BTN Ekspansi ke Perdesaan
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk (BTN) menggandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk melakukan ekspansi ke perdesaan.
Rencananya BTN akan memberikan kredit pemilikan rumah (KPR) kepada para transmigran dan 32.000 pendamping desa. Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, sebagai bank dengan core business pembiayaan perumahan, Bank BTN terus mengembangkan sayap pada bisnis pembiayaan rumah.
Langkah ini ditempuh perseroan karena target pertumbuhan kredit yang cukup tinggi pada 2015 yang dipatok di atas rata-rata industri. Di samping itu, guna mendukung program satu juta rumah yang sudah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir April 2015. Karena target dan peluang bisnis itulah BTN saat ini menyasar ke berbagai instansi pemerintah dan swasta. Bersama Kemendesa, Bank BTN menggali kerja sama jasa layanan perbankan, termasuk di dalamnya pemberian fasilitas kredit perumahan kepada pegawai di lingkungan Kemendesa.
”Kami mengajak kerja sama Kemendesa dalam hal pengelolaan dana dan pemberian jasa layanan perbankan di lingkungan Kemendesa,” ujar Maryono usai menandatangani kerja sama dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar di Jakarta, kemarin. Menurut dia, ini adalah langkah awal yang dibangun perseroan bersama Kemendesa. Setidaknya secara bisnis terdapat dua potensi pengembangan dana dan kredit jika itu dilihat untuk kepentingan Bank BTN.
Dana Desa yang disiapkan pemerintah lebih dari Rp20 triliun pada 2015 jika sebagian ditempatkan di BTN akan memperbaiki struktur pendanaan korporasi. Inklusi keuangan melalui program laku pandai dapat dikembangkan di desadesa yang masuk dalam program pengembangan Kemendesa. ”Sementara itu kami dapat memberikan fasilitas kredit di lingkungan Kemendesa dan ini akan meningkatkan penyaluran kredit BTN,” kata Maryono.
Dia menjelaskan, ke depan perseroan akan mengembangkan kerja sama lanjutan bagaimana dapat berperan serta dalam pengembangan desa tertinggal dan program transmigrasi. Program Kemendesa dalam perluasan 1 juta hektare lahan sawah baru dan perluasan 1 juta hektare pertanian lahan kering di luar Jawa dan Bali juga perlu didukung perbankan. ”Sesuai dengan profil bisnis Bank BTN, kami bisa dan akan memberikan dukungan itu,” katanya.
Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, potensi yang bisa dikerjasamakan dengan BTN sangat besar. Salah satunya yang bisa digarap adalah perumahan transmigran. ”Saat ini ada 619 kawasan transmigrasi. Kalau ini kami mobilisasi dengan kerja sama pembangunan perumahan dengan pembiayaan dari BTN, maka potensinya akan sangat besar,” kata dia.
Marwan mengungkapkan, selama ini BTN kurang dikenal oleh masyarakat perdesaan, sehingga kerja sama ini bisa menjembatani kepentingan BTN dengan masyarakat di daerah pelosok tersebut. ”BTN belum terlalu dikenal di desa dengan Kementerian Desa, maka BTN bisa terkenal di desa,” katanya. Sebelumnya, untuk menjaring nasabah dari perdesaan, BTN bekerja sama dengan PT Pos Indonesia (Persero) meluncurkan Tabungan Cermat.
Program ini untuk mendukung program Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif) yang diluncurkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam program tersebut, Maryono mengungkapkan, BTN akan menjaring 44.000 agen yang terdiri dari 29.000 agen yang bekerja sama dengan PT Pos Indonesia. Menurut Maryono, produk Tabungan BTN Cermat merupakan tabungan berbasis Kartu, tidak memiliki buku tabungan dan pembukaannya melalui mesin EDC (Electronic Data Capture).
Tabungan BTN Cermat bertujuan untuk memberikan layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif, utamanya produk simpanan kepada masyarakat yang belum memiliki akses layanan keuangan. Tabungan BTN Cermat merupakan hasil kerja sama antara Bank BTN dengan Kantor Pos. Produk tabungan yang sudah dijalankan di wilayah Jawa Tengah sejak 2011 ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat hingga ke seluruh pelosok daerah.
”Produk Tabungan BTN Cermat (Mencerdaskan Masyarakat) kami harapkan dapat memberikan layanan perbankan kepada masyarakat di pelosok daerah, terutama di wilayah yang belum memiliki jaringan perbankan,” papar Maryono.
