Rupiah Berakhir Balik Arah Menguat
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari pertama pekan ini berakhir mampu balik arah menguat (rebound) ke bawah level Rp14.700/USD jelang rilis data tenaga kerja AS.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp14.674/USD. Posisi tersebut menguat 19 poin dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp14.693/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp14.686/USD. Posisi itu lebih baik 52 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.738/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.696/USD, terkoreksi 6 poin dari posisi sebelumnya di level Rp14.690/USD.
Sementara data Yahoo Finance, rupiah berada pada level Rp14.745/USD, dengan kisaran harian Rp14.533-Rp14.808/USD. Namun posisi itu anjlok 52 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.693/USD.
Membaiknya posisi rupiah sore ini, kemungkinan karena ada intervensi dari Bank Indonesia. "Bank Indonesia dipastikan hadir di market untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang undervalue, dengan melakukan intervensi, sehingga dapat meredam pelemahan rupiah lebih dalam," kata dia, Senin (28/9/2015).
Adapun USD beringsut kembali ke level tertinggi lima pekan terhadap sejumlah mata uang utama pada Senin karena investor melihat data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) dan China sebagai petunjuk Federal Reserve menaikkan suku bunganya tahun ini.
Indeks USD mencapai level tertinggi sejak akhir Agustus pada hari Jumat setelah Gubernur Fed Janet Yellen memperkirakan akan mulai menaikkan suku bunga pada 2015, selama inflasi tetap stabil dan ekonomi AS cukup kuat untuk meningkatkan lapangan kerja.
Petunjuk pada apakah pasar kerja AS memang tumbuh dengan kuat akan dirilis pada akhir pekan ini. Data optimistis akan memperkuat harapan The Fed menaikkan suku bunga tahun ini.
"Yellen minggu lalu benar-benar menegaskan bahwa dia mengharapkan akan menaikkan suku bunga tahun ini," kata ahli strategi BNP Paribas Sam Lynton-Brown, seperti dikutip dari Reuters.
Indeks USD naik 0,2% pada Senin di 96,328, tak jauh dari posisi Jumat lalu di 96,70. Sementara euro turun 0,2% menjadi 1,1174/USD.
Baca:
USD Menguat Terus, Pasar Modal RI Kian Tergerus
Rupiah Siang Ini Masih Terbius Kekuatan USD
Makin Jeblok, Rupiah Dibuka Tembus Rp14.750/USD
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp14.674/USD. Posisi tersebut menguat 19 poin dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp14.693/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp14.686/USD. Posisi itu lebih baik 52 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.738/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.696/USD, terkoreksi 6 poin dari posisi sebelumnya di level Rp14.690/USD.
Sementara data Yahoo Finance, rupiah berada pada level Rp14.745/USD, dengan kisaran harian Rp14.533-Rp14.808/USD. Namun posisi itu anjlok 52 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.693/USD.
Membaiknya posisi rupiah sore ini, kemungkinan karena ada intervensi dari Bank Indonesia. "Bank Indonesia dipastikan hadir di market untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang undervalue, dengan melakukan intervensi, sehingga dapat meredam pelemahan rupiah lebih dalam," kata dia, Senin (28/9/2015).
Adapun USD beringsut kembali ke level tertinggi lima pekan terhadap sejumlah mata uang utama pada Senin karena investor melihat data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) dan China sebagai petunjuk Federal Reserve menaikkan suku bunganya tahun ini.
Indeks USD mencapai level tertinggi sejak akhir Agustus pada hari Jumat setelah Gubernur Fed Janet Yellen memperkirakan akan mulai menaikkan suku bunga pada 2015, selama inflasi tetap stabil dan ekonomi AS cukup kuat untuk meningkatkan lapangan kerja.
Petunjuk pada apakah pasar kerja AS memang tumbuh dengan kuat akan dirilis pada akhir pekan ini. Data optimistis akan memperkuat harapan The Fed menaikkan suku bunga tahun ini.
"Yellen minggu lalu benar-benar menegaskan bahwa dia mengharapkan akan menaikkan suku bunga tahun ini," kata ahli strategi BNP Paribas Sam Lynton-Brown, seperti dikutip dari Reuters.
Indeks USD naik 0,2% pada Senin di 96,328, tak jauh dari posisi Jumat lalu di 96,70. Sementara euro turun 0,2% menjadi 1,1174/USD.
Baca:
USD Menguat Terus, Pasar Modal RI Kian Tergerus
Rupiah Siang Ini Masih Terbius Kekuatan USD
Makin Jeblok, Rupiah Dibuka Tembus Rp14.750/USD
(rna)