China Ngebet Gandeng BUMN
A
A
A
JAKARTA - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sahala Lumban Gaol mengungkapkan, investor China makin serius menjajaki kerja sama dengan BUMN Indonesia.
Hal ini dibuktikan dengan kunjungan Duta Besar China untuk Indonesia Xie Feng demi menindaklanjuti kerja sama tersebut.
Sekadar mengingatkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada kunjungan kerja Februari 2015 bersama beberapa menteri kabinet kerja telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Kementerian BUMN dengan National Development Reformation Commission (NDRC) milik China.
MoU tersebut menekankan, jika pemerintah melakukan kerja sama dengan China, maka NDRC akan merekomendasikan perusahaan terbaik dari China, begitupun sebaliknya Kementerian BUMN juga akan melakukan hal sama kepada China.
Selain itu, Kementerian BUMN juga melakukan penandatanganan MoU dengan China Development Bank (CDB) untuk menyediakan dana sebesar USD20 miliar dalam rangka membiayai proyek yang akan dikerjakan tujuh BUMN Indonesia bersama China.
"Begini, kan dulu sudah ada MoU Ibu Menteri BUMN dengan NDRC. Ada rencana investasinya China ke Indonesia. Kemudian ada juga keinginan mereka berpartisipasi joint venture dengan BUMN. Antara lain bagaimana follow up-nya," kata Sahala di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (3/8/2015).
Bahkan, dalam waktu dekat menteri terkait dari China juga akan mengunjungi Kementerian BUMN untuk berdiskusi lebih lanjut terkait kerja sama antara BUMN dua negara tersebut.
"Kita ingin merealisasikan rencana itu lebih serius dengan beberapa proyek investasi mereka di Indonesia. Itu yang akan kita dengar dari mereka (menteri China) kalau mereka datang. Lalu kita akan review lebih detail," imbuh dia.
Sahala menjelaskan, kerja sama yang dijajaki antara China dan Indonesia tersebut kini sudah masuk tahap review proyek. Perusahaan pelat merah asal Cina yang berminat berinvestasi di Tanah Air sudah mulai berdiskusi dengan BUMN Indonesia.
"Ya ini review proyek. Ofcourse setelah itu akan ada loan agreement China Development Bank (CDB) dengan BUMN kita. CDB dan ICBC. Ini kan proyek jangka panjang. Itu nanti akan kita lihat," pungkasnya.
Hal ini dibuktikan dengan kunjungan Duta Besar China untuk Indonesia Xie Feng demi menindaklanjuti kerja sama tersebut.
Sekadar mengingatkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada kunjungan kerja Februari 2015 bersama beberapa menteri kabinet kerja telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Kementerian BUMN dengan National Development Reformation Commission (NDRC) milik China.
MoU tersebut menekankan, jika pemerintah melakukan kerja sama dengan China, maka NDRC akan merekomendasikan perusahaan terbaik dari China, begitupun sebaliknya Kementerian BUMN juga akan melakukan hal sama kepada China.
Selain itu, Kementerian BUMN juga melakukan penandatanganan MoU dengan China Development Bank (CDB) untuk menyediakan dana sebesar USD20 miliar dalam rangka membiayai proyek yang akan dikerjakan tujuh BUMN Indonesia bersama China.
"Begini, kan dulu sudah ada MoU Ibu Menteri BUMN dengan NDRC. Ada rencana investasinya China ke Indonesia. Kemudian ada juga keinginan mereka berpartisipasi joint venture dengan BUMN. Antara lain bagaimana follow up-nya," kata Sahala di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (3/8/2015).
Bahkan, dalam waktu dekat menteri terkait dari China juga akan mengunjungi Kementerian BUMN untuk berdiskusi lebih lanjut terkait kerja sama antara BUMN dua negara tersebut.
"Kita ingin merealisasikan rencana itu lebih serius dengan beberapa proyek investasi mereka di Indonesia. Itu yang akan kita dengar dari mereka (menteri China) kalau mereka datang. Lalu kita akan review lebih detail," imbuh dia.
Sahala menjelaskan, kerja sama yang dijajaki antara China dan Indonesia tersebut kini sudah masuk tahap review proyek. Perusahaan pelat merah asal Cina yang berminat berinvestasi di Tanah Air sudah mulai berdiskusi dengan BUMN Indonesia.
"Ya ini review proyek. Ofcourse setelah itu akan ada loan agreement China Development Bank (CDB) dengan BUMN kita. CDB dan ICBC. Ini kan proyek jangka panjang. Itu nanti akan kita lihat," pungkasnya.
(izz)