Harga Minyak Mentah Naik Dipicu Susutnya Produksi
A
A
A
SEOUL - Harga minyak mentah berjangka naik pada hari ini setelah menurun selama sepekan karena investor berspekulasi bahwa produksi minyak Amerika Serikat (AS) susut dan akan memangkas surplus global, sementara persediaan bensin dan minyak distilasi turun lebih dari yang diperkirakan.
Namun, analis memperingatkan bahwa pemulihan harga kemungkinan tidak bertahan, dengan perkiraan bahwa pasokan minyak dari Iran kemungkinan meningkat. Minyak mentah Brent telah jatuh 4,5% sepanjang pekan ini dan telah merosot lebih dari seperempat sejak Mei 2015.
Harga minyak Brent untuk pengiriman Desember naik 40 sen atau 0,8% ke USD50,13/barel, setelah naik 4 sen menjadi USD49,73/barel. Minyak Brent pada November turun 44 sen menjadi USD48,71/barel pada Kamis sebelum berakhir.
Sementara minyak mentah Amerika Serikat (AS) untuk kontrak November naik 47 sen atau 1,01% ke USD46,85/barel, setelah turun 26 sen atau 0,6% menjadi USD46,38/barel.
"Pasar menangkap penurunan produksi minyak mentah AS. Produksi minyak mentah AS telah kembali ke dalam tren penurunannya," kata analis investasi di Phillip Futures Pte Ltd Daniel Ang, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (16/10/2015).
Menurut dia, jika harga minyak mentah naik saat ini maka minyak mentah Iran akan kembali ke pasar, sehingga mendorong harga kemabali terkoreksi. Dia berpendapat bahwa koreksi harga ke bawah lebih mungkin terjadi pada sisa tahun ini.
Minyak telah reli tajam pada pekan pertama Oktober di tengah optimisme jatuhnya produksi AS bisa mengurangi pertumbuhan pasokan Organisasi Negara-negara Pengeskpor Minyak (OPEC).
Administrasi Informasi Energi memperkirakan, produksi minyak AS diperkirakan jatuh paling tajam pada November, memperpanjang penurunan nasional dalam produksi untuk bulan ketujuh secara berturut-turut
Data tersebut menunjukkan bahwa stok bensin turun 2,6 juta barel pekan lalu, melampaui ekspektasi analis untuk penurunan sebanyak 1,7 juta barel. Stok minyak distilasi, termasuk diesel dan minyak pemanas turun 1,5 juta barel dibandingkan ekspektasi untuk penurunan 60.000 barel.
Tapi stok minyak mentah AS melonjak 7,6 juta barel menjadi 468,56 juta barel, jauh di atas ekspektasi untuk kenaikan 2,8 juta barel, meskipun di bawah jumlah yang dilaporkan American Petroleum Institute (API) sebanyak 9,4 juta barel.
Namun, analis memperingatkan bahwa pemulihan harga kemungkinan tidak bertahan, dengan perkiraan bahwa pasokan minyak dari Iran kemungkinan meningkat. Minyak mentah Brent telah jatuh 4,5% sepanjang pekan ini dan telah merosot lebih dari seperempat sejak Mei 2015.
Harga minyak Brent untuk pengiriman Desember naik 40 sen atau 0,8% ke USD50,13/barel, setelah naik 4 sen menjadi USD49,73/barel. Minyak Brent pada November turun 44 sen menjadi USD48,71/barel pada Kamis sebelum berakhir.
Sementara minyak mentah Amerika Serikat (AS) untuk kontrak November naik 47 sen atau 1,01% ke USD46,85/barel, setelah turun 26 sen atau 0,6% menjadi USD46,38/barel.
"Pasar menangkap penurunan produksi minyak mentah AS. Produksi minyak mentah AS telah kembali ke dalam tren penurunannya," kata analis investasi di Phillip Futures Pte Ltd Daniel Ang, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (16/10/2015).
Menurut dia, jika harga minyak mentah naik saat ini maka minyak mentah Iran akan kembali ke pasar, sehingga mendorong harga kemabali terkoreksi. Dia berpendapat bahwa koreksi harga ke bawah lebih mungkin terjadi pada sisa tahun ini.
Minyak telah reli tajam pada pekan pertama Oktober di tengah optimisme jatuhnya produksi AS bisa mengurangi pertumbuhan pasokan Organisasi Negara-negara Pengeskpor Minyak (OPEC).
Administrasi Informasi Energi memperkirakan, produksi minyak AS diperkirakan jatuh paling tajam pada November, memperpanjang penurunan nasional dalam produksi untuk bulan ketujuh secara berturut-turut
Data tersebut menunjukkan bahwa stok bensin turun 2,6 juta barel pekan lalu, melampaui ekspektasi analis untuk penurunan sebanyak 1,7 juta barel. Stok minyak distilasi, termasuk diesel dan minyak pemanas turun 1,5 juta barel dibandingkan ekspektasi untuk penurunan 60.000 barel.
Tapi stok minyak mentah AS melonjak 7,6 juta barel menjadi 468,56 juta barel, jauh di atas ekspektasi untuk kenaikan 2,8 juta barel, meskipun di bawah jumlah yang dilaporkan American Petroleum Institute (API) sebanyak 9,4 juta barel.
(rna)