Bursa Asia Stabil, IHSG Dibuka Tambah Kuat
Bursa Asia Stabil, IHSG Dibuka Tambah Kuat
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ketiga pekan ini dibuka melanjutkan penguatan (reli) di tengah stabilnya bursa Asia. IHSG bertambah 15,29 poin atau 0,37% ke level 4.193,70.
IHSG kemarin ditutup berhasil balik arah positif menyusul akan dirilisnya Paket Kebijakan Ekonomi jilid II, di tengah memerahnya bursa utama Asia. IHSG melesat 57,91 poin atau 1,41% ke level 4.178,41.
Penguatan itu di tengah merosotnya mayoritas bursa Asia. Sementara pagi ini, bursa utama Asia dibuka menghijau.
Dikutip dari CNBC, bursa saham Asia sebagian besar stabil pada pagi ini dari koreksi tajam pada sesi sebelumnya, mengikuti kenaikan di Wall Street semalam. Tapi analis memperingkatkan bahwa kondisi ini hanya bersifat jangka pendek.
Adapun, indeks Nikkei 225 melonjak 352,62 poin atau 2,08% ke 17.283,46; indeks Shanghai naik 25,25 poin atau 0,80% ke 3.062,41; indeks Hang Seng menguat 253,28 poin atau 1,23% ke 20.809,88 dan indeks Strait Times terkerek 0,41 poin atau 0,02% ke 2.788,35.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp24 miliar dengan 11 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp2,59 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp13,32 miliar dan aksi beli Rp10,73 miliar. Tercatat 30 saham menguat, 8 saham melemah dan 7 saham stagnan.
Sektor saham hari ini mayoritas menguat. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah perkebunan yang naik 0,70%, diikuti keuangan bertambah 0,49%. Sedangkan yang turun terdalam sektor aneka industri, yang minus 0,72%.
Adapun saham-saham yang menguat, di antaranya di antaranya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik Rp400 menjadi Rp18.500, PT United Tracors Tbk (UNTR) naik Rp400 menjadi Rp17.300 dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp100 menjadi Rp12.000.
Sementara saham-saham yang melemah, di antaranya PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun Rp100 menjadi Rp5.850, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun Rp75 menjadi Rp5.325 dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melemah Rp150 menjadi Rp42.600.
Baca:
Wall Street Ditutup Menguat Setelah Alami Turbulensi
IHSG Diperkirakan Masih Miliki Peluang Menguat
Potensi Penguatan IHSG Rentan Koreksi, Cermati Saham Ini
IHSG kemarin ditutup berhasil balik arah positif menyusul akan dirilisnya Paket Kebijakan Ekonomi jilid II, di tengah memerahnya bursa utama Asia. IHSG melesat 57,91 poin atau 1,41% ke level 4.178,41.
Penguatan itu di tengah merosotnya mayoritas bursa Asia. Sementara pagi ini, bursa utama Asia dibuka menghijau.
Dikutip dari CNBC, bursa saham Asia sebagian besar stabil pada pagi ini dari koreksi tajam pada sesi sebelumnya, mengikuti kenaikan di Wall Street semalam. Tapi analis memperingkatkan bahwa kondisi ini hanya bersifat jangka pendek.
Adapun, indeks Nikkei 225 melonjak 352,62 poin atau 2,08% ke 17.283,46; indeks Shanghai naik 25,25 poin atau 0,80% ke 3.062,41; indeks Hang Seng menguat 253,28 poin atau 1,23% ke 20.809,88 dan indeks Strait Times terkerek 0,41 poin atau 0,02% ke 2.788,35.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp24 miliar dengan 11 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp2,59 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp13,32 miliar dan aksi beli Rp10,73 miliar. Tercatat 30 saham menguat, 8 saham melemah dan 7 saham stagnan.
Sektor saham hari ini mayoritas menguat. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah perkebunan yang naik 0,70%, diikuti keuangan bertambah 0,49%. Sedangkan yang turun terdalam sektor aneka industri, yang minus 0,72%.
Adapun saham-saham yang menguat, di antaranya di antaranya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik Rp400 menjadi Rp18.500, PT United Tracors Tbk (UNTR) naik Rp400 menjadi Rp17.300 dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp100 menjadi Rp12.000.
Sementara saham-saham yang melemah, di antaranya PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun Rp100 menjadi Rp5.850, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun Rp75 menjadi Rp5.325 dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melemah Rp150 menjadi Rp42.600.
Baca:
Wall Street Ditutup Menguat Setelah Alami Turbulensi
IHSG Diperkirakan Masih Miliki Peluang Menguat
Potensi Penguatan IHSG Rentan Koreksi, Cermati Saham Ini
(rna)
Explore More