Alfamart Tahan Harga di Tengah Penguatan Dolar

Rabu, 29 Juli 2015 - 09:56 WIB
Alfamart Tahan Harga di Tengah Penguatan Dolar
Alfamart Tahan Harga di Tengah Penguatan Dolar
A A A
JAKARTA - Pengelola jaringan ritel Alfamart mengaku berupaya tetap menahan harga sedemikian rupa, di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar saat ini.

Namun, jika dolar terus menguat, manajemen mengakui akan sulit untuk menahan harga tetap pada posisi seperti saat ini. Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Hans Prawira mengatakan, menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah dapat mengancam keberlangsungan usaha perusahaan lokal, termasuk industri ritel. Dia menyebutkan, meski produk-produk yang dijual di minimarket adalah produk lokal, tetapi banyak di antaranya mengandung komponen impor.

”Walaupun kita membelinya lokal, komponen impornya tinggi sekali. Karenanya, jika dolar tetap tidak terkendali, kenaikan harga produk menjadi tidak terelakkan,”ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima KORAN SINDO kemarin. Hans mengaku, pemasok produk sampai saat ini terus berusaha menahan harga menghadapi kondisi perekonomian yang menurun. Namun, jika nilai tukar rupiah terus tertekan, dia mengakui akan sulit untuk menahan harga.

”Yang kami khawatirkan adalah kenaikan harga dari pemasok. Tapi selama dolar masih relatif di angka Rp13.500 dan tidak terlalu naik, kami masih akan terus bertahan,” ujarnya. Menurut Hans, masalahnya adalah nilai tukar dolar yang tidak bisa dikontrol karena dipengaruhi ekonomi global. Nilai dolar yang terus naik sedikit banyak akan berimbas pada kenaikan harga, termasuk di industri ritel.

”Pada 2015 ada beberapa kategori produk yang harganya naik 9-11%. Salah satunya susu. Karena itu, jika memang harus ada kenaikan harga, maka akan dinaikkan perlahan, antara 3-4%,” tuturnya. Melihat situasi ekonomi yang lemah, komitmen Alfamart untuk tidak menaikkan harga produk memang berat. Namun, meski kondisi ekonomi sedang sulit dia menjamin perusahaannya tetap berusaha mempertahankan pendapatan.

Perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan 14-15% tahun ini. Ada dua hal yang dilakukan untuk mencapai target tersebut, yakni konsolidasi internal dan efisiensi.

M faizal
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6750 seconds (0.1#10.140)