FLPP, sementara untuk subsidi selisih suku bunga sebesar Rp900 miliar,” kata Maurin.

Skim KPR FLPP dan skim SSB rencananya akan diterapkan Kementerian PUPR tahun 2016. Adapun mekanismenya adalah, pemerintah akan menerapkan terlebih dahulu skim KPR FLPP untuk rentang waktu dari Januari tahun 2016 atau sampai dana untuk skim KPR FLPP habis.

”Selanjutnya, apabila KPR FLPP tahun 2016 telah habis, kita akan memberlakukan skim subsidi selisih suku bunga. Hal ini sama dengan konsep pembiayaan yang akan dijalankan di tahun 2015 ini,” terang Maurin. Dari alokasi anggaran sebesar Rp9,3 triliun melalui skim KPR FLPP ini, menurut Maurin, dapat membangun perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah sebesar 100.000 unit.

Heru febrianto
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1722 seconds (0.1#10.140)