Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok Dongkrak Inflasi Jateng
A
A
A
SEMARANG - Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok selama Ramadan dan Lebaran mendongkrak inflasi di Jawa Tengah (Jateng).
Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jateng, pada Juli 2015 terjadi inflasi 0,92% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,27 lebih tinggi dibanding Juni 2015 sebesar 0,61% dan IHK mencapai 119,18.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jateng Jam Jam Zamachsyari mengatakan, menjelang Lebaran sejumlah harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga. Komoditi yang mengalami kenaikan harga di antaranya daging ayam ras, daging ayam kampung, beras, cabai hijau, daging sapi, dan lainnya.
"Kenaikan harga untuk kelompok bahan makanan ini mencapai 2,43 %," katanya, Senin (3/8/2015). (Baca: BPS Catat Inflasi Juli 0,93%)
Selain kelompok bahan makanan, kenaikan juga terjadi pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mencapai 2,06%.
Hanya saja, kenaikan pada sejumlah komoditi pokok masih cukup terjaga, sehingga inflasi masih cukup terjaga dengan baik. Hal ini tidak lepas dari pasokan yang lancar selama Ramadan dan Lebaran.
Sementara komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah bawang merah, telur ayam ras, tomat sayur, batu bata/batu tela dan labu siam/jipang.
"Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami deflasi sebesar 0,01%," pungkas Jam Jam.
Baca juga:
Inflasi Rendah Peluang BI Turunkan Suku Bunga Acuan
Tarif Angkutan Udara Penyebab Utama Inflasi Juli
Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jateng, pada Juli 2015 terjadi inflasi 0,92% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,27 lebih tinggi dibanding Juni 2015 sebesar 0,61% dan IHK mencapai 119,18.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jateng Jam Jam Zamachsyari mengatakan, menjelang Lebaran sejumlah harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga. Komoditi yang mengalami kenaikan harga di antaranya daging ayam ras, daging ayam kampung, beras, cabai hijau, daging sapi, dan lainnya.
"Kenaikan harga untuk kelompok bahan makanan ini mencapai 2,43 %," katanya, Senin (3/8/2015). (Baca: BPS Catat Inflasi Juli 0,93%)
Selain kelompok bahan makanan, kenaikan juga terjadi pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mencapai 2,06%.
Hanya saja, kenaikan pada sejumlah komoditi pokok masih cukup terjaga, sehingga inflasi masih cukup terjaga dengan baik. Hal ini tidak lepas dari pasokan yang lancar selama Ramadan dan Lebaran.
Sementara komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah bawang merah, telur ayam ras, tomat sayur, batu bata/batu tela dan labu siam/jipang.
"Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami deflasi sebesar 0,01%," pungkas Jam Jam.
Baca juga:
Inflasi Rendah Peluang BI Turunkan Suku Bunga Acuan
Tarif Angkutan Udara Penyebab Utama Inflasi Juli
(dmd)