Perbankan Mendominasi Penghargaan
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan keuangan terutama perbankan mendominasi Top 50 merekmerek paling bernilai di Indonesia berdasar penelitian BrandZ trade Top 50 Most Valuable Indonesian Brands yang diselenggarakan WPP dan Millward Brown.
Keseluruhan nilai merekmerek dalam ranking Top 50 Indonesia tersebut berkisar USD64,6 miliar atau setara Rp841,5 triliun, di mana perusahaan perbankan mendominasi 43%-nya. Sisanya antara lain perusahaan rokok (23%), telekomunikasi/TV (13%), konsumer, ritel, real estate, dan maskapai penerbangan.
Adapun 10 besar merek paling bernilai dalam peringkat BrandZ trade Top 50 Most Valuable Indonesian Brands berturut-turut mulai peringkat pertama adalah Bank BCA, Bank BRI, Telkomsel, Bank Mandiri, A Mild, Matahari, Bank BNI, Surya, Dji Sam Soe, dan Marlboro.
Direktur Pelaksana Millward Brown Indonesia Mark Chamberlain mengatakan, untuk mendapatkan Top 50 merek paling bernilai di Indonesia, selama periode Januari-Mei 2015 pihaknya meneliti 350 merek dan melibatkan 14.000 konsumen sebagai responden. Kriterianya adalah merek yang diciptakan oleh perusahaan Indonesia dan perusahaan tersebut merupakan perusahaan terbuka.
”Ini pertama kalinya kami merilis peringkat Top 50 merek di Indonesia. Sebelumnya kami lakukan di Amerika Latin, China, dan India. Ini menunjukkan pentingnya pasar Indonesia dan betapa merekmerek Indonesia sangat bernilai,” ujar Mark di sela-sela jumpa pers BrandZ trade Top 50 Most Valuable Indonesian Brands di Jakarta kemarin.
Terpisah, pimpinan WPP Indonesia Ranjana Singh menjelaskan, pertumbuhan Indonesia yang cepat dan tingginya keyakinan konsumen Indonesia mendorong majunya perkembangan sebuah brand . Masyarakat Indonesia memiliki kesempatan untuk memilih produk dengan merek yang beragam dan terbiasa untuk merekomendasikan merek yang mereka sukai kepada konsumen lain.
”Dari sisi investasi, data BrandZ trade menunjukkan bahwa perusahaan di Indonesia yang membangun kekuatan merek dari produk mereka mempunyai nilai empat kali lebih bernilai dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mementingkan merek,” tandasnya melalui siaran pers. David Roth, CEO of The Store, WPP mengatakan,
”Untuk Indonesia, waktunya telah tiba. Saat China dan India mengambil berita utama, Indonesia pun bertransformasi menjadi pusat perekonomian yang kuat di Asia Tenggara. Negara ini berada di tengah perubahan sosial dan ekonomi yang signifikan, menghadirkan kondisi pasar yang menarik untuk merek lokal dan global, sebagaimana ditunjukkan oleh hasil penelitian BrandZ trade.
Inda susanti
Keseluruhan nilai merekmerek dalam ranking Top 50 Indonesia tersebut berkisar USD64,6 miliar atau setara Rp841,5 triliun, di mana perusahaan perbankan mendominasi 43%-nya. Sisanya antara lain perusahaan rokok (23%), telekomunikasi/TV (13%), konsumer, ritel, real estate, dan maskapai penerbangan.
Adapun 10 besar merek paling bernilai dalam peringkat BrandZ trade Top 50 Most Valuable Indonesian Brands berturut-turut mulai peringkat pertama adalah Bank BCA, Bank BRI, Telkomsel, Bank Mandiri, A Mild, Matahari, Bank BNI, Surya, Dji Sam Soe, dan Marlboro.
Direktur Pelaksana Millward Brown Indonesia Mark Chamberlain mengatakan, untuk mendapatkan Top 50 merek paling bernilai di Indonesia, selama periode Januari-Mei 2015 pihaknya meneliti 350 merek dan melibatkan 14.000 konsumen sebagai responden. Kriterianya adalah merek yang diciptakan oleh perusahaan Indonesia dan perusahaan tersebut merupakan perusahaan terbuka.
”Ini pertama kalinya kami merilis peringkat Top 50 merek di Indonesia. Sebelumnya kami lakukan di Amerika Latin, China, dan India. Ini menunjukkan pentingnya pasar Indonesia dan betapa merekmerek Indonesia sangat bernilai,” ujar Mark di sela-sela jumpa pers BrandZ trade Top 50 Most Valuable Indonesian Brands di Jakarta kemarin.
Terpisah, pimpinan WPP Indonesia Ranjana Singh menjelaskan, pertumbuhan Indonesia yang cepat dan tingginya keyakinan konsumen Indonesia mendorong majunya perkembangan sebuah brand . Masyarakat Indonesia memiliki kesempatan untuk memilih produk dengan merek yang beragam dan terbiasa untuk merekomendasikan merek yang mereka sukai kepada konsumen lain.
”Dari sisi investasi, data BrandZ trade menunjukkan bahwa perusahaan di Indonesia yang membangun kekuatan merek dari produk mereka mempunyai nilai empat kali lebih bernilai dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mementingkan merek,” tandasnya melalui siaran pers. David Roth, CEO of The Store, WPP mengatakan,
”Untuk Indonesia, waktunya telah tiba. Saat China dan India mengambil berita utama, Indonesia pun bertransformasi menjadi pusat perekonomian yang kuat di Asia Tenggara. Negara ini berada di tengah perubahan sosial dan ekonomi yang signifikan, menghadirkan kondisi pasar yang menarik untuk merek lokal dan global, sebagaimana ditunjukkan oleh hasil penelitian BrandZ trade.
Inda susanti
(bbg)