Harga Minyak Mentah Naik Meski Stok Meningkat
A
A
A
TOKYO - Harga Minyak mentah berjangka naik di perdagangan Asia Kamis pagi, mengabaikan meningkatnya stok Amerika Serikat (AS) secara mengejutkan karena beberapa pedagang China kembali setelah masa liburan Hari Nasional selama sepekan.
Dikutip dari Reuters, stok minyak mentah AS naik 3,1 juta barel menjadi 461 juta pekan lalu karena kilang mengurangi produksi dan kapasitas. Analis memperkirakan peningkatan 2,2 juta barel.
Kedua minyak utama naik lebih dari 1% pada Kamis meskipun perdagangan tipis di bagian awal dari sesi Asia. ANZ dalam sebuah catatannya menyebutkan bahwa dengan China membuka kembali perdagangan bisnis cenderung lebih tidak stabil di komoditas.
Minyak mentah AS naik 50 sen atau 1,05% menjadi USD48,31. Minyak AS turun 1,5% pada Rabu setelah tiga hari naik. Minyak mentah Brent naik 53 sen atau 1,03% menjadi USD51,86/barel, setelah jatuh 1,1% pada Rabu.
Dengan hanya sedikit data keluar pada pekan ini, selain dari industri dan data resmi stok pemerintah serta China yang kembali dari hari libur selama tiga hari pertama, pasar telah fokus pada tren permintaan jangka panjang yang telah mendukung harga.
Administrasi Informasi Energi AS pada hari Selasa memprediksi permintaan minyak global tahun depan akan meningkat, dengan laju tercepat dalam enam tahun, menunjukkan surplus minyak mentah yang telah mendorong harga turun sekitar 50% sejak Juni tahun lalu.
Dikutip dari Reuters, stok minyak mentah AS naik 3,1 juta barel menjadi 461 juta pekan lalu karena kilang mengurangi produksi dan kapasitas. Analis memperkirakan peningkatan 2,2 juta barel.
Kedua minyak utama naik lebih dari 1% pada Kamis meskipun perdagangan tipis di bagian awal dari sesi Asia. ANZ dalam sebuah catatannya menyebutkan bahwa dengan China membuka kembali perdagangan bisnis cenderung lebih tidak stabil di komoditas.
Minyak mentah AS naik 50 sen atau 1,05% menjadi USD48,31. Minyak AS turun 1,5% pada Rabu setelah tiga hari naik. Minyak mentah Brent naik 53 sen atau 1,03% menjadi USD51,86/barel, setelah jatuh 1,1% pada Rabu.
Dengan hanya sedikit data keluar pada pekan ini, selain dari industri dan data resmi stok pemerintah serta China yang kembali dari hari libur selama tiga hari pertama, pasar telah fokus pada tren permintaan jangka panjang yang telah mendukung harga.
Administrasi Informasi Energi AS pada hari Selasa memprediksi permintaan minyak global tahun depan akan meningkat, dengan laju tercepat dalam enam tahun, menunjukkan surplus minyak mentah yang telah mendorong harga turun sekitar 50% sejak Juni tahun lalu.
(rna)