Laba Bersih PP Properti Diproyeksikan Rp300 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT PP Properti Tbk, anak perusahaan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP), menargetkan laba bersih sebesar Rp300 miliar hingga akhir tahun ini. ”Tahun lalu jumlah laba anak usaha kami di bidang properti itu hanya Rp106 miliar.
Tahun ini kami optimistis bisa menembus Rp300 miliar,” ujar Direktur Utama PTPP Bambang Tri Wibowo saat meresmikan rumah susun sederhana milik (rusunami) berkonsep apartemen Gunung Putri Square (GPS) di Gunung Putri, Bogor kemarin. Dia mengatakan, proyek tersebut bagian dari megaproyek yang dimiliki PP Properti yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.
Gunung Putri Square merupakan proyek yang dibangun PPRO yang merupakan anak perusahaan PT PP (Persero) Tbk di atas area seluas 2.1 hektare (ha) dengan dua tower setinggi 30 lantai dengan total jumlah 1.736 unit, dilengkapi dengan dua tipe kamar yaitu tipe 21 dan tipe 24. Saat ini tower satu dengan jumlah 896 unit telah habis terjual dan tower dua mulai dipasarkan.
Gunung Putri Square tower satu direncanakan selesai pada 2016 dan tower dua direncanakan selesai dibangun dan siap dihuni awal 2017. GPS diklaim berkonsep apartemen karena, selain kualitas bangunannya, juga dilengkapi dengan area komersial, fasilitas pertokoan, pasar segar, lahan parkir yang luas, fasilitas F&B, area olahraga, serta taman bermain yang akan rampung seluruhnya pada 2019.
”Kehadiran Gunung Putri Square merupakan salah satu proyek terbesar dan terbaru PP Properti, selain megaproyek PP Properti lainnya seperti Pavillion Permata 1 & 2, Grand Sungkono Lagoon, Grand Kamala Lagoon, dan The Ayoma Serpong,” sebut Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat.
Dia menuturkan, masyarakat yang berkeinginan untuk memiliki unit di Rusunami Gunung Putri Square dapat mengajukan aplikasi untuk mendapatkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) serta bantuan kredit kepemilikan rumah (KPR) dengan suku bunga kredit tetap sebesar 5%.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono mengungkapkan, pemerintah mendorong BUMN untuk ikut serta dalam menyediakan rumah murah bagi masyarakat. ”Salah satunya PTPP. Kami berharap backlog perumahan bisa berkurang,” sebutnya.
Anton c
Tahun ini kami optimistis bisa menembus Rp300 miliar,” ujar Direktur Utama PTPP Bambang Tri Wibowo saat meresmikan rumah susun sederhana milik (rusunami) berkonsep apartemen Gunung Putri Square (GPS) di Gunung Putri, Bogor kemarin. Dia mengatakan, proyek tersebut bagian dari megaproyek yang dimiliki PP Properti yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.
Gunung Putri Square merupakan proyek yang dibangun PPRO yang merupakan anak perusahaan PT PP (Persero) Tbk di atas area seluas 2.1 hektare (ha) dengan dua tower setinggi 30 lantai dengan total jumlah 1.736 unit, dilengkapi dengan dua tipe kamar yaitu tipe 21 dan tipe 24. Saat ini tower satu dengan jumlah 896 unit telah habis terjual dan tower dua mulai dipasarkan.
Gunung Putri Square tower satu direncanakan selesai pada 2016 dan tower dua direncanakan selesai dibangun dan siap dihuni awal 2017. GPS diklaim berkonsep apartemen karena, selain kualitas bangunannya, juga dilengkapi dengan area komersial, fasilitas pertokoan, pasar segar, lahan parkir yang luas, fasilitas F&B, area olahraga, serta taman bermain yang akan rampung seluruhnya pada 2019.
”Kehadiran Gunung Putri Square merupakan salah satu proyek terbesar dan terbaru PP Properti, selain megaproyek PP Properti lainnya seperti Pavillion Permata 1 & 2, Grand Sungkono Lagoon, Grand Kamala Lagoon, dan The Ayoma Serpong,” sebut Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat.
Dia menuturkan, masyarakat yang berkeinginan untuk memiliki unit di Rusunami Gunung Putri Square dapat mengajukan aplikasi untuk mendapatkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) serta bantuan kredit kepemilikan rumah (KPR) dengan suku bunga kredit tetap sebesar 5%.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono mengungkapkan, pemerintah mendorong BUMN untuk ikut serta dalam menyediakan rumah murah bagi masyarakat. ”Salah satunya PTPP. Kami berharap backlog perumahan bisa berkurang,” sebutnya.
Anton c
(bbg)