PHK Marak, Pelaku Usaha Wanita Jadi Tulang Punggung Keluarga
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) mengemukakan, di tengah situasi ekonomi tidak menentu dan maraknya praktik pemutusan hubungan kerja (PHK) pelaku usaha wanita yang umumnya kaum ibu tampil menjadi tulang punggung keluarga.
"Saat ini banyak sektor industri tutup. Di sini usaha yang dilakukan kaum ibu menjadi solusi bagi keluarga. Di tengah kondisi banyak suami yang terkena PHK, pengeluaran keluarga tetap harus terpenuhi, pelaku usaha wanita tampil menjadi penopang keluarga," ujar Ketua Umum Iwapi, Nita Yudi saat berkunjung ke Gedung Sindo, Jakarta, Jumat (11/9/2015).
Untuk itu, dia meminta pemerintah untuk mendukung pelaku usaha khsususnya kaum perempuan. Keberadaan mereka sangat diperlukan dan menjadi power bagi ekonomi masyarakat.
"Dukungan dari pemerintah sangat diperlukan agar jumlah pelaku usaha wanita dapat meningkat. Mereka bisa menjadi penopang keluarga di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu," jelasnya.
Di sisi lain, Iwapi terus berupaya meningkatkan peran pengusaha wanita melalui berbagai pelatihan, bantuan modal usaha dan pameran. "Mereka tidak boleh gaptek (gagap teknologi) lagi. Pelaku usaha wanita harus bisa berbisnis secara online. Ini sangat diperlukan," tegas Nita.
Baca juga:
Pengusaha Wanita Gemas Kebijakan Jokowi Tak Jalan
Iwapi: Ekonomi Lesu, UMKM Justru Mampu Berkembang
"Saat ini banyak sektor industri tutup. Di sini usaha yang dilakukan kaum ibu menjadi solusi bagi keluarga. Di tengah kondisi banyak suami yang terkena PHK, pengeluaran keluarga tetap harus terpenuhi, pelaku usaha wanita tampil menjadi penopang keluarga," ujar Ketua Umum Iwapi, Nita Yudi saat berkunjung ke Gedung Sindo, Jakarta, Jumat (11/9/2015).
Untuk itu, dia meminta pemerintah untuk mendukung pelaku usaha khsususnya kaum perempuan. Keberadaan mereka sangat diperlukan dan menjadi power bagi ekonomi masyarakat.
"Dukungan dari pemerintah sangat diperlukan agar jumlah pelaku usaha wanita dapat meningkat. Mereka bisa menjadi penopang keluarga di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu," jelasnya.
Di sisi lain, Iwapi terus berupaya meningkatkan peran pengusaha wanita melalui berbagai pelatihan, bantuan modal usaha dan pameran. "Mereka tidak boleh gaptek (gagap teknologi) lagi. Pelaku usaha wanita harus bisa berbisnis secara online. Ini sangat diperlukan," tegas Nita.
Baca juga:
Pengusaha Wanita Gemas Kebijakan Jokowi Tak Jalan
Iwapi: Ekonomi Lesu, UMKM Justru Mampu Berkembang
(dmd)