Orang Kaya China Investasikan Miliaran USD ke AS
A
A
A
NEW YORK - Sebuah survei kecil yang dirilis oleh FT Confidential pekan ini menemukan bahwa perlambatan ekonomi dan gejolak pasar saham China cenderung memacu lebih banyak orang kaya di negara itu untuk menginvestasikan uangnya di luar negeri, terutama di Amerika Serikat (AS).
Menurut temuan penelitian ini, 61% orang kaya China meningkatkan kepemilikan mereka di luar negeri selama dua tahun ke depan. Hampir setengahnya mengatakan bahwa mereka berencana untuk menginvestasikan lebih dari 30% dari kekayaan mereka.
Laporan Hurun pada tahun lalu menemukan bahwa lebih dari setengah orang kaya China berencana beremigrasi atau telah mengambil langkah-langkah untuk memindahkan keluarga dan kekayaan mereka ke luar negeri. Adapun studi oleh WealthInsight menemukan bahwa orang kaya China telah menginvestasikankan USD658 juta di luar negeri.
Menurut perusahaan intelijen, kira-kira 1 juta orang kaya China telah mengumpulkan sekitar USD16 triliun kekayaannya. Jika 1% saja diinvestasikan ke AS, berarti itu setara USD160 miliar dana masuk dari China.
Menurut studi FT, 42% dari orang kaya China menyebut AS sebagai negara tujuan yang lebih disukai untuk menginvestasikan uang. Mereka akan masuk ke bisnis, investasi komersial dan produk keuangan.
Namun broker dan analis real estate mengatakan, miliaran USD kekayaan China kemungkinan akan dialokasikan ke sektor real estate di kota-kota pesisir, termasuk San Francisco, Los Angeles dan New York.
China adalah pembeli terbesar dari luar negeri untuk real estate AS pada tahun lalu. Menurut National Association of Realtors, orang-orang dari China, Hong Kong dan Taiwan membeli real estate dengan total mencapai USD28,6 miliar.
Para analis mengatakan, melambatnya ekonomi dan bergejolaknya pasar saham China telah menyebabkan lonjakan bunga di real estate AS dalam beberapa pekan terakhir.
"Broker mendapatkan banyak panggilan sekarang dari pembeli Asia," kata Presiden dan CEO di Miller Samuel, Jonathan Miller, seperti dilansir dari CNBC, Kamis (3/9/2015).
Dia menjelaskan, investor kaya di China tidak memiliki banyak pilihan berinvestasi di dalam negeri. Namun, investor bisa menginvestasikan dananya ke pasar perumahan China, tapi itu mengalami gelembung.
"Anda bisa berinvestasi di pasar saham, tapi itu tidak transparan dan mudah menguap," ujarnya
Ada dua kekuatan lain yang dapat mendorong lebih banyak investasi China ke luar negeri, yakni kontrol modal dan pajak warisan. China mengurangi kontrol modal, sehingga akan menjadi lebih mudah bagi orang kaya China untuk menginvestasikan uangnya dan membeli real estate di luar negeri.
Aturan baru ini memungkinkan warga China, dengan setidaknya USD161.000 bisa berinvestasi hingga 50% dari aset mereka di luar negeri, jika mendapatkan persetujuan.
Terlebih lagi, legislator China telah mempertimbangkan peningkatan pajak warisan dari 10% menjadi 30%. Sementara status perubahan yang diajukan tidak jelas, banyak orang kaya yang memutuskan untuk tidak menunggu kenaikan pajak dan memindahkan uangnya dan jauh dari jangkauan pemerintah.
Baca:
Orang Super Kaya China Bakal Banjiri Pasar Real Estate AS
Komentar Investor China tentang Pasar Sahamnya
Menurut temuan penelitian ini, 61% orang kaya China meningkatkan kepemilikan mereka di luar negeri selama dua tahun ke depan. Hampir setengahnya mengatakan bahwa mereka berencana untuk menginvestasikan lebih dari 30% dari kekayaan mereka.
Laporan Hurun pada tahun lalu menemukan bahwa lebih dari setengah orang kaya China berencana beremigrasi atau telah mengambil langkah-langkah untuk memindahkan keluarga dan kekayaan mereka ke luar negeri. Adapun studi oleh WealthInsight menemukan bahwa orang kaya China telah menginvestasikankan USD658 juta di luar negeri.
Menurut perusahaan intelijen, kira-kira 1 juta orang kaya China telah mengumpulkan sekitar USD16 triliun kekayaannya. Jika 1% saja diinvestasikan ke AS, berarti itu setara USD160 miliar dana masuk dari China.
Menurut studi FT, 42% dari orang kaya China menyebut AS sebagai negara tujuan yang lebih disukai untuk menginvestasikan uang. Mereka akan masuk ke bisnis, investasi komersial dan produk keuangan.
Namun broker dan analis real estate mengatakan, miliaran USD kekayaan China kemungkinan akan dialokasikan ke sektor real estate di kota-kota pesisir, termasuk San Francisco, Los Angeles dan New York.
China adalah pembeli terbesar dari luar negeri untuk real estate AS pada tahun lalu. Menurut National Association of Realtors, orang-orang dari China, Hong Kong dan Taiwan membeli real estate dengan total mencapai USD28,6 miliar.
Para analis mengatakan, melambatnya ekonomi dan bergejolaknya pasar saham China telah menyebabkan lonjakan bunga di real estate AS dalam beberapa pekan terakhir.
"Broker mendapatkan banyak panggilan sekarang dari pembeli Asia," kata Presiden dan CEO di Miller Samuel, Jonathan Miller, seperti dilansir dari CNBC, Kamis (3/9/2015).
Dia menjelaskan, investor kaya di China tidak memiliki banyak pilihan berinvestasi di dalam negeri. Namun, investor bisa menginvestasikan dananya ke pasar perumahan China, tapi itu mengalami gelembung.
"Anda bisa berinvestasi di pasar saham, tapi itu tidak transparan dan mudah menguap," ujarnya
Ada dua kekuatan lain yang dapat mendorong lebih banyak investasi China ke luar negeri, yakni kontrol modal dan pajak warisan. China mengurangi kontrol modal, sehingga akan menjadi lebih mudah bagi orang kaya China untuk menginvestasikan uangnya dan membeli real estate di luar negeri.
Aturan baru ini memungkinkan warga China, dengan setidaknya USD161.000 bisa berinvestasi hingga 50% dari aset mereka di luar negeri, jika mendapatkan persetujuan.
Terlebih lagi, legislator China telah mempertimbangkan peningkatan pajak warisan dari 10% menjadi 30%. Sementara status perubahan yang diajukan tidak jelas, banyak orang kaya yang memutuskan untuk tidak menunggu kenaikan pajak dan memindahkan uangnya dan jauh dari jangkauan pemerintah.
Baca:
Orang Super Kaya China Bakal Banjiri Pasar Real Estate AS
Komentar Investor China tentang Pasar Sahamnya
(rna)