RI Berpeluang Investasi di Kolombia

Selasa, 15 September 2015 - 10:06 WIB
RI Berpeluang Investasi...
RI Berpeluang Investasi di Kolombia
A A A
JAKARTA - Indonesia berpeluang memperluas pasar ekspor di sektor industri agro ke Kolombia. Badan Koordinasi Penanaman Modal Kolombia, ProColombia telah mengidentifikasi sejumlah peluang bagi para pengusaha Indonesia yang tengah mencari perluasan operasi mereka di dunia.

Utamanya di sektor agroindustri seperti kelapa sawit, yang menempatkan Kolombia sebagai pelopor varietas oleat tinggi dan memiliki produksi organik dan berkelanjutan. Ketua Kamar Dagang dan Industri(Kadin) Komite Amerika Selatan Jacobus Dwihartanto mengatakan, Kolombia sebagai tujuan investasi yang cukup potensial.

Kolombia merupakan negara dengan perekonomian terbesar ketiga di Amerika Latin, mengembangkan penawaran peluang bisnis di sektor agroindustri, manufaktur, dan jasa yang dapat memberikan keuntungan baik untuk perusahaan- perusahaan besar, kecil, maupun menengah bagi Indonesia. Menurut dia, Kolombia bisa menjadi jembatan untuk masuk ke negara-negara Amerika Latin lainnya seperti Cile, Meksiko dan Peru yang telah beraliansi dalam hubungan dagang.

Selain itu, Kolombia juga memiliki Free Trade Agreement (FTA) dengan Amerika Serikat. ”Potensi besar untuk pengusaha Indonesia itu utamanya di sektor makanan dan minuman olahan. Penduduk Kolombia saat ini mencapai 49 juta. Tak hanya itu, peluang besar juga ada untuk sektor furnitur dan otomotif, terutama permintaan karet untuk ban yang cukup tinggi,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Dia melanjutkan, masalah logistik karena jauhnya wilayah antara Indonesia dan Kolombia tidak lagi menjadi hambatan.

Pasalnya sekarang ini sudah ada penerbangan langsung dari Guangzhou, China yang rutin terjadwal. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan dan Kerja sama Ekonomi Internasional Chris Kanter mengatakan, selain adanya peluang investasi di Kolombia, dari sisi perdagangan Amerika Latin merupakan pasar penting yang harus dimasuki Indonesia.

Kolombia merupakan negara dengan pertumbuhannya yang sangat besar dengan jumlah kalangan menengah yang cukup tinggi begitu pun dengan Indonesia. ”Oleh karenanya, selain ada peluang investasi di sana, kami jugamengundangmerekauntuk memiliki product base -nya di Indonesia,” ujar Chris. Menurut dia, Kolombia diproyeksikan ke dunia sebagai wilayah yang menarik bagi investasi asing dan pariwisata internasional, salah satu pasar dengan perkembangannya tercepat dalam satu dekade terakhir di Amerika Latin yang mencatat angka antara 3,5% dan 5% setiap tahunnya.

Dubes Kolombia untuk Indonesia, Alfonso Garzon mengatakan, pada waktu yang lalu kerja sama Indonesia dan Kolombia hanya terfokus pada sektor minyak, namun kali ini kerja sama perdagangan dan investasi dapat dilakukan untuk sektor lainnya. ”Perusahaan kesehatan terbesar berminat melakukan investasi di Indonesia, begitu juga di sektor energi, sanitasi, infrastruktur dan sektor keuangan,” ungkapnya.

Dia melanjutkan, untuk melakukan investasi di Indonesia, pihaknya telah melakukan pendekatan tidak hanya dengan pemerintah pusat tetapi juga dengan pemerintah daerah. Selain itu juga mengundang para pelaku usaha Indonesia untuk berinvestasi di Kolombia. Pada kesempatan lain, investor asal Inggris mengaku tertarik untuk berperan dalam proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) yang dicanangkan oleh pemerintah. Tercatat, mereka menyatakan minatnya untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia.

”Mereka tertarik membangun PLTS berkapasitas 200 MW dengan nilai investasi sebesar USD250 juta,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani melalui keterangan tertulisnya, kemarin. Franky mengatakan, minat tersebut disampaikan saat dirinya mengadakan pertemuan intensif dengan pengusaha Inggris di London beberapa waktu lalu.

Dia menilai, permintaan tersebut cukup serius karena investor asal Inggris sudah berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan kementerian/ lembaga terkait.

Oktiani endarwati/ rahmat fiansyah
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0745 seconds (0.1#10.140)