Rizal Ramli Bungkam soal Iklan Pelindo II
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli bungkam soal kegaduhan yang diciptakannya terkait pemasangan iklan skala besar oleh PT Pelindo II (Persero) di sejumlah media.
Rizal Ramli menolak mengomentari pernyataan Dirut Pelindo II RJ Lino yang mengakui, pemasangan iklan skala besar soal Pelabuhan New Tanjung Priok, respon terhadap Rizal yang beberapa waktu lalu membongkar beton yang menutup rel kereta pelabuhan. (Baca: Rizal Ramli Jengkel Pelindo II Pasang Iklan Pelabuhan).
Para awak media yang telah menunggunya sejak pukul 13.00 WIB harus menanggung kecewa, lantaran menteri yang terkenal dengan jurus 'Rajawali Kepret' nya ini tak bergeming saat dicecar sejumlah pertanyaan terkait pembangunan kereta pelabuhan dan polemiknya dengan RJ Lino.
Mantan Menko bidang Perekonomian ini berdalih, dirinya harus segera menuju bandara dan terbang ke Palu, Sulawesi Tengah sehingga tidak bisa melayani pertanyaan media.
Staf protokoler kementerian pun ikut menghalangi wartawan yang hendak mengejar Rizal. "Maaf ya saya harus ke Sulawesi," singkat Rizal Ramli dan langsung masuk lift di gedung BPPT, Jakarta, Jumat, (18/9/2015).
Sebelumnya, Rizal kembali mengeluarkan jurus 'kepret' nya kepada PT Pelindo II (Persero). Kali ini, dia menyindir proyek pembangunan Pelabuhan New Priok, Jakarta Utara.
Dia mengaku jengkel dengan langkah BUMN pelabuhan ini memasang iklan di beberapa media cetak soal rencana pelebaran Pelabuhan Tanjung Priok tersebut. Tak tanggung-tanggung, Pelindo II menggelontorkan dana Rp3 miliar untuk memasang iklan hingga beberapa halaman.
"Saya kaget hari ini ada yang pasang iklan dua halaman bolak balik. Janganlah ngadu pasang iklan, itu artinya ngadu duit," katanya di gedung BPPT, Jakarta, Senin (14/9/2015).
Menurutnya, Pelindo II tidak seharusnya mengalihkan masalah lamanya waktu bongkar muat (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok, dengan rencana perluasan Pelabuhan New Priok. Terlebih, pembangunannya tersebut masih memerlukan waktu.
"Kita fokus dalam solusi masalah (dwelling time). Memang betul akan ada port baru, yang mungkin butuh waktu. Tapi sementara kita harus benahi apa yang ada ini," imbuh dia.
Rizal juga menyindir para menteri Kabinet Kerja yang menyikapi perbedaan pendapat dengan memasang iklan di media. Hal tersebut dinilainya justru sebagai langkah yang tidak mendidik.
"Para Menteri jangan lah ide itu diikuti dengan perang iklan. Media sih senang itu, tapi menurut saya itu enggak mendidik masyarakat kita untuk membahas ini secara terbuka dan transparan," pungkasnya.
Baca Juga:
Rizal Ramli Ancam 'Kepret' Pelindo II
Rizal Ramli menolak mengomentari pernyataan Dirut Pelindo II RJ Lino yang mengakui, pemasangan iklan skala besar soal Pelabuhan New Tanjung Priok, respon terhadap Rizal yang beberapa waktu lalu membongkar beton yang menutup rel kereta pelabuhan. (Baca: Rizal Ramli Jengkel Pelindo II Pasang Iklan Pelabuhan).
Para awak media yang telah menunggunya sejak pukul 13.00 WIB harus menanggung kecewa, lantaran menteri yang terkenal dengan jurus 'Rajawali Kepret' nya ini tak bergeming saat dicecar sejumlah pertanyaan terkait pembangunan kereta pelabuhan dan polemiknya dengan RJ Lino.
Mantan Menko bidang Perekonomian ini berdalih, dirinya harus segera menuju bandara dan terbang ke Palu, Sulawesi Tengah sehingga tidak bisa melayani pertanyaan media.
Staf protokoler kementerian pun ikut menghalangi wartawan yang hendak mengejar Rizal. "Maaf ya saya harus ke Sulawesi," singkat Rizal Ramli dan langsung masuk lift di gedung BPPT, Jakarta, Jumat, (18/9/2015).
Sebelumnya, Rizal kembali mengeluarkan jurus 'kepret' nya kepada PT Pelindo II (Persero). Kali ini, dia menyindir proyek pembangunan Pelabuhan New Priok, Jakarta Utara.
Dia mengaku jengkel dengan langkah BUMN pelabuhan ini memasang iklan di beberapa media cetak soal rencana pelebaran Pelabuhan Tanjung Priok tersebut. Tak tanggung-tanggung, Pelindo II menggelontorkan dana Rp3 miliar untuk memasang iklan hingga beberapa halaman.
"Saya kaget hari ini ada yang pasang iklan dua halaman bolak balik. Janganlah ngadu pasang iklan, itu artinya ngadu duit," katanya di gedung BPPT, Jakarta, Senin (14/9/2015).
Menurutnya, Pelindo II tidak seharusnya mengalihkan masalah lamanya waktu bongkar muat (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok, dengan rencana perluasan Pelabuhan New Priok. Terlebih, pembangunannya tersebut masih memerlukan waktu.
"Kita fokus dalam solusi masalah (dwelling time). Memang betul akan ada port baru, yang mungkin butuh waktu. Tapi sementara kita harus benahi apa yang ada ini," imbuh dia.
Rizal juga menyindir para menteri Kabinet Kerja yang menyikapi perbedaan pendapat dengan memasang iklan di media. Hal tersebut dinilainya justru sebagai langkah yang tidak mendidik.
"Para Menteri jangan lah ide itu diikuti dengan perang iklan. Media sih senang itu, tapi menurut saya itu enggak mendidik masyarakat kita untuk membahas ini secara terbuka dan transparan," pungkasnya.
Baca Juga:
Rizal Ramli Ancam 'Kepret' Pelindo II
(izz)