Mandiri Sekuritas Catat Volume Transaksi Rp71 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Mandiri Sekuritas dalam tujuh bulan pertama tahun ini berhasil mencatatkan volume transaksi sebesar Rp71 triliun.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto mengatakan, di tengah pelemahan ekonomi dan pasar modal, perseroan mampu menempatkan perusahaan di posisi peringkat 6 atau peringkat 1 untuk perusahaan sekuritas lokal dengan pangsa pasar 4,1%. ”Secara umum, Mandiri Sekuritas terus mempertahankan posisinya sebagai broker lokal teraktif di pasar modal dengan mencatatkan volume transaksi sebesar Rp71 triliun hingga Juli 2015,” kata Abi di Jakarta kemarin.
Lebih jauh dia menjelaskan, anak perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini mencatat transaksi harian ratarata sebesar Rp500 miliar per hari. Dari total transaksi harian tersebut, sebagian besar atau 60% berasal dari nasabah institusi, sedangkan sisanya 40% berupa nasabah ritel.
Menurut dia, kepercayaan para nasabah untuk berinvestasi melalui Mandiri Sekuritas juga terus meningkat. Dalam tujuh bulan terakhir pertumbuhan jumlah investor meningkat 44% menjadi 44.500 nasabah dari 31.000 nasabah di periode yang sama tahun 2014.
Dia menjelaskan, Mandiri Sekuritas berkomitmen untuk meningkatkan jumlah investor ritel yang berkualitas melalui edukasi literasi keuangan kepada masyarakat. ”Selain itu, kami juga terus melakukan ekspansi jaringan distribusi serta berinovasi menghadirkan layanan investasi yang komprehensif,” ungkapnya.
Dengan peringkat tersebut, keberadaan Mandiri Sekuritas telah diakui sebagai investment bank terbesar dan terbaik di Indonesia selama lebih dari satu dekade. Dinamika di pasar modal tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk menjaga pertumbuhan bisnisnya dari tahun ke tahun. ”Mandiri Sekuritas tetap optimistis dapat melanjutkan kinerja positif di tahun 2015,” pungkas Abi.
Sementara, Direktur Investment Banking Mandiri Sekuritas Iman Rachman menambahkan, perusahaan optimistis dapat memperkuat dominasinya di semester II tahun ini dengan target 20 penjaminan surat utang.
”Obligasi korporasi yang akan jatuh tempo pada tahun ini mencapai Rp32,8 triliun. Hal ini menjadi katalis bagi Mandiri Sekuritas untuk terus meningkatkan kontribusi dan posisinya sebagai penjamin emisi teraktif di pasar obligasi,” ujarnya.
Heru febrianto
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto mengatakan, di tengah pelemahan ekonomi dan pasar modal, perseroan mampu menempatkan perusahaan di posisi peringkat 6 atau peringkat 1 untuk perusahaan sekuritas lokal dengan pangsa pasar 4,1%. ”Secara umum, Mandiri Sekuritas terus mempertahankan posisinya sebagai broker lokal teraktif di pasar modal dengan mencatatkan volume transaksi sebesar Rp71 triliun hingga Juli 2015,” kata Abi di Jakarta kemarin.
Lebih jauh dia menjelaskan, anak perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini mencatat transaksi harian ratarata sebesar Rp500 miliar per hari. Dari total transaksi harian tersebut, sebagian besar atau 60% berasal dari nasabah institusi, sedangkan sisanya 40% berupa nasabah ritel.
Menurut dia, kepercayaan para nasabah untuk berinvestasi melalui Mandiri Sekuritas juga terus meningkat. Dalam tujuh bulan terakhir pertumbuhan jumlah investor meningkat 44% menjadi 44.500 nasabah dari 31.000 nasabah di periode yang sama tahun 2014.
Dia menjelaskan, Mandiri Sekuritas berkomitmen untuk meningkatkan jumlah investor ritel yang berkualitas melalui edukasi literasi keuangan kepada masyarakat. ”Selain itu, kami juga terus melakukan ekspansi jaringan distribusi serta berinovasi menghadirkan layanan investasi yang komprehensif,” ungkapnya.
Dengan peringkat tersebut, keberadaan Mandiri Sekuritas telah diakui sebagai investment bank terbesar dan terbaik di Indonesia selama lebih dari satu dekade. Dinamika di pasar modal tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk menjaga pertumbuhan bisnisnya dari tahun ke tahun. ”Mandiri Sekuritas tetap optimistis dapat melanjutkan kinerja positif di tahun 2015,” pungkas Abi.
Sementara, Direktur Investment Banking Mandiri Sekuritas Iman Rachman menambahkan, perusahaan optimistis dapat memperkuat dominasinya di semester II tahun ini dengan target 20 penjaminan surat utang.
”Obligasi korporasi yang akan jatuh tempo pada tahun ini mencapai Rp32,8 triliun. Hal ini menjadi katalis bagi Mandiri Sekuritas untuk terus meningkatkan kontribusi dan posisinya sebagai penjamin emisi teraktif di pasar obligasi,” ujarnya.
Heru febrianto
(ftr)