SBY Bangga Berhasil Naikkan Pendapatan Per Kapita RI
A
A
A
JAKARTA - Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa bangga dapat menaikkan pendapatan per kapita secara tajam sejak Indonesia merdeka. Dalam 10 tahun terakhir di masa kepemimpinannya, pendapatan per kapita naik menjadi USD3.449.
"Dalam 10 tahun terakhir, saya ingin gambarkan satu saja di mana tadinya kita enggak bisa ternyata bisa. Pendapatan perkapita sejak Indonesia merdeka dalam 10 tahun terakhir meningkat tajam. Masa akhir kepemimpinan Pak Soeharto USD1.100-USD1.200, namun dihantam krisis jatuh sisa USD600. Oleh presiden lain hingga Megawati kerja keras dinaikkan kembali. Lalu era saya naikkan USD3.449," jelasnya dalam Kuliah Umum di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Kamis (20/8/2015).
Dia berharap, peningkatan pendapatan per kapita yang stabil menjadi bekal bagi Indonesia menjadi negara maju. Namun, tantangan yang harus diwujudkan yakni transformasi harus berhasil, persatuan dan kerja keras menjadi syarat utama.
"Kalau presiden berikutnya semua menjaga ini, bukan ilusi itu semua mungkin tercapai, tak boleh seperempat atau setengah berhasil. Makin bersatu bekerja cerdas dan cermat, mudah-mudahan 2045 Indonesia jadi negara kuat, dan akhir abad 21 jadi negara maju. Inilah tugas sejarah kita," terangnya.
SBY memang optimistis bahwa Indonesia mampu menjadi negara kuat dan maju. Bahkan, pada 2045 Indonesia akan menjadi negara kuat.
"Bagaimana jalan menuju negara maju, menghadapi our feature kita harus punya destiny. Indonesia pada 2030 akan masuk tahap emerging economy, dan 2045 akan jadi strong nation, jika Tuhan mengabulkan di akhir abad 21 bisa jadi develope country," tegasnya.
Namun, SBY meminta agar semua pihak jangan merasa pesimis. Dia yakin Indonesia memiliki peluang, sebagai bangsa yang selalu berhasil keluar dari krisis.
"Ah mana mungkin, kan seperti itu pandangannya. Jangan jadi manusia pesimis, skeptis, jiwa gelap namun positif berpikirnya. Indonesia punya peluang baik, potensi resources besar, SDA dan SDM. Sekarang kita masih terus lakukan transformasi, kalau berjalan baik hasilnya ada," ungkapnya.
"Dalam 10 tahun terakhir, saya ingin gambarkan satu saja di mana tadinya kita enggak bisa ternyata bisa. Pendapatan perkapita sejak Indonesia merdeka dalam 10 tahun terakhir meningkat tajam. Masa akhir kepemimpinan Pak Soeharto USD1.100-USD1.200, namun dihantam krisis jatuh sisa USD600. Oleh presiden lain hingga Megawati kerja keras dinaikkan kembali. Lalu era saya naikkan USD3.449," jelasnya dalam Kuliah Umum di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Kamis (20/8/2015).
Dia berharap, peningkatan pendapatan per kapita yang stabil menjadi bekal bagi Indonesia menjadi negara maju. Namun, tantangan yang harus diwujudkan yakni transformasi harus berhasil, persatuan dan kerja keras menjadi syarat utama.
"Kalau presiden berikutnya semua menjaga ini, bukan ilusi itu semua mungkin tercapai, tak boleh seperempat atau setengah berhasil. Makin bersatu bekerja cerdas dan cermat, mudah-mudahan 2045 Indonesia jadi negara kuat, dan akhir abad 21 jadi negara maju. Inilah tugas sejarah kita," terangnya.
SBY memang optimistis bahwa Indonesia mampu menjadi negara kuat dan maju. Bahkan, pada 2045 Indonesia akan menjadi negara kuat.
"Bagaimana jalan menuju negara maju, menghadapi our feature kita harus punya destiny. Indonesia pada 2030 akan masuk tahap emerging economy, dan 2045 akan jadi strong nation, jika Tuhan mengabulkan di akhir abad 21 bisa jadi develope country," tegasnya.
Namun, SBY meminta agar semua pihak jangan merasa pesimis. Dia yakin Indonesia memiliki peluang, sebagai bangsa yang selalu berhasil keluar dari krisis.
"Ah mana mungkin, kan seperti itu pandangannya. Jangan jadi manusia pesimis, skeptis, jiwa gelap namun positif berpikirnya. Indonesia punya peluang baik, potensi resources besar, SDA dan SDM. Sekarang kita masih terus lakukan transformasi, kalau berjalan baik hasilnya ada," ungkapnya.
(izz)