Investor Incar Kawasan Tol Cikopo-Palimanan
A
A
A
JAKARTA - Kawasan di sekitar jalur Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) diminati investor untuk pembangun kawasan industri.
Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Sanny Iskandar mengatakan, jalan tol Cipali memang menarik bagi para investor karena melintasi lima kabupaten, yaitu Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon. ”Ke depan mungkin ada rencana pengembangan. Memang, Tol Cipali ini menarik karena melibatkan beberapa kabupaten,” ujarnya di Jakarta kemarin.
Sanny melanjutkan, saat ini kawasan pengembangan industri manufaktur seperti Bekasi dan Karawang lahannya cukup terbatas. Tren pengembangan kawasan industri yang marak dalam 20 tahun terakhir memang berada di kiri-kanan koridor jalanan tol Jakarta-Cikampek.
”Jadi, terhubung dari Cikampek ke Cirebon di mana itu nanti ada rencana pelabuhan di Kabupaten Karawang atau mungkin nanti geser sedikit ke Subang. Mungkin nanti arahnya punya akses ke arah tersebut termasuk bandara yang dibangun juga di Kertajati,” ungkapnya.
Sanny menambahkan, ke depan di wilayah tersebut akan dikembangkan sebagai industri manufaktur yang berbasis elektronik, automotif dan komponennya, industri makanan minuman, industri kimia, dan lainnya.
Menurut Sanny, ada tiga pengembang kawasan yang berminat di kawasan tersebut. ”Rata-rata pemain kawasan industri yang sudah lama dan saya melihat ada tiga pengembang yang mungkin mereka belum mau disebutkan namanya tapi sudah berminat,” imbuhnya.
Menurutnya, di kawasan tersebut bisa dialokasikan untuk lahan tahap pertama ini sekitar 10.000 hektare. ”Itu bisa besar sekali terutama Subang,” katanya. Terkait anggaran, masingmasing pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah kabupaten maupun swasta akan terlibat.
”Termasuk nanti misalnya simpang susun dari jalan tol. Itu biasanya bisa sebagian dari anggaran pemerintah pusat, khususnya untuk infrastruktur dasar. Mungkin sebagian dari pemerintah daerah, swasta, yang terkait dengan kawasan itu sendiri,” ucapnya.
Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Imam Haryono mengatakan, tanpa ditawarkan pun para investor masih melihat Pulau Jawa ini potensial. Meski begitu, dia berharap adanya penyebaran dan pemerataan kawasan industri di luar Pulau Jawa.
”Kalau tidak, nanti kesenjangan sosial semakin besar, kasihan rasio semakin melebar,” ujarnya. Dia menambahkan, idealnya memang harus ada pemerataan dan penyebaran investasi untuk mengembangkan pembangunan nasional.
Oktiani endarwati
Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Sanny Iskandar mengatakan, jalan tol Cipali memang menarik bagi para investor karena melintasi lima kabupaten, yaitu Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon. ”Ke depan mungkin ada rencana pengembangan. Memang, Tol Cipali ini menarik karena melibatkan beberapa kabupaten,” ujarnya di Jakarta kemarin.
Sanny melanjutkan, saat ini kawasan pengembangan industri manufaktur seperti Bekasi dan Karawang lahannya cukup terbatas. Tren pengembangan kawasan industri yang marak dalam 20 tahun terakhir memang berada di kiri-kanan koridor jalanan tol Jakarta-Cikampek.
”Jadi, terhubung dari Cikampek ke Cirebon di mana itu nanti ada rencana pelabuhan di Kabupaten Karawang atau mungkin nanti geser sedikit ke Subang. Mungkin nanti arahnya punya akses ke arah tersebut termasuk bandara yang dibangun juga di Kertajati,” ungkapnya.
Sanny menambahkan, ke depan di wilayah tersebut akan dikembangkan sebagai industri manufaktur yang berbasis elektronik, automotif dan komponennya, industri makanan minuman, industri kimia, dan lainnya.
Menurut Sanny, ada tiga pengembang kawasan yang berminat di kawasan tersebut. ”Rata-rata pemain kawasan industri yang sudah lama dan saya melihat ada tiga pengembang yang mungkin mereka belum mau disebutkan namanya tapi sudah berminat,” imbuhnya.
Menurutnya, di kawasan tersebut bisa dialokasikan untuk lahan tahap pertama ini sekitar 10.000 hektare. ”Itu bisa besar sekali terutama Subang,” katanya. Terkait anggaran, masingmasing pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah kabupaten maupun swasta akan terlibat.
”Termasuk nanti misalnya simpang susun dari jalan tol. Itu biasanya bisa sebagian dari anggaran pemerintah pusat, khususnya untuk infrastruktur dasar. Mungkin sebagian dari pemerintah daerah, swasta, yang terkait dengan kawasan itu sendiri,” ucapnya.
Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Imam Haryono mengatakan, tanpa ditawarkan pun para investor masih melihat Pulau Jawa ini potensial. Meski begitu, dia berharap adanya penyebaran dan pemerataan kawasan industri di luar Pulau Jawa.
”Kalau tidak, nanti kesenjangan sosial semakin besar, kasihan rasio semakin melebar,” ujarnya. Dia menambahkan, idealnya memang harus ada pemerataan dan penyebaran investasi untuk mengembangkan pembangunan nasional.
Oktiani endarwati
(ftr)