Rakhmat baihaqi
Rencananya BTN akan memberikan kredit pemilikan rumah (KPR) kepada para transmigran dan 32.000 pendamping desa. Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, sebagai bank dengan core business pembiayaan perumahan, Bank BTN terus mengembangkan sayap pada bisnis pembiayaan rumah.
Langkah ini ditempuh perseroan karena target pertumbuhan kredit yang cukup tinggi pada 2015 yang dipatok di atas rata-rata industri. Di samping itu, guna mendukung program satu juta rumah yang sudah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir April 2015. Karena target dan peluang bisnis itulah BTN saat ini menyasar ke berbagai instansi pemerintah dan swasta. Bersama Kemendesa, Bank BTN menggali kerja sama jasa layanan perbankan, termasuk di dalamnya pemberian fasilitas kredit perumahan kepada pegawai di lingkungan Kemendesa.
”Kami mengajak kerja sama Kemendesa dalam hal pengelolaan dana dan pemberian jasa layanan perbankan di lingkungan Kemendesa,” ujar Maryono usai menandatangani kerja sama dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar di Jakarta, kemarin. Menurut dia, ini adalah langkah awal yang dibangun perseroan bersama Kemendesa. Setidaknya secara bisnis terdapat dua potensi pengembangan dana dan kredit jika itu dilihat untuk kepentingan Bank BTN.
Dana Desa yang disiapkan pemerintah lebih dari Rp20 triliun pada 2015 jika sebagian ditempatkan di BTN akan memperbaiki struktur pendanaan korporasi. Inklusi keuangan melalui program laku pandai dapat dikembangkan di desadesa yang masuk dalam program pengembangan Kemendesa. ”Sementara itu kami dapat memberikan fasilitas kredit di lingkungan Kemendesa dan ini akan meningkatkan penyaluran kredit BTN,” kata Maryono.
Dia menjelaskan, ke depan perseroan akan mengembangkan kerja sama lanjutan bagaimana dapat berperan serta dalam pengembangan desa tertinggal dan program transmigrasi. Program Kemendesa dalam perluasan 1 juta hektare lahan sawah baru dan perluasan 1 juta hektare pertanian lahan kering di luar Jawa dan Bali juga perlu didukung perbankan. ”Sesuai dengan profil bisnis Bank BTN, kami bisa dan akan memberikan dukungan itu,” katanya.
Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, potensi yang bisa dikerjasamakan dengan BTN sangat besar. Salah satunya yang bisa digarap adalah perumahan transmigran. ”Saat ini ada 619 kawasan transmigrasi. Kalau ini kami mobilisasi dengan kerja sama pembangunan perumahan dengan pembiayaan dari BTN, maka potensinya akan sangat besar,” kata dia.
Marwan mengungkapkan, selama ini BTN kurang dikenal oleh masyarakat perdesaan, sehingga kerja sama ini bisa menjembatani kepentingan BTN dengan masyarakat di daerah pelosok tersebut. ”BTN belum terlalu dikenal di desa dengan Kementerian Desa, maka BTN bisa terkenal di desa,” katanya. Sebelumnya, untuk menjaring nasabah dari perdesaan, BTN bekerja sama dengan PT Pos Indonesia (Persero) meluncurkan Tabungan Cermat.
Program ini untuk mendukung program Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif) yang diluncurkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam program tersebut, Maryono mengungkapkan, BTN akan menjaring 44.000 agen yang terdiri dari 29.000 agen yang bekerja sama dengan PT Pos Indonesia. Menurut Maryono, produk Tabungan BTN Cermat merupakan tabungan berbasis Kartu, tidak memiliki buku tabungan dan pembukaannya melalui mesin EDC (Electronic Data Capture).
Tabungan BTN Cermat bertujuan untuk memberikan layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif, utamanya produk simpanan kepada masyarakat yang belum memiliki akses layanan keuangan. Tabungan BTN Cermat merupakan hasil kerja sama antara Bank BTN dengan Kantor Pos. Produk tabungan yang sudah dijalankan di wilayah Jawa Tengah sejak 2011 ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat hingga ke seluruh pelosok daerah.
”Produk Tabungan BTN Cermat (Mencerdaskan Masyarakat) kami harapkan dapat memberikan layanan perbankan kepada masyarakat di pelosok daerah, terutama di wilayah yang belum memiliki jaringan perbankan,” papar Maryono.
Rakhmat baihaqi
(ars)