Jimac-Sany Boyong Investor China ke Indonesia
A
A
A
JAKARTA - PT Jakarta International Machinery Centre (Jimac) Group memfasilitasi pertemuan para investor dan pengusaha China untuk melakukan kemitraan dan investasi di Indonesia.
Salah satu bentuk kemitraan yang diprakarsai Jimac Group adalah menggandeng mitra bisnisnya, yakni Sany—perusahaan alat berat terbesar di China, yang akan membangun pusat logistik alat berat terbesar di kawasan Asia-Pasifik.
”Direncanakan pembangunan pusat logistik ini akan menjadi sentral komponen dan suku cadang alat berat terbesar di kawasan Asia-Pasifik untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar negeri. Hal ini merupakan bukti konkret hasil kerja sama antara Jimac-Sany Group untuk berinvestasi di Indonesia,” ujar CEO Jimac Group Benny Kurniajaya dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Dia mengungkapkan, dalam acara gathering dengan 1.000 pengusaha China yang berada di Indonesia maupun yang datang langsung dari Negeri Panda tersebut, Jimac Group dengan Sany menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama. Menurut Benny, pembangunan pusat logistik alat berat tersebut merupakan tahap awal dengan nilai investasi sebesar USD50 juta dari total investasi sebesar USD200 juta dengan menempati areal seluas 15 hektare di Pulau Batam, Kepulauan Riau.
”Awalnya Sany Asia-Pasifik merencanakan pembangunan pusat logistik dibangun di Singapura. Namun karena Jimac Group sudah mempersiapkan lahan, akhirnya diputuskan pembangunan tersebut di Batam yang dinilai lebih strategis untuk menyuplai kebutuhan customer ,” kata dia. Dia menjelaskan, pertemuan para pengusaha dan investor China yang kedua kalinya ini selain kerja sama di berbagai bidang diharapkan dapat meningkatkan investasi dari China.
Paling tidak, ujar dia, para pelaku bisnis dapat mengembangkan produk unggulan yang mampu bersaing dengan pasar luar negeri. ”Saya berharap pembangunan pusat logistik ini akan menghilangkan image masyarakat bahwa produk-produk asal China kesulitan mendapatkan suku cadang.
Padahal, anggapan seperti itu sama sekali tidak beralasan dan terbukti Jimac Group dalam empat tahun terakhir sebagai agen tunggal distributor alat berat Sany mampu memberikan pelayanan purnajual dengan memberikan garansi selama satu tahun baik unit maupun suku cadang serta jasa servis dan pelayanan purna yang maksimal,” paparnya.
Dewan penasihat Jimac Group Wiranto berharap, kerja sama Jimac-Sany dalam pembangunan pusat logistik alat berat mampu meningkatkan investasi di Indonesia. Kerja sama ini, lanjut dia, merupakan kolaborasi yang saling menguntungkan.
Yanto kusdiantono
Salah satu bentuk kemitraan yang diprakarsai Jimac Group adalah menggandeng mitra bisnisnya, yakni Sany—perusahaan alat berat terbesar di China, yang akan membangun pusat logistik alat berat terbesar di kawasan Asia-Pasifik.
”Direncanakan pembangunan pusat logistik ini akan menjadi sentral komponen dan suku cadang alat berat terbesar di kawasan Asia-Pasifik untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar negeri. Hal ini merupakan bukti konkret hasil kerja sama antara Jimac-Sany Group untuk berinvestasi di Indonesia,” ujar CEO Jimac Group Benny Kurniajaya dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Dia mengungkapkan, dalam acara gathering dengan 1.000 pengusaha China yang berada di Indonesia maupun yang datang langsung dari Negeri Panda tersebut, Jimac Group dengan Sany menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama. Menurut Benny, pembangunan pusat logistik alat berat tersebut merupakan tahap awal dengan nilai investasi sebesar USD50 juta dari total investasi sebesar USD200 juta dengan menempati areal seluas 15 hektare di Pulau Batam, Kepulauan Riau.
”Awalnya Sany Asia-Pasifik merencanakan pembangunan pusat logistik dibangun di Singapura. Namun karena Jimac Group sudah mempersiapkan lahan, akhirnya diputuskan pembangunan tersebut di Batam yang dinilai lebih strategis untuk menyuplai kebutuhan customer ,” kata dia. Dia menjelaskan, pertemuan para pengusaha dan investor China yang kedua kalinya ini selain kerja sama di berbagai bidang diharapkan dapat meningkatkan investasi dari China.
Paling tidak, ujar dia, para pelaku bisnis dapat mengembangkan produk unggulan yang mampu bersaing dengan pasar luar negeri. ”Saya berharap pembangunan pusat logistik ini akan menghilangkan image masyarakat bahwa produk-produk asal China kesulitan mendapatkan suku cadang.
Padahal, anggapan seperti itu sama sekali tidak beralasan dan terbukti Jimac Group dalam empat tahun terakhir sebagai agen tunggal distributor alat berat Sany mampu memberikan pelayanan purnajual dengan memberikan garansi selama satu tahun baik unit maupun suku cadang serta jasa servis dan pelayanan purna yang maksimal,” paparnya.
Dewan penasihat Jimac Group Wiranto berharap, kerja sama Jimac-Sany dalam pembangunan pusat logistik alat berat mampu meningkatkan investasi di Indonesia. Kerja sama ini, lanjut dia, merupakan kolaborasi yang saling menguntungkan.
Yanto kusdiantono
(ars)