Berani Bermimpi dan Sukses
A
A
A
Pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan salah satu pilar penting yang harus dimiliki setiap perusahaan. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) meyakini hal ini. Melalui Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna, perusahaan ingin agar pelaku UKM berani bermimpi dan meraih sukses.
Salah satu sosok pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang punya tekad tersebut adalah Aminah, 34. Sepuluh tahun lalu warga Sambikerep, Kota Surabaya, ini masih menjadi ibu rumah tangga biasa.
M Agus Fauzi, 42, suaminya, bekerja sebagai buruh pabrik pelek di kawasan Margomulyo, Kota Surabaya. Aminah menghidupi kedua anaknya, Andi M Firdaus, 15, dan Hilmi Indra Kusuma, 11, dengan mengandalkan gaji suaminya. Lama-kelamaan Aminah gerah hanya bekerja di dapur. Pada 2007 tuntutan kebutuhan ekonomi membuat wanita jebolan SMP ini berjualan makanan tradisional asli Surabaya, yakni semanggi khas Surabaya. Rupanya olahan tangan dingin Aminah laris manis.
Pesanan semangginya terus mengalir. Tak disangka semanggi surabaya masakan Aminah disukai para pejabat Pemprov Jatim maupun Pemkot Surabaya juga. ”Saya mendapat pelatihan UKM ketika mengikuti program Pahlawan Ekonomi tahun lalu,” kata Aminah saat mengikuti PPK Sampoerna di Tunjungan Plaza, Surabaya, baru-baru ini. Revolusi penjualan semanggi terjadi sebelum bulan suci Ramadan 2015. UKM Bina Makmur milik Aminah diundang mengikuti pelatihan internet.
Semanggi olahannya kini naik kelas. Bila dulu jualan di warung-warung kini mendapat kesempatan berjualan melalui internet. Pengemasan semanggi surabaya juga lebih modern. Semanggi dibungkus kotak plastik terpisah dengan sambalnya. Pada bagian luar diberi merek dan logo. Hasilnya luar biasa. Omzet penjualan ibu dua anak ini naik hingga 80%.
”Saya ikut pameran ini juga dibantu Sampoerna. Gratis tanpa membayar sewa stan,” ujarnya. Itulah kisah semanggi surabaya yang sudah naik kelas. Aminah berani bermimpi dan berani merebut kesuksesan. Dari keberanian tidak tergantung pada gaji suami Aminah berhasil membeli mobil mewah, yang dulu hanya ada dalam mimpi. ”Saya juga sudah membayar asuransi kesehatan dan pendidikan untuk kedua anak saya,” tuturnya.
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk Paul Janelle meminta kepada 75 pelaku UKM perwakilan dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Jawa Timur, Jawa Barat, dan Lombok untuk berani bermimpi dan berani sukses. ”Dan harus bekerja keras untuk mewujudkannya,” kata Paul Janelle dengan bahasa Indonesia yang fasih. Sampoerna memilih untuk berkontribusi dalam bidang kewirausahaan karena dampak multiplikasi yang luas yang dapat dihasilkan oleh seorang wirausaha tangguh.
Beberapa UKM dampingan Sampoerna, contohnya, telah dapat mempekerjakan masyarakat di sekitarnya. ”Dampak multiplikasi seperti inilah yang akan mendorong percepatan pembangunan ekonomi Indonesia secara berkesinambungan,” ungkap Paul. Berkat kontribusinya dalam bidang CSR ini, pada akhir Juni 2015 lalu Sampoerna, melalui payung program CSR Sampoerna untuk Indonesia, berhasil meraih penghargaan dalam ajang Asia Responsible Entrepreneurship Awards (AREA) 2015 di Macau, China.
