Proyek Infrastruktur, Astra Siapkan Rp10 Triliun

Rabu, 22 Juli 2015 - 10:32 WIB
Proyek Infrastruktur,...
Proyek Infrastruktur, Astra Siapkan Rp10 Triliun
A A A
JAKARTA - PT Astra International Tbk (ASII) dalam lima tahun ke depan siap mengalokasikan investasi sebesar Rp10 triliun untuk menggenjot sektor infrastruktur.

Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti mengatakan, dalam beberapa tahun mendatang perseroan memang tengah mengincar sejumlah proyek infrastruktur jalan tol. Hal ini seiring rencana pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk menggenjot infrastruktur nasional.

”Kami siap menginvestasikan Rp10 triliun dalam 4-5 tahun ke depan, tapi mengalokasikan Rp7-8 triliun juga cukup baik dalam situasi ekonomi saat ini,” kata Tira saat ditemui KORAN SINDO di Jakarta belum lama ini.

Dia mengungkapkan, rencana perseroan untuk menggenjot sektor infrastruktur adalah sebagai upaya mengantisipasi merosotnya bisnis automotif saat ini. Dalam APBN infrastruktur yang telah dialokasikan pemerintah tahun ini, dia berharap keterlibatan pihak swasta. ”Proyek infrastruktur di Indonesia nilainya lumayan besar, tidak cukup hanya mengandalkan BUMN, pemerintah pastinya juga turut mengundang private sector,” harap dia.

Tira menambahkan, perseroan terus meningkatkan pendapatan non-automotif. Dia menilai sektor infrastruktur memiliki potensi untuk berkembang, karena pemerintah saat ini fokus pada peningkatan infrastruktur nasional. ”Meski perlu dicatat bahwa mengembangkan jalan tol merupakan investasi multiyear , dengan pembebasan lahan sebagai tantangan terbesar,” ungkapnya.

Menurut dia, alokasi investasi hingga sebesar Rp10 triliun, perseroan berharap bisa mengoperasikan 150 kilometer (km) panjang jalan tol. Sementara hingga saat ini bisnis usaha jalan tol yang dikelola Astra mencapai 105 km. Sejumlah wilayah yang dibidik ASII masih difokuskan di Pulau Jawa.

Unit infrastruktur Astra International, melalui anak usahanya PT Astratel Nusantara, telah memiliki tiga konsesi. Ketiganya yaitu jalan tol Mojokerto-Kertosono di Jawa Timur (Jatim), Tangerang- Merak, dan jalan tol Kunciran- Serpong di Banten. ”Proyek tol di Jatim yang telah selesai seksi I, sedangkan seksi 2 dan akhir tahun ini bisa diselesaikan. Kunciran-Serpong masih dalam tahap akuisisi lahan,” paparnya.

Menurut Tira, unit infrastruktur saat ini memang hanya menyumbang sekitar 2% terhadap konsolidasi pendapatan perusahaan. Tahun ini saja Astra International telah mengalokasikan sebesar 8% dari total belanja modal (capital expenditure ) sekitar Rp12 triliun untuk unit infrastruktur. ”Kami akan melakukan ekspansi organik, untuk rencana initial public offering (IPO) Astratel Nusantara masih kami upayakan dulu meningkatkan asetnya, total asetnya hingga saat ini masih beberapa triliun,” pungkasnya.

Sementara, analis PT Danareksa Sekuritas Joko Sogie dalam risetnya menyatakan, tanda-tanda pembangunan infrastruktur pemerintah dapat dilihat pada Juni 2015 ini. Kontrak-kontrak baru yang sebelumnya tertunda mulai memasuki proses tender.

Sejumlah data menggembirakan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat khususnya pada realisasi anggaran dan dikebutnya penandatanganan proyek-proyek baru pemerintah. Hal itu menjadi pertanda baik bagi sektor infrastruktur di Tanah Air.

heru febrianto
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8934 seconds (0.1#10.140)