Ekspor Motor Diperkirakan Naik
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) optimistis ekspor sepeda motor meningkat 100% pada tahun ini.
Jika pada tahun lalu ekspor sepeda motor mencapai 43.000 unit, tahun ini ditargetkan mendekati 100.000 unit. Ketua Umum AISI Gunadi Sindhuwinata mengatakan, pasar ekspor akan terus tumbuh karena adanya pasar baru dengan harga yang kompetitif dan modelnya atraktif. ”Kita bersyukur bahwa kita masuk ke pasar-pasar yang baru dari Eropa, seperti Jerman, Belanda, Inggris. Kalau ASEAN, justru kecil,” ujarnya ketika ditemui di Jakarta akhir pekan lalu.
Menurutnya, peningkatan ekspor sepeda motor dikarenakan tren yang sedang terjadi di negara lain. Jika biasanya negara maju menjadikan motormotor besar sebagai andalan, mereka menggunakan motor kecil untuk kepentingan terbatas. ”Saya pikir ini tren yang rasional. Motor besarnya untuk touring , untuk kebutuhan senang- senang, sementara kebutuhan motor kecil dipergunakan untuk kepentingan yang lebih terbatas,” tuturnya.
Gunadi melanjutkan, pasar baru untuk ekspor sepeda motor tidak hanya di Eropa, namun juga sudah masuk ke Australia dan Jepang. ”Hampir semua APM (agen pemegang merek) kendaraan sudah melakukan ekspor tapi yang paling besar Suzuki ke Eropa,” imbuhnya.
Gunadi menambahkan, ekspor sepeda motor bisa saja meningkat 300% jika pemerintah memberikan dukungan dan kebijakan yang tepat. ”Saya perkirakan, ini akan berlipat ganda untuk sepeda motor,” tandasnya.
Oktiani endarwati
Jika pada tahun lalu ekspor sepeda motor mencapai 43.000 unit, tahun ini ditargetkan mendekati 100.000 unit. Ketua Umum AISI Gunadi Sindhuwinata mengatakan, pasar ekspor akan terus tumbuh karena adanya pasar baru dengan harga yang kompetitif dan modelnya atraktif. ”Kita bersyukur bahwa kita masuk ke pasar-pasar yang baru dari Eropa, seperti Jerman, Belanda, Inggris. Kalau ASEAN, justru kecil,” ujarnya ketika ditemui di Jakarta akhir pekan lalu.
Menurutnya, peningkatan ekspor sepeda motor dikarenakan tren yang sedang terjadi di negara lain. Jika biasanya negara maju menjadikan motormotor besar sebagai andalan, mereka menggunakan motor kecil untuk kepentingan terbatas. ”Saya pikir ini tren yang rasional. Motor besarnya untuk touring , untuk kebutuhan senang- senang, sementara kebutuhan motor kecil dipergunakan untuk kepentingan yang lebih terbatas,” tuturnya.
Gunadi melanjutkan, pasar baru untuk ekspor sepeda motor tidak hanya di Eropa, namun juga sudah masuk ke Australia dan Jepang. ”Hampir semua APM (agen pemegang merek) kendaraan sudah melakukan ekspor tapi yang paling besar Suzuki ke Eropa,” imbuhnya.
Gunadi menambahkan, ekspor sepeda motor bisa saja meningkat 300% jika pemerintah memberikan dukungan dan kebijakan yang tepat. ”Saya perkirakan, ini akan berlipat ganda untuk sepeda motor,” tandasnya.
Oktiani endarwati
(bbg)