Darmin Akui Indonesia Tak Siap Hadapi MEA
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui, Indonesia tidak siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) lantaran sumber daya manusia (SDM) banyak yang belum profesional.
Dia mengatakan, negara-negara lain saat ini mungkin sedang mempersiapkan SDM-SDM berkualitas untuk masuk ke Indonesia.
"Kita belum siap terutama di segi SDM. Untuk menghadapi MEA sendiri, sepatutnya peranan asosiasi itu sentral di dalam mewujudkan kelembagaan dan mekanisme penentuan kompetensi dan sertifikasi yang dibutuhkan untuk mendukung MEA. Kalau ini tidak jalan maka kita tidak bisa bersaing," kata Darmin dalam Seminar Nasional Perpajakan kerja sama antara Dirjen Pajak dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Karena itu, dia menuturkan, pemerintah bekerja sama dengan ISEI untuk melakukan sejumlah langkah agar bisa bersaing dalam MEA. Darmin mengatakan, industri Indonesia dalam 15 tahun terakhir tidak bertumbuh dengan baik dan kuat. Padahal industri adalah sektor yang paling berpengaruh di MEA.
"Artinya, kita tetap punya sektor industri 15 tahun ini tapi bukan sebagai motor penggerak. Buktinya sederhana, pertumbuhan industri kita 15 tahun terakhir di bawah pertumbuhan nasional," kata Darmin.
Dia berharap, ISEI bisa mengangkat isu industri ini dengan mengundang pemangku kepentingan di bidang industri untuk mengembangkan sektor tersebut.
"Karena sekarang, kita rasakan betul bahwa tidak adanya industri yang kuat pada saat harga komoditi jatuh dan biarpun rupiah terdepresiasi banyak, kita juga tidak bisa memanfaatkan ekspor dengan maksimal," tuturnya.
Dia mengatakan, negara-negara lain saat ini mungkin sedang mempersiapkan SDM-SDM berkualitas untuk masuk ke Indonesia.
"Kita belum siap terutama di segi SDM. Untuk menghadapi MEA sendiri, sepatutnya peranan asosiasi itu sentral di dalam mewujudkan kelembagaan dan mekanisme penentuan kompetensi dan sertifikasi yang dibutuhkan untuk mendukung MEA. Kalau ini tidak jalan maka kita tidak bisa bersaing," kata Darmin dalam Seminar Nasional Perpajakan kerja sama antara Dirjen Pajak dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Karena itu, dia menuturkan, pemerintah bekerja sama dengan ISEI untuk melakukan sejumlah langkah agar bisa bersaing dalam MEA. Darmin mengatakan, industri Indonesia dalam 15 tahun terakhir tidak bertumbuh dengan baik dan kuat. Padahal industri adalah sektor yang paling berpengaruh di MEA.
"Artinya, kita tetap punya sektor industri 15 tahun ini tapi bukan sebagai motor penggerak. Buktinya sederhana, pertumbuhan industri kita 15 tahun terakhir di bawah pertumbuhan nasional," kata Darmin.
Dia berharap, ISEI bisa mengangkat isu industri ini dengan mengundang pemangku kepentingan di bidang industri untuk mengembangkan sektor tersebut.
"Karena sekarang, kita rasakan betul bahwa tidak adanya industri yang kuat pada saat harga komoditi jatuh dan biarpun rupiah terdepresiasi banyak, kita juga tidak bisa memanfaatkan ekspor dengan maksimal," tuturnya.
(rna)