Sampoerna berhasil menyabet dua penghargaan untuk kategori Social Empowerment dan Responsible Business Leader. ”Pencapaian ini melambangkan bukan hanya pengakuan terhadap investasi CSR yang telah kami lakukan selama ini, melainkan juga dorongan untuk melanjutkan dan terus meningkatkan program-program CSR Sampoerna tersebut. Tentu kami sangat bangga telah memenangkan dua penghargaan pada ajang AREA yang bergengsi ini,” ujar Paul.
Menurut Paul, seluruh program CSR dan kontribusi Sampoerna dijalankan di bawah payung program Sampoerna untuk Indonesia. Inisiatif ini mencakup empat pilar utama, yaitu akses terhadap pendidikan, peluang ekonomi, pemberdayaan perempuan, serta tanggap bencana dan kesiapsiagaan, yang juga merupakan landasan bagi para karyawan Sampoerna untuk berkontribusi terhadap masyarakat.
”Sampoerna untuk Indonesia didirikan dengan satu tujuan utama, yaitu untuk memajukan masyarakat Indonesia melalui beragam kegiatan tanggung jawab sosial di mana Sampoerna beroperasi dan menjalankan kegiatan usaha, baik melalui pemberdayaan ekonomi maupun pemberdayaan masyarakat secara umum,” katanya. Selain itu, Sampoerna mengoperasikan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) yang telah memfasilitasi berbagai pelatihan untuk lebih dari 22.000 peserta, menciptakan sekitar 3.300 usaha kecil dan menengah di Indonesia sejak pertama kali didirikan pada tahun 2007.
Sampoerna juga telah membentuk Tim Sampoerna Rescue pada 2002 untuk melakukan misi kemanusiaan dengan memberikan bantuan terhadap sejumlah bencana yang terjadi di Indonesia. ”Sampoerna percaya bahwa kinerja perusahaan yang berkesinambungan tidak hanya diukur dari perkembangan dan kinerja finansial, melainkan juga diukur dari bagaimana kami berkontribusi terhadap masyarakat luas.
Perolehan dua penghargaan AREA 2015 telah memberikan motivasi bagi kami untuk melanjutkan dan terus meningkatkan apa yang telah Sampoerna lakukan bagi masyarakat luas,” tambah Paul.
Edi purwanto/ant
Salah satu sosok pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang punya tekad tersebut adalah Aminah, 34. Sepuluh tahun lalu warga Sambikerep, Kota Surabaya, ini masih menjadi ibu rumah tangga biasa.
M Agus Fauzi, 42, suaminya, bekerja sebagai buruh pabrik pelek di kawasan Margomulyo, Kota Surabaya. Aminah menghidupi kedua anaknya, Andi M Firdaus, 15, dan Hilmi Indra Kusuma, 11, dengan mengandalkan gaji suaminya. Lama-kelamaan Aminah gerah hanya bekerja di dapur. Pada 2007 tuntutan kebutuhan ekonomi membuat wanita jebolan SMP ini berjualan makanan tradisional asli Surabaya, yakni semanggi khas Surabaya. Rupanya olahan tangan dingin Aminah laris manis.
Pesanan semangginya terus mengalir. Tak disangka semanggi surabaya masakan Aminah disukai para pejabat Pemprov Jatim maupun Pemkot Surabaya juga. ”Saya mendapat pelatihan UKM ketika mengikuti program Pahlawan Ekonomi tahun lalu,” kata Aminah saat mengikuti PPK Sampoerna di Tunjungan Plaza, Surabaya, baru-baru ini. Revolusi penjualan semanggi terjadi sebelum bulan suci Ramadan 2015. UKM Bina Makmur milik Aminah diundang mengikuti pelatihan internet.
Semanggi olahannya kini naik kelas. Bila dulu jualan di warung-warung kini mendapat kesempatan berjualan melalui internet. Pengemasan semanggi surabaya juga lebih modern. Semanggi dibungkus kotak plastik terpisah dengan sambalnya. Pada bagian luar diberi merek dan logo. Hasilnya luar biasa. Omzet penjualan ibu dua anak ini naik hingga 80%.
