Miliarder China Kehilangan 84% Kekayaannya Tahun Ini

Jum'at, 02 Oktober 2015 - 15:12 WIB
Miliarder China Kehilangan...
Miliarder China Kehilangan 84% Kekayaannya Tahun Ini
A A A
BEIJING - Indeks Bloomberg Billionaires menyebut, miliarder dan pengusaha telekomunikasi asal China Wang Jing menjadi salah satu dari 200 orang terkaya di dunia dengan kekayaan mencapai USD10,2 miliar ketika bursa saham mencapai rekor tertinggi pada Juni lalu. Kekayaan bersihnya sejak itu jatuh ke USD1,1 miliar.

Kekayaannya yang merosot 84% sepanjang 2015 merupakan yang terburuk dicatat oleh indeks. CEO Glencore PLC Ivan Glasenberg menduduki tempat kedua, dengan kakayaan jatuh sebesar 66% menjadi USD1,8 miliar. (Baca: Tambang Batu Bara Ditutup, Glencore Lanjutkan PHK)

Wang memiliki 35% saham publik di Beijing Xinwei Telecom Technology Group Co, yang sahamnya telah jatuh bersama dengan pasar saham China. Di belakang Wang dan Glasenberg ada pengusaha kasino Hong Kong Lui Che-Woo dan retail asal Meksiko Ricardo Salinas, yang kekayaannya tergerus hampir 47%.

Sementara di posisi keempat ada Carlos Slim, yang telah kehilangan kekayaannya mencapai USD14,2 miliar atau 20% dari kekayaan bersihnya. Sedangkan kekayaan Warren Buffett turun 17% ke USD12,5 miliar. Sebanyak 400 miliarder yang tercatat di indeks tersebut telah kehilangan 4,2% dari total kekayaan bersih mereka pada tahun ini.

Adapun Wang akan menggunakan dana pribadinya sebesar USD50 miliar untuk membangun terusan Nikaragua untuk menandingi Terusan Panama di tengah koreksi pasar saham di China.

HKND Group, perusahaan pengembangan milik Wang mendapat kontrak konsesi 50 tahun untuk membangun kanal sepanjang 170 mil atau sekitar 274 kilometer oleh pemerintahan Presiden Daniel Ortega pada 2013.

Miliarder itu mengatakan dalam sebuah konferensi pers di televisi pada Desember tahun lalu di Nikaragua bahwa dia akan menggunakan dana pribadi untuk membangun proyek tersebut. Wakil Direktur Eksekutif HKND Peng Guowei mengatakan, Wang telah menggunakan dana pribadinya sebesar USD500 juta sejauh ini.

"Keberuntungan berbalik di sumber daya keuangan Wang yang akan berdampak pada bagaimana dan apakah kanal dapat dan akan dibangun. Saya berharap diberikan gyrations keuangan tahun ini di China, pemerintah juga harus mempertanyakan apakah kanal adalah proposisi yang layak," kata CEO of Country Risk Solutions dan Country Risk Manager di General Electric Co Daniel Wagner, seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (2/10/2015).

Perusahaan mengatakan bahwa meskipun ekonomi melambat dan protes lokal terhadap pembangunan kanal, proyek terus dilanjutkan.

"Saya tidak ragu bahwa pengaturan keuangan yang tepat akan tetap berada di tempatnya sebelum konstruksi dimulai," ujar Kepala Penasihat HKND untuk pembangunan kanal, Wild Bill.

Perwakilan perusahaan untuk Xinwei menolak untuk mengomentari investasi pribadi Wang dan menolak permintaan untuk wawancara dengan Wang. Sebuah email pada September lalu dari HKND mengatakan, dana yang diperoleh dari saham Xinwei akan digunakan untuk "investasi pribadi" Wang dan tidak untuk proyek kanal, namun tanpa menjelaskan lebih lanjut.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6163 seconds (0.1#10.140)