Waspada, Koreksi Rupiah Berlanjut
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini diperkirakan masih berada di zona merah akibat belum adanya sentimen yang dapat menahan koreksi lebih lanjut.
"Belum ada pandangan positif yang dapat kami sampaikan terkait dengan pergerakan laju rupiah yang kian melemah. Tetap antisipasi, waspadai pelemahan lebih lanjut serta cermati setiap sentimen yang dirilis," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (7/8/2015).
Reza memprediksi, rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia akan berada pada rentang Rp13.520-Rp13.538/USD.
Sementara posisi rupiah kemarin berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.529/USD, terdepresiasi 12 poin dibanding penutupan sebelumnya di Rp13.517/USD.
Laju nilai tukar rupiah kemarin masih dalam zona merahnya. Belum adanya sentimen yang dapat menahan pelemahan nilai tukar rupiah membuat laju rupiah melemah kian tak terbendung.
"Menguatnya harga-harga komoditas pun belum dapat membendung kenaikan laju USD dan rupiah pun tentu terkena imbasnya," ujarnya.
"Belum ada pandangan positif yang dapat kami sampaikan terkait dengan pergerakan laju rupiah yang kian melemah. Tetap antisipasi, waspadai pelemahan lebih lanjut serta cermati setiap sentimen yang dirilis," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (7/8/2015).
Reza memprediksi, rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia akan berada pada rentang Rp13.520-Rp13.538/USD.
Sementara posisi rupiah kemarin berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.529/USD, terdepresiasi 12 poin dibanding penutupan sebelumnya di Rp13.517/USD.
Laju nilai tukar rupiah kemarin masih dalam zona merahnya. Belum adanya sentimen yang dapat menahan pelemahan nilai tukar rupiah membuat laju rupiah melemah kian tak terbendung.
"Menguatnya harga-harga komoditas pun belum dapat membendung kenaikan laju USD dan rupiah pun tentu terkena imbasnya," ujarnya.
(rna)