Harga Minyak Mentah Terkerek Aksi Bargain Hunting

Selasa, 13 Oktober 2015 - 10:39 WIB
Harga Minyak Mentah...
Harga Minyak Mentah Terkerek Aksi Bargain Hunting
A A A
SEOUL - Harga minyak mentah berjangka terkerek pada Selasa didukung aksi bargain hunting atau membeli minyak saat harga jatuh setelah minyak mentah Brent dan Amerika Serikat (AS) di sesi sebelumnya mencatat penurunan harian terbesar sejak awal September.

Namun surplus pasokan dan ekspektasi meningkatnya persediaan minyak mentah di AS membatasi naiknya harga. (Baca: Ringgit Jatuh Tertajam dalam Tiga Pekan karena Minyak)

Minyak mentah Brent telah naik 40 sen menjadi USD50,26/barel, setelah turun USD2,79 pada hari sebelumnya di USD49,86/barel. Minyak mentah AS untuk pengiriman November naik 31 sen menjadi USD47,41/barel setelah turun USD2,53 di USD47,10.

"Kami berpikir bahwa harga cenderung terbalik untuk sisa kuartal ini sejalan dengan perkiraan kami karena melemahnya permintaan, naiknya stok dan penyesuaian terhadap terbatasnya persediaan," kata Barclays, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (13/10/2015).

Kuwait menyatakan tidak ada panggilan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mengubah kebijakan produksi minyak dan rendahnya produksi dari produsen dapat mendukung harga pada tahun depan, meningkatkan sinyal bahwa OPEC akan menjaga pangsa pasarnya.

OPEC kemarin memperkirakan bahwa permintaan minyak pada 2016 akan jauh lebih tinggi daripada perkiraan sebelumnya karena membiarkan harga jatuh demi mengurangi surplus global.

Venezuela, yang ekonominya telah hancur oleh anjloknya harga minyak, bulan ini akan mengungkap strategi baru yang berani untuk menghidupkan ekonominya kembali.

"Minyak turun paling tajam dalam tiga minggu terakhir setelah OPEC melaporkan bahwa anggotanya memompa produksi paling tinggi dalam tiga tahun. Stok minyak mentah AS juga diperkirakan akan meningkat ketika dirilis akhir pekan ini," kata ANZ dalam catatannya.

Survei awal yang dilakukan Reuters menjelang laporan persediaan minyak mingguan oleh American Petroleum Institute (API) dan Administrasi Informasi Energi (EIA) menunjukkan, persedian rata-rata minyak mentah sebanyak 2,8 juta barel pada pekan yang berakhir Oktober.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5445 seconds (0.1#10.140)