Indef: Kesenjangan Sosial Era Jokowi-JK Makin Runyam

Jum'at, 16 Oktober 2015 - 16:14 WIB
Indef: Kesenjangan Sosial...
Indef: Kesenjangan Sosial Era Jokowi-JK Makin Runyam
A A A
JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai, pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) saat ini menambah runyam masalah kesenjangan sosial. Ini dibuktikan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini paling rendah sejak 2009.

Selain itu, gagalnya pemerintah untuk mengendalikan harga barang, menjadi masalah utama di tengah pelemahan ekonomi Indonesia. Padahal, saat beberapa komoditas terjadi lonjakan harga, masa panen sedang berlangsung.

"Pertumbuhan ekonomi kita saat ini paling rendah dari tahun 2009 waktu zaman Presiden SBY. Padahal, kala itu Presiden SBY juga mengalami krisis. Kemudian gagalnya pemerintah mengendalikan harga barang dan komoditas di awal hingga pertengahan bulan. Padahal saat itu terjadi panen, tapi harganya malah naik," kata pengamat ekonomi dari Indef ‎Dzulfian Syafrian di Jakarta, Jumat (16/10/2015).

Kondisi ini memperburuk kondisi masyarakat berpenghasilan minim, karena 65% penghasilan mereka digunakan untuk membeli komoditas untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka sehari-hari.

"Bayangkan, 65% penghasilan mereka hanya untuk makan. Penghasilan masyarakat ekonomi bawah taruh. Misalnya Rp1 juta per bulan, Rp650 ribunya untuk makan. Sisanya untuk bertahan hidup dikala makanan mereka habis," ujarnya.

Artinya, kata Dzul, pemerintah terkesan gagal menjaga harga pangan dan memproteksi masyarakat Indonesia dari jurang kemiskinan, meskipun sebetulnya ketimpangan sosial ini sudah ada sejak zaman pemerintahan SBY.

"Sekarang kemiskinan kita bertambah 0,86 juta orang. September 2014 sebesar 27,73 juta, hingga Maret 2015 mencapai 28,59 juta. Ini merupakan bukti bahwa pemerintah saat ini gagal memberikan proteksi ke masyarakat miskin kita," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0802 seconds (0.1#10.140)