Bangun Kereta Cepat, WIKA Tetap Dapat Dana PMN
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memastikan bahwa PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) tetap mendapat kucuran dana segar dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam Rancangan Anggaran Belanja Negara (RAPBN) 2016 sebesar Rp3 triliun.
Sebelumnya, WIKA terancam tidak mendapat PMN lantaran perseroan didaulat menjadi pemimpin (leading) konsorsium pembangunan kereta cepat rute Jakarta-Bandung. (Baca: Gara-gara Kereta Cepat, WIKA Terancam Tak Dapat PMN).
Dia mengatakan, WIKA bakal tetap mendapat PMN sebab dana tersebut tidak digunakan untuk membangun kereta cepat. PMN tersebut bakal digunakan untuk pembangunan proyek perseroan lainnya, seperti jalan tol.
"Kalau WIKA itu PMN-nya adalah untuk jalan tol. WIKA kan membangun jalan tol. Karena itu perlu tetap PMN untuk jalan tol," katanya di TMII, Jakarta, Rabu (9/9/2015).
Menurut Rini, PMN WIKA dipastikan tidak akan digunakan untuk pembangunan kereta cepat. Sebab, pembangunan kereta berkecepatan medium tersebut bakal menggunakan modal dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII berupa kebun teh Walini, di Puncak, Jawa Barat.
PMN yang dikucurkan untuk perseroan pun dipastikan tidak akan berkurang yaitu sebesar Rp3 triliun. "Enggak (berkurang). Karena sejak awal itu memang bukan untuk high speed train," pungkas dia.
Baca: Rini Pastikan Kereta Cepat Akan Dibangun BUMN
Sebelumnya, WIKA terancam tidak mendapat PMN lantaran perseroan didaulat menjadi pemimpin (leading) konsorsium pembangunan kereta cepat rute Jakarta-Bandung. (Baca: Gara-gara Kereta Cepat, WIKA Terancam Tak Dapat PMN).
Dia mengatakan, WIKA bakal tetap mendapat PMN sebab dana tersebut tidak digunakan untuk membangun kereta cepat. PMN tersebut bakal digunakan untuk pembangunan proyek perseroan lainnya, seperti jalan tol.
"Kalau WIKA itu PMN-nya adalah untuk jalan tol. WIKA kan membangun jalan tol. Karena itu perlu tetap PMN untuk jalan tol," katanya di TMII, Jakarta, Rabu (9/9/2015).
Menurut Rini, PMN WIKA dipastikan tidak akan digunakan untuk pembangunan kereta cepat. Sebab, pembangunan kereta berkecepatan medium tersebut bakal menggunakan modal dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII berupa kebun teh Walini, di Puncak, Jawa Barat.
PMN yang dikucurkan untuk perseroan pun dipastikan tidak akan berkurang yaitu sebesar Rp3 triliun. "Enggak (berkurang). Karena sejak awal itu memang bukan untuk high speed train," pungkas dia.
Baca: Rini Pastikan Kereta Cepat Akan Dibangun BUMN
(izz)