Khawatir Kelebihan Pasokan, Harga Minyak Dunia Jatuh

SINGAPURA - Harga minyak dunia pada perdagangan hari ini jatuh di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan dari negara Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada tingkat rekor teringgi Juli.

Seperti dikutip dari Reuters, Senin (3/8/2015), data China yang lemah memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan lebih lambat dari konsumen minyak terbesar kedua di dunia tersebut.

Arab Saudi dan anggota kunci lain dari OPEC tidak menunjukkan tanda-tanda keraguan dalam fokus mereka mempertahankan pangsa pasar bukan harga, karena produksi minyak kelompok mencapai level bulanan tertinggi dalam sejarah pada Juli.

Kurangnya rencana OPEC untuk memberikan ruang bagi kembalinya minyak lebih Iran memicu kekhawatiran pasokan.

"Pasar tampaknya lagi fokus pada situasi pasokan, salah satu kesulitan adalah bahwa Iran mungkin akan datang kembali dan tidak ada tanda-tanda yang jelas bahwa OPEC akan membuat ruang untuk mereka," kata Ric Spooner, kepala analis pasar di CMC Markets di kata Sydney.

Harga minyak brent turun 44 sen menjadi USD51,77 per barel pada 0213 GMT setelah menyentuh intraday rendah USD51,50, terendah sejak 2 Februari. Hal ini menunjukkan penurunan mingguan terpanjang sejak akhir 2014.

Minyak mentah AS turun 36 sen menjadi USD46,76 per barel setelah mencapai level terendah dalam empat bulan pada harga USD46,35. Bulan depan harga akan menurun 20,8%, penurunan bulanan terbesar sejak Oktober 2008.

Pertumbuhan di perusahaan-perusahaan manufaktur besar China tiba-tiba terhenti pada Juli karena permintaan melemah, survei resmi menunjukkan pada hari Sabtu, menambah kekhawatiran dari penurunan baru-baru ini di pasar saham China.