”Saya ikut pameran ini juga dibantu Sampoerna. Gratis tanpa membayar sewa stan,” ujarnya. Itulah kisah semanggi surabaya yang sudah naik kelas. Aminah berani bermimpi dan berani merebut kesuksesan. Dari keberanian tidak tergantung pada gaji suami Aminah berhasil membeli mobil mewah, yang dulu hanya ada dalam mimpi. ”Saya juga sudah membayar asuransi kesehatan dan pendidikan untuk kedua anak saya,” tuturnya.
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk Paul Janelle meminta kepada 75 pelaku UKM perwakilan dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Jawa Timur, Jawa Barat, dan Lombok untuk berani bermimpi dan berani sukses. ”Dan harus bekerja keras untuk mewujudkannya,” kata Paul Janelle dengan bahasa Indonesia yang fasih. Sampoerna memilih untuk berkontribusi dalam bidang kewirausahaan karena dampak multiplikasi yang luas yang dapat dihasilkan oleh seorang wirausaha tangguh.
Beberapa UKM dampingan Sampoerna, contohnya, telah dapat mempekerjakan masyarakat di sekitarnya. ”Dampak multiplikasi seperti inilah yang akan mendorong percepatan pembangunan ekonomi Indonesia secara berkesinambungan,” ungkap Paul. Berkat kontribusinya dalam bidang CSR ini, pada akhir Juni 2015 lalu Sampoerna, melalui payung program CSR Sampoerna untuk Indonesia, berhasil meraih penghargaan dalam ajang Asia Responsible Entrepreneurship Awards (AREA) 2015 di Macau, China.
Sampoerna berhasil menyabet dua penghargaan untuk kategori Social Empowerment dan Responsible Business Leader. ”Pencapaian ini melambangkan bukan hanya pengakuan terhadap investasi CSR yang telah kami lakukan selama ini, melainkan juga dorongan untuk melanjutkan dan terus meningkatkan program-program CSR Sampoerna tersebut. Tentu kami sangat bangga telah memenangkan dua penghargaan pada ajang AREA yang bergengsi ini,” ujar Paul.
Menurut Paul, seluruh program CSR dan kontribusi Sampoerna dijalankan di bawah payung program Sampoerna untuk Indonesia. Inisiatif ini mencakup empat pilar utama, yaitu akses terhadap pendidikan, peluang ekonomi, pemberdayaan perempuan, serta tanggap bencana dan kesiapsiagaan, yang juga merupakan landasan bagi para karyawan Sampoerna untuk berkontribusi terhadap masyarakat.
”Sampoerna untuk Indonesia didirikan dengan satu tujuan utama, yaitu untuk memajukan masyarakat Indonesia melalui beragam kegiatan tanggung jawab sosial di mana Sampoerna beroperasi dan menjalankan kegiatan usaha, baik melalui pemberdayaan ekonomi maupun pemberdayaan masyarakat secara umum,” katanya. Selain itu, Sampoerna mengoperasikan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) yang telah memfasilitasi berbagai pelatihan untuk lebih dari 22.000 peserta, menciptakan sekitar 3.300 usaha kecil dan menengah di Indonesia sejak pertama kali didirikan pada tahun 2007.
Sampoerna juga telah membentuk Tim Sampoerna Rescue pada 2002 untuk melakukan misi kemanusiaan dengan memberikan bantuan terhadap sejumlah bencana yang terjadi di Indonesia. ”Sampoerna percaya bahwa kinerja perusahaan yang berkesinambungan tidak hanya diukur dari perkembangan dan kinerja finansial, melainkan juga diukur dari bagaimana kami berkontribusi terhadap masyarakat luas.
Perolehan dua penghargaan AREA 2015 telah memberikan motivasi bagi kami untuk melanjutkan dan terus meningkatkan apa yang telah Sampoerna lakukan bagi masyarakat luas,” tambah Paul.
Edi purwanto/ant
(ars)