INDF Bukukan Penjualan Semester I Rp32,62 T
A
A
A
JAKARTA - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sepanjang semester I/2015 berhasil membukukan penjualan bersih konsolidasi sebesar Rp32,63 triliun atau tumbuh 3,7% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp31,48 triliun.
Presiden Direktur INDF, Antoni Salim mengatakan model bisnis perseroan yang tanggung telah memberikan pondasi yang kokoh di tengah perkembangan kondisi makro yang kurang menggembirakan.
"Kami akan terus menjalankan strategi kami untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, serta menghadapi tantangan ke depannya," kata Antoni dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (31/7/2015).
Dia menjelaskan, kelompok usaha strategi (group) produk konsumen bermerek (CBP) memberikan kontribusi terbesar yaitu 50% terhadap penjualan neto konsolidasi. Sedangkan sisanya terdiri dari Bogasari 24%, agribisnis 18% dan distribusi 8%.
Sebagai tambahan, laba usaha perseroan naik tipis sebesar 0,5% menjadi Rp3,85 triliun. Sedangkan marjin laba usaha turun 40 bps menjadi 11,8%. Hal ini disebabkan melemahnya kinerja agrobisnis sebagai akibat dari penurunan harga jual rata-rata produk sawit.
Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga turun menjadi Rp1,73 triliun atau sebesar 25,3% dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,32 triliun.
Akibatnya marjin laba bersih turun menjadi 5,3% dari 7,4%, terutama disebabkan rugi selisih kurs yang belum terealisasi sebagai akibat melemahnya nilai tuka rupiah. Core profit yang mencerminkan kinerja operasional turun 8,2% menjadi Rp2,08 triliun dari Rp2,27 triliun.
Presiden Direktur INDF, Antoni Salim mengatakan model bisnis perseroan yang tanggung telah memberikan pondasi yang kokoh di tengah perkembangan kondisi makro yang kurang menggembirakan.
"Kami akan terus menjalankan strategi kami untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, serta menghadapi tantangan ke depannya," kata Antoni dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (31/7/2015).
Dia menjelaskan, kelompok usaha strategi (group) produk konsumen bermerek (CBP) memberikan kontribusi terbesar yaitu 50% terhadap penjualan neto konsolidasi. Sedangkan sisanya terdiri dari Bogasari 24%, agribisnis 18% dan distribusi 8%.
Sebagai tambahan, laba usaha perseroan naik tipis sebesar 0,5% menjadi Rp3,85 triliun. Sedangkan marjin laba usaha turun 40 bps menjadi 11,8%. Hal ini disebabkan melemahnya kinerja agrobisnis sebagai akibat dari penurunan harga jual rata-rata produk sawit.
Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga turun menjadi Rp1,73 triliun atau sebesar 25,3% dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,32 triliun.
Akibatnya marjin laba bersih turun menjadi 5,3% dari 7,4%, terutama disebabkan rugi selisih kurs yang belum terealisasi sebagai akibat melemahnya nilai tuka rupiah. Core profit yang mencerminkan kinerja operasional turun 8,2% menjadi Rp2,08 triliun dari Rp2,27 triliun.
(dmd)