Freeport IPO, Rakyat Tak Dapat Untung

JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (Iress) Marwan Batubara mengatakan, jika PT Freeport ingin melepaskan sebagian sahamnya ke publik (IPO) maka ada kemungkinan rakyat tidak mendapat untung.

Pemerintah, kata Marwan meyakini bahwa jika Freeport menjadi perusahaan terbuka maka mereka bisa mengawasi laporan keuangan Freeport, sehingga bisa lebih transparan. Namun dia meragukan hal itu.

"Jadi yang saya lihat ini ada upaya dari upaya pihak tertentu, mungkin bisa mempengaruhi orang-orang di pemerintahan atau bagian dari pemerintah itu sendiri yang ingin mendapatakan keuntungan tapi bukan untuk rakyat. Memang itu seolah-olah kalau IPO bisa terbuka, lalu publik bisa mengawasi betul, tapi apakah otomatis jika dipegang pemerintah tidak bisa diawasi? Saya tidak melihat itu," kata Marwan di Jakarta, Sabtu (17/10/2015).

Karena itu, upaya Freeport untuk menjadi perusahaan terbuka di Tanah Air, dia menilai bukan solusi terbaik untuk memberikan keuntungan bagi rakyat, terutama rakyat Papua, tempat tambang Freeport berada selama bertahun-tahun. (Baca: OJK Setuju Freeport Catatkan Saham di BEI)

"Mereka sudah mmeberitakan di media ingin lakukan IPO dengan berbagai alasan, seolah itu jalan terbaik, padahal itu bukan jalan terbaik," pungkasnya.

Baca:

Berada di Papua, Freeport Baru Pekerjakan 27% Warga Sekitar

Freeport: Masalah Freeport Harusnya Tak Dipolitisasi

DPR: Persoalan Freeport Tak Tuntas dari Rezim ke Rezim