Penjualan Pertalite Hampir 1.000 KL/Hari

Kamis, 20 Agustus 2015 - 15:54 WIB
Penjualan Pertalite Hampir 1.000 KL/Hari
Penjualan Pertalite Hampir 1.000 KL/Hari
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) berkomitmen akan terus menambah jumlah outlet Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) guna melayani pembeli pertalite. Hal itu seiring penjualan yang terus meningkat, yang hampir menembus 1.000 kiloliter (kl)/hari.

“Kami akan terus memperluas cakupan pemasaran pertalite karena permintaan cukup tinggi. Paling cepat pada akhir pekan ini jumlah outlet SPBU kami targetkan dapat mencapai 400 unit,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro di Jakarta, Kamis (20/8/2015).

Menurut dia, Pertamina belum genap dua bulan telah menyediakan 286 unit SPBU yang dapat melayani penjualan pertalite. Lokasi SPBU tersebut tersebar di Marketing Operation Region III Jawa bagian Barat 139 unit, Marketing Operation IV Jawa bagian Tengah 27 SPBU dan Marketing Operation Region V Jawa bagian Timur 120 unit.

Adapun rata-rata penjualan dalam beberapa hari terakhir mencapai sekitar 3,28 kl per SPBU tiap harinya atau 938 kl/hari.

“Kami yakin volume akan semakin meningkat seiring dengan penambahan jumlah SPBU outlet pertalite,” tandasnya.

Selama uji pasar, dia menjelaskan, konsumsi pertalite terus menunjukkan tren positif. Pada SPBU-SPBU yang telah dilakukan uji pasar, pangsa pasar pertalite secara meyakinkan dan konsisten meningkat hingga 13%.

Di sisi lain, pangsa pasar premium turun menjadi sekitar 68% dari semula sebanyak 79%.

Dia mengatakan, dari berbagai masukan yang diterima, baik melalui media massa maupun layanan contact center Pertamina muncul dorongan konsumen agar pertalite dapat disediakan di wilayahnya.

Dari masukan tersebut dan juga perencanaan yang telah dibuat oleh Pertamina secara matang, perusahaan melakukan perluasan titik-titik outlet SPBU yang dapat melayani penjualan pertalite.

“Dengan perluasan cakupan pemasaran diharapkan konsumen dapat dengan mudah mengakses pertalite sebagai bahan bakar pilihannya, terutama bagi konsumen yang menginginkan bahan bakar dengan nomor oktan yang lebih tinggi dari premium, namun dengan harga terjangkau,” tutur Wianda.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6535 seconds (0.1#10.140)