Kabut Asap Ganggu Aktivitas Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo menyatakan, kabut asap yang melanda Pulau Sumatera dan Kalimantan mengganggu aktivitas ekonomi, terutama transportasi udara.
Menurutnya, kabut asap tersebut juga menyebabkan pengeluaran kesehatan naik 1,1%. Pasalnya, di Palembang banyak orang atau turis yang urung akan pergi ke daerah tersebut karena sedang dilanda kabut asap. Jadi, ada pengurangan aktivitas transportasi udara.
"Dampak dari kabut asap sebetulnya lebih ke pengeluaran kesehatan masyarakat, naik 1,1%. Kalau dari segi transportasi udara, juga mengurangi aktivitas. Karena orang jadi mengurungkan niat untuk berkunjung ke daerah yang sedang terkena kabut asap," kata Sasmito di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Bahkan di Riau dan Jambi serta Bangka Belitung juga sedang mengalami situasi yang mirip seperti Palembang. Namun, di optimistis jika tragedi kabut asap ini akan berlalu lantaran akan terjadi musim hujan.
"Kalau soal perjalanan udara, berhenti sih enggak. Kecuali itu ke kesehatan yang sangat berat dampaknya. Apalagi ke depan kan mau hujan. Walaupun ada elnino. Seluruh asap akan berkurang," imbuhnya.
Sasmito mengungkapkan, dampak ke bahan makanan sampai saat ini tidak terlalu mengkhawatirkan. Perdagangan makanan laut juga tidak terlalu mengkahawtirkan.
"Itu tidak terlalu mengkhawatirkan. Itu yang harus ekslusif, sejenis misalnya ekspor ikan lewat pesawat ya, itu mungkin produk mahal, harus diangkut pakai pesawat, itu enggak terganggu," pungkas dia.
Menurutnya, kabut asap tersebut juga menyebabkan pengeluaran kesehatan naik 1,1%. Pasalnya, di Palembang banyak orang atau turis yang urung akan pergi ke daerah tersebut karena sedang dilanda kabut asap. Jadi, ada pengurangan aktivitas transportasi udara.
"Dampak dari kabut asap sebetulnya lebih ke pengeluaran kesehatan masyarakat, naik 1,1%. Kalau dari segi transportasi udara, juga mengurangi aktivitas. Karena orang jadi mengurungkan niat untuk berkunjung ke daerah yang sedang terkena kabut asap," kata Sasmito di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Bahkan di Riau dan Jambi serta Bangka Belitung juga sedang mengalami situasi yang mirip seperti Palembang. Namun, di optimistis jika tragedi kabut asap ini akan berlalu lantaran akan terjadi musim hujan.
"Kalau soal perjalanan udara, berhenti sih enggak. Kecuali itu ke kesehatan yang sangat berat dampaknya. Apalagi ke depan kan mau hujan. Walaupun ada elnino. Seluruh asap akan berkurang," imbuhnya.
Sasmito mengungkapkan, dampak ke bahan makanan sampai saat ini tidak terlalu mengkhawatirkan. Perdagangan makanan laut juga tidak terlalu mengkahawtirkan.
"Itu tidak terlalu mengkhawatirkan. Itu yang harus ekslusif, sejenis misalnya ekspor ikan lewat pesawat ya, itu mungkin produk mahal, harus diangkut pakai pesawat, itu enggak terganggu," pungkas dia.
(izz)