IHSG Dibuka Balik Arah Positif
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka balik arah positif jelang rilis data produk domestik (PDB) Indonesia kuartal II tahun ini. IHSG naik tipis 3,26 poin atau 0,07% ke level 4.784,35.
IHSG kemarin melemah dan meninggalkan level 4.800 dipicu aksi jual. IHSG susut 19,10 poin atau 0,40% ke level 4.781,09. Pelemahan itu seiring dengan terkoreksinya mayoritas bursa Asia. Sementara pagi ini, bursa Asia dibuka variatif.
Indeks Shanghai melemah 6,82 poin atau 0,21% menjadi 3.748,74; indeks Straits Times susut 7,63 poin atau 0,24% menjadi 3.183,30; indeks Hang Seng menguat 18,77 poin atau 0,08% menjadi 24.424,89; dan indeks Nikkei naik 45,81 poin atau 0,22% ke 20.566,17.
Bursa saham Asia dibuka melemah, menyusul sentimen dari Wall Street. Bursa saham Amerika Serikat (AS) semalam melanjutkan koreksi tiga hari beruntun karena investor khawatir tentang kenaikan suku bunga AS, ditambah anjloknya saham Apple ke level terendah dalam lebih dari enam bulan.
Untuk hari ini, investor dapat mengalihkan perhatian mereka ke Purchasing Managers Index (PMI) China. Sementara itu, rapor pertumbuhan Indonesia kuartal II bisa menyebabkan masalah lebih lanjut untuk ekonomi terbesar di Asia Tenggara karena rupiah mendekati posisi terendah 17 tahun terakhir.
Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang melangkah ke wilayah negatif, terluka oleh penurunan tajam dalam saham Fast Retailing lebih dari 3%. Untungnya, komponen kelas berat Softbank dan Fanuc membantu untuk menopang bursa, dengan kenaikan masing-masing 2,3% dan 1,8%.
Sementara nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp155 miliar dengan 155 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp503,31 juta dengan aksi jual asing mencapai Rp39,42 miliar dan aksi beli Rp38,91 miliar. Tercatat 78 saham menguat, 34 saham melemah dan 58 saham stagnan.
Sektor saham hari ini mayoritas menguat. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah sektor aneka industri yang naik 0,95%, diikuti sektor infrastruktur bertambah 0,50%. Sedangkan yang melemah terdalam adalah sektor konsumer yang susut 0,16%.
Adapun saham-saham yang menguat, di antaranya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik Rp25 menjadi Rp6.150, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik Rp125 menjadi Rp5.825 dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik Rp25 menjadi Rp4.825.
Sementara saham-saham yang melemah, di antaranya PT Jasa Marga Tbk (JSMR turun Rp50 menjadi Rp5.550, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun Rp25 menjadi Rp10.375 dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun Rp25 menjadi Rp1.795.
(Baca: Wall Street Terkoreksi Dipicu Kekhawatiran Suku Bunga)
IHSG kemarin melemah dan meninggalkan level 4.800 dipicu aksi jual. IHSG susut 19,10 poin atau 0,40% ke level 4.781,09. Pelemahan itu seiring dengan terkoreksinya mayoritas bursa Asia. Sementara pagi ini, bursa Asia dibuka variatif.
Indeks Shanghai melemah 6,82 poin atau 0,21% menjadi 3.748,74; indeks Straits Times susut 7,63 poin atau 0,24% menjadi 3.183,30; indeks Hang Seng menguat 18,77 poin atau 0,08% menjadi 24.424,89; dan indeks Nikkei naik 45,81 poin atau 0,22% ke 20.566,17.
Bursa saham Asia dibuka melemah, menyusul sentimen dari Wall Street. Bursa saham Amerika Serikat (AS) semalam melanjutkan koreksi tiga hari beruntun karena investor khawatir tentang kenaikan suku bunga AS, ditambah anjloknya saham Apple ke level terendah dalam lebih dari enam bulan.
Untuk hari ini, investor dapat mengalihkan perhatian mereka ke Purchasing Managers Index (PMI) China. Sementara itu, rapor pertumbuhan Indonesia kuartal II bisa menyebabkan masalah lebih lanjut untuk ekonomi terbesar di Asia Tenggara karena rupiah mendekati posisi terendah 17 tahun terakhir.
Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang melangkah ke wilayah negatif, terluka oleh penurunan tajam dalam saham Fast Retailing lebih dari 3%. Untungnya, komponen kelas berat Softbank dan Fanuc membantu untuk menopang bursa, dengan kenaikan masing-masing 2,3% dan 1,8%.
Sementara nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp155 miliar dengan 155 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp503,31 juta dengan aksi jual asing mencapai Rp39,42 miliar dan aksi beli Rp38,91 miliar. Tercatat 78 saham menguat, 34 saham melemah dan 58 saham stagnan.
Sektor saham hari ini mayoritas menguat. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah sektor aneka industri yang naik 0,95%, diikuti sektor infrastruktur bertambah 0,50%. Sedangkan yang melemah terdalam adalah sektor konsumer yang susut 0,16%.
Adapun saham-saham yang menguat, di antaranya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik Rp25 menjadi Rp6.150, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik Rp125 menjadi Rp5.825 dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik Rp25 menjadi Rp4.825.
Sementara saham-saham yang melemah, di antaranya PT Jasa Marga Tbk (JSMR turun Rp50 menjadi Rp5.550, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun Rp25 menjadi Rp10.375 dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun Rp25 menjadi Rp1.795.
(Baca: Wall Street Terkoreksi Dipicu Kekhawatiran Suku Bunga)
(rna)