Rupiah Makin Terseok-seok Siang Ini
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan siang hari ini makin terseok-seok.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp14.455/USD. Posisi tersebut makin terdepresiasi dibanding dengan penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.408/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.442/USD, melemah 71 poin dari posisi sebelumnya di level Rp14.371/USD.
Data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.431/USD, dengan kisaran harian Rp14.375-Rp14.542/USD. Posisi ini melemah dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.415/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp14.535/USD. Posisi itu melemah dibanding posisi penutupan kemarin di level Rp14.475/USD.
Riset dan analis Divisi Treasuri BNI Trian Fatria mengatakan, tekanan global terhadap global masih belum surut, justru semakin meningkat menjelang dilaksanakannya pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed).
"Pelaku pasar cenderung menyimpan portofolio investasinya ke mata uang USD sebagai mata uang yang lebih aman," kata dia, Rabu (16/9/2015).
(Baca: USD Menguat, Rupiah Dibuka Tiarap)
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp14.455/USD. Posisi tersebut makin terdepresiasi dibanding dengan penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.408/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.442/USD, melemah 71 poin dari posisi sebelumnya di level Rp14.371/USD.
Data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.431/USD, dengan kisaran harian Rp14.375-Rp14.542/USD. Posisi ini melemah dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.415/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp14.535/USD. Posisi itu melemah dibanding posisi penutupan kemarin di level Rp14.475/USD.
Riset dan analis Divisi Treasuri BNI Trian Fatria mengatakan, tekanan global terhadap global masih belum surut, justru semakin meningkat menjelang dilaksanakannya pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed).
"Pelaku pasar cenderung menyimpan portofolio investasinya ke mata uang USD sebagai mata uang yang lebih aman," kata dia, Rabu (16/9/2015).
(Baca: USD Menguat, Rupiah Dibuka Tiarap)
(rna)