Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Korporasi Berkomitmen Bantu Pengendalian Kebakaran
Korporasi Berkomitmen Bantu Pengendalian Kebakaran
A
A
A
JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengancam akan membekukan izin perusahaan yang diduga membakar lahan.
Meski demikian dia menyatakan, sejumlah perusahaan justru berperan besar untuk membantu pengendalian kebakaran hutan dan lahan. ”Sejumlah perusahaan membantu dengan luar biasa. Kalau tidak, bulan lalu kita juga akan babak belur,” kata dia di Jakarta, Selasa (8/9).
Dia menuturkan, ada beberapa perusahaan yang menyediakan helikopter untuk patroli dan pengeboman air dari udara. Mereka juga menerjunkan pasukan pemadam kebakarannya untuk memadamkan api. ”Saya tahu persis beberapa perusahaan di Riau kerja keras,” katanya.
Siti menegaskan, langkah tegas pemerintah saat ini kepada pembakar lahan tidak ditujukan untuk mematikan dunia usaha. Melainkan untuk menata agar pengelolaan lahan dan hutan menjadi semakin baik.
Terpisah, Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Tony Wenasmenyatakan siap membantu pemerintah untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan. ”Selain menyediakan helikopter, kami juga menyiapkan sejumlah peralatan dan pasukan pemadam kebakaran,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta kemarin.
Menurut Tony, RAPP sampai saat ini telah menginvestasikan lebih dari USD6 juta untuk peralatan pemadaman kebakaran dengan biaya perawatan berkisar USD1-2 juta per tahun. Perusahaan yang bernaung di bawah APRIL Group itu juga mengalokasikan lebih dari USD2 juta untuk biaya operasi pasukan pengendalian kebakaran.
Selain itu, APRIL sudah melatih lebih dari 700 Masyarakat Peduli Api (MPA). Tony menjelaskan, pihaknya mengedepankan pendekatan pencegahan untuk pengendalian kebakaran. Untuk itu, RAPP menjalin kemitraan dengan masyarakat dan mengembangkan inisiatif Desa Bebas Kebakaran. Tujuannya, meningkatkan pemahaman dan kapasitas masyarakat dalam pengendalian kebakaran.
Melalui program itu, masyarakat disediakan berbagai peralatan dan penyuluhan untuk meningkatkan kemampuannya dalam pengendalian kebakaran.
Yanto kusdiantono
Meski demikian dia menyatakan, sejumlah perusahaan justru berperan besar untuk membantu pengendalian kebakaran hutan dan lahan. ”Sejumlah perusahaan membantu dengan luar biasa. Kalau tidak, bulan lalu kita juga akan babak belur,” kata dia di Jakarta, Selasa (8/9).
Dia menuturkan, ada beberapa perusahaan yang menyediakan helikopter untuk patroli dan pengeboman air dari udara. Mereka juga menerjunkan pasukan pemadam kebakarannya untuk memadamkan api. ”Saya tahu persis beberapa perusahaan di Riau kerja keras,” katanya.
Siti menegaskan, langkah tegas pemerintah saat ini kepada pembakar lahan tidak ditujukan untuk mematikan dunia usaha. Melainkan untuk menata agar pengelolaan lahan dan hutan menjadi semakin baik.
Terpisah, Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Tony Wenasmenyatakan siap membantu pemerintah untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan. ”Selain menyediakan helikopter, kami juga menyiapkan sejumlah peralatan dan pasukan pemadam kebakaran,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta kemarin.
Menurut Tony, RAPP sampai saat ini telah menginvestasikan lebih dari USD6 juta untuk peralatan pemadaman kebakaran dengan biaya perawatan berkisar USD1-2 juta per tahun. Perusahaan yang bernaung di bawah APRIL Group itu juga mengalokasikan lebih dari USD2 juta untuk biaya operasi pasukan pengendalian kebakaran.
Selain itu, APRIL sudah melatih lebih dari 700 Masyarakat Peduli Api (MPA). Tony menjelaskan, pihaknya mengedepankan pendekatan pencegahan untuk pengendalian kebakaran. Untuk itu, RAPP menjalin kemitraan dengan masyarakat dan mengembangkan inisiatif Desa Bebas Kebakaran. Tujuannya, meningkatkan pemahaman dan kapasitas masyarakat dalam pengendalian kebakaran.
Melalui program itu, masyarakat disediakan berbagai peralatan dan penyuluhan untuk meningkatkan kemampuannya dalam pengendalian kebakaran.
Yanto kusdiantono
(ftr)
Explore More