Ekonomi Kreatif Potensial Dikembangkan

Kamis, 13 Agustus 2015 - 09:59 WIB
Ekonomi Kreatif Potensial...
Ekonomi Kreatif Potensial Dikembangkan
A A A
JAKARTA - Sektor ekonomi kreatif dinilai sangat potensial untuk dikembangkan, khususnya di tengah pelambatan ekonomi saat ini.

Ekonomi kreatif diyakini dapat berperan sebagai sumber kekuatan baru ekonomi Indonesia di era globalisasi. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, nilai tambah dari sektor ekonomi ini diestimasi mencapai Rp111,1 triliun pada 2014- 2015. Penyumbang nilai tambah tertinggi dari sektor ekonomi kreatif antara lain subsektor mode, kuliner, dan kerajinan.

Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh subsektor kerajinan dengan laju pertumbuhan ekspor sebesar 11,81%, diikuti fashion dengan pertumbuhan 7,12%, periklanan sebesar 6,02%, dan arsitektur 5,59%.

Sektor ekonomi kreatif juga dinilai telah berkontribusi cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, melalui peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, jumlah perusahaan, hingga perluasan pasar ekspor.

”Karena itu, Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri kreatif nasional yang pertumbuhannya semakin meningkat sekitar 7% per tahun,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin pada pembukaan pameran ”Produk Fashion dan Aksesori” di Jakarta kemarin.

Saleh melanjutkan, ekonomi kreatif bisa menjadi kekuatan baru untuk meningkatkan perekonomian nasional. Potensi ini didukung oleh sumber daya yang tidak terhabiskan di sektor ini. ”Sumber daya utamanya kan adalah orang kreatif yang dapat terus berkembang dan menciptakan nilai tambah. Terlebih lagi dengan terciptanya iklim yang kondusif, diharapkan terus tumbuh dan memberikan kontribusi ekonomi maupun nonekonomi,” katanya.

Saleh mengharapkan, industri ekonomi kreatif bisa memperlebar pasar ekspor ke negara berkembang. Pelemahan rupiah saat ini merupakan peluang ekonomi yang dapat dimanfaatkan industri kreatif untuk memperbanyak volume ekspor.

Sebelumnya mantan Menteri Perdagangan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dalam pidato ilmiahnya pada pengukuhan sebagai Guru Besar tidak tetap di bidang Ekonomi Internasional, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia belum lama ini mengatakan, sektor ekonomi kreatif akan menjadi semakin penting bagi masa depan perekonomian Indonesia.

Ekonomi kreatif dinilai sebagai kekuatan baru ekonomi Indonesia untuk menjawab tantangan globalisasi dan mencapai pembangunan berkelanjutan. ”Potensi terbesar itu ada pada ekonomi kreatif. Pelambatan pertumbuhan dunia yang tengah terjadi bukan hanya karena siklus ekonomi semata, tapi karena telah berakhirnya booming komoditas,” tegasnya.

Karena itu, kata dia, negara seperti Indonesia perlu meningkatkan diversifikasi sumber pertumbuhan, termasuk di bidang ekspor dengan memupuk dan membangun sumber pertumbuhan baru. Pendekatan industrialisasi dengan membangun kekuatan dari hulu sampai hilir seperti selama ini menurutnya tidak cukup lagi.

”Daya saing tidak lagi diukur dari biaya produksi seperti upah tenaga kerja yang murah dan atau keberadaan bahan baku. Itu juga membutuhkan kreativitas, ide kreatif dan inovatif. Karena itu, model ekonomi terbaru telah memasukkan kreativitas sebagai faktor endogen,” pungkasnya.

Hal senada dikatakan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf. Dia mengatakan, ekonomi kreatif merupakan sumber daya terbarukan yang bisa menjadi tulang punggung perekonomian Tanah Air. Namun, dirinya mengakui bahwa Indonesia agak terlambat dalam mengembangkan ekonomi kreatif.

”Ekonomi kreatif masa depan kita. Karena itu, kita harus bisa menata regulasi yang membatasi ruang gerak kita untuk maju seperti pajak harus diselaraskan, kerja sama antara kementerian juga harus diharmonisasikan,” tuturnya.

Oktiani endarwati/ Anton c
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0736 seconds (0.1#10